Masjid Nurul Ulum

masjid di Indonesia

Masjid Nurul Ulum Universitas Jenderal Soedirman atau disebut Masjid Kampus Unsoed adalah sebuah masjid yang terletak di Grendeng, Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Masjid ini berada di kompleks Kampus Grendeng Universitas Jenderal Soedirman, di seberang Jalan Dr. H.R. Boenyamin, berdekatan dengan Perpustakaan Universitas Jenderal Soedirman, UPT Percetakan dan Penerbitan (Unsoed Press), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed.

Masjid Nurul Ulum
Universitas Jenderal Soedirman
Agama
AfiliasiIslam
ProvinsiJawa Tengah
Lokasi
LokasiKampus Unsoed Grendeng, Grendeng, Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas
NegaraIndonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturJawa
Didanai olehYayasan Amal Bakti Muslim Pancasila
Rampung1986

Masjid Nurul Ulum Universitas Jenderal Soedirman dibangun pada tahun 1986.[1] Pembangunan masjid ini diinisiasi oleh Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) sejak zaman pemerintahan Presiden Soeharto.[2]

Masjid Nurul Ulum Unsoed menjadi salah satu pusat pengembangan studi agama Islam dan kegiatan keislaman dalam lingkungan Universitas Jenderal Soedirman, salah satunya adalah bagi Unit Kerohanian Islam (UKI) Unsoed dan organisasi lainnya.

Masjid ini terdiri atas dua lantai, dengan lantai pertama yang dihubungkan oleh dua tangga ke lantai dua yang berbentuk mezanin. Pada lantai pertama masjid, terdapat ruang ibadah umum yang dilengkapi dengan pendingin ruangan dan permadani.

Arsitektur sunting

Pada awalnya, Masjid Nurul Ulum Unsoed merupakan sebuah masjid kecil yang hanya terdiri atas satu lantai. Salah satu ciri khas arsitektur Masjid Nurul Ulum adalah penggunaan atap tumpang tradisional Jawa yang terdiri atas tiga susun piramida, yang melambangkan iman, Islam, dan ihsan.[3] Adapun kenampakan masjid di masa sebelumnya didominasi oleh warna hijau. Pembangunan Masjid Nurul Ulum ini juga berjalan berdampingan dengan progres pembangunan beberapa gedung universitas di Kampus Grendeng pada masanya, yakni Perpustakaan Universitas dan Pusat Administrasi.

Setelah adanya renovasi pada tahun 2021, arsitektur Masjid Nurul Ulum Unsoed mengalami sedikit perubahan dengan penambahan satu lantai, perluasan areal ruang ibadah, perluasan teras masjid, dan penambahan gerbang masuk dengan tiga pintu di muka depan masjid, serta penambahan ornamen kaligrafi, ukiran geometri Islam, dan logo Masjid Nurul Ulum yang memiliki potret Jenderal Soedirman, sebagai tanda pengelola utama masjid tersebut. Masjid Nurul Ulum mempertahankan konsep atap tumpang dengan tiga piramida bersusun, hanya saja bagian piramida terbawah dibuat lebih lebar daripada dua piramida di atasnya yang simetris. Masjid ini diresmikan 23 September 2021, bertepatan dengan hari Dies Natalis Ke-58 Universitas Jenderal Soedirman.

Masjid ini masih mempertahankan tradisi bedug Jawa dan selalu dibunyikan ketika menjelang waktu salat.[4]

Renovasi sunting

Renovasi Masjid Nurul Ulum dilakukan pada tahun 2021 dengan inisiasi beragam pihak, seperti alumni, warga akademik, pejabat universitas, mantan Rektor, dana bantuan dari perusahaan mitra universitas, dan tokoh masyarakat setempat.[1] Renovasi ini adalah renovasi pertama yang dilakukan kepada Masjid Nurul Ulum sejak pertama kali ia dibangun pada 35 tahun lalu terhitung dari masa renovasi.

Setelah renovasi, masjid ini dapat menampung kurang lebih 650 jemaah dalam kapasitas total di dalam dan luar masjid.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c Ekspres, Banyumas (2021-06-07). "Direnovasi Setelah 35 Tahun, Masjid Nurul Ulum Terlihat Megah". BANYUMAS EKSPRES. Diakses tanggal 2023-01-20. 
  2. ^ "Masjid YAMP Unsoed Akhirnya Direnovasi | Ihram". ihram.co.id. 2021-06-07. Diakses tanggal 2023-01-20. 
  3. ^ geonusantara. "Atap Tumpang Tiga pada Masjid-Masjid di Jawa: Bentuk Filosofi Mendalam terhadap Umat Akhir Jaman | Geonusantara" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-20. 
  4. ^ "Peresmian Pembangunan Renovasi Masjid Nurul Ulum UNSOED | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2023-01-20.