Masyarakat Jaringan


Masyarakat jaringan atau masyarakat jejaring (bahasa Inggris: network society) adalah istilah yang tercipta pada tahun 1981 yang berkaitan dengan sosial, politik, ekonomi dan perubahan budaya yang disebabkan oleh penyebaran jejaring, teknologi digital informasi dan teknologi komunikasi. Asal usul dari istilah masyarakat jejaring, diawali dengan teori sosial yang dicetuskan oleh Georg Simmel yang menganalisa efek dari modernisasi dan industri kapitalisme pada pola afiliasi yang kompleks, organisasi, produksi dan pengalaman.

Asal usul

sunting

Istilah masyarakat jejaring atau nettsamfunn, diciptakan oleh seseorang berkebangsaan Norwegia bernama Stein Braten dalam bukunya yang berjudul "Modeller av menneske og samfunn" (1981). Kemudian istilah itu digunakan dalam bahasa belanda, ditulis oleh Jan van Dijk dalam bukunya yang berjudul "De Netwerkmaatschappij" (1991) atau "The Network Society", dan oleh Manuel Castells dalam "The Rise of The Network Society" (1996), bagian pertama dari trilogi yang ia tulis, berjudul "The Information Age". Pada tahun 1978 James Martin menggunakan istilah terkait, yaitu 'The Wired Society' yang mengindikasikan bahwa masyarakat dihubungkan oleh jejaring telekomunikasi.[1] Barry Wellman dan tim Roxanne Hiltz dan Murray Turoff juga telah berkontribusi dalam konsep masyarakat jejaring. [kutipan diperlukan]

Van Dijk mendefinisikan masyarakat jejaring sebagai masyarakat yang merupakan kombinasi dari sosial dan jejaring media lalu meciptakan bentuk organisasinya yang paling awal dan struktur yang paling penting di semua tingkatan/level (individu, organisasi dan masyarakat). Ia membandingkan jenis dari masyarakat ini dengan masyarakat luas yang dibentuk oleh kelompok-kelompok, organisasi dan komunitas ('massa') yang diorganisir dalam pertemuan secara langsung. [kutipan diperlukan]

Barry Wellman, Hiltz dan Turoff

sunting

Wellman mempelajari masyarakat jejaring ketika menjadi seorang sosiolog di University of Toronto. Hasil karya formal pertamanya dibuat pada tahun 1973, bernama "The Network City" dengan teori yang lebih komprehensif pada tahun 1988. Sejak teori yang ia ciptakan pada 1979, dengan nama "The Community Question", Wellman berpendapat bahwa masyarakat di setiap skala paling baik dilihat sebagai jejaring (dan "networks of networks") daripada dilihat sebagai kelompok-kelompok yang dibagi dalam struktur hirarkis.[2] baru-baru ini, Wellman telah memberikan kontribusi untuk teori analisia jejaring sosial dengan penekanan pada jejaring individu, dikenal sebagai "jejaring individualisme".[3] Dalam studinya, Wellman berfokus pada tiga poin utama dari masyarakat jejaring: masyarakat, pekerjaan dan organisasi. Dia menyatakan bahwa dengan kemajuan teknologi yang baru, masyarakat yang individualis dapat digolongkan secara sosial dan spasial. Organisasi juga bisa mendapatkan keuntungan dari perluasan jejaring yang memiliki hubungan dengan anggota organisasi berbeda yang dapat membantu dengan isu-isu spesifik. [kutipan diperlukan]

Pada tahun 1978, Roxanne Hiltz dan hasil karya Murray Turoff yang berjudul The Network Nation secara eksplisit disusun dalam analisis Wellman tentang masyarakat, mengambil judul buku dari Craven dan Wellman "The Network City". Buku ini berpendapat bahwa masyarakat yang didukung dengan fasilitas berupa komputer dapat bertransformasi. Hal tersebut sudah diramalkan dan telah ditulis jauh sebelum munculnya Internet. Turoff dan Hiltz adalah pencetus pertama dari sistem komunikasi komputer, bernama EIES.[4]

Manuel Castells

sunting

Menurut Castells, jejaring adalah morfologi sosial baru dari masyarakat.[5] Ketika diwawancarai oleh Harry Kreisler dari University of California Berkeley, Castells mengatakan "...jika Anda ingin mengetahui definisinya, dalam istilah yang konkret, masyarakat jejaring adalah sebuah masyarakat di mana kunci dari struktur sosial dan kegiatan-kegiatannya diatur oleh jejaring informasi yang diproses oleh alat elektronik. Jadi ini bukan hanya tentang jaringan atau jejaring sosial, karena jejaring sosial sudah menjadi suatu bentuk organisasi sosial yang sudah sangat tua. Ini tentang jejaring sosial yang memproses dan mengelola informasi menggunakan mikro-elektronik yang berbasis teknologi."[6] Difusi dari logika jejaring secara substansial memodifikasi operasi dan hasil dalam proses produksi, pengalaman, kekuasaan, dan budaya.[7] Bagi Castells, jejaring telah menjadi unit dasar dari masyarakat modern. Van Dijk tidak sampai sejauh itu; menurut ia unit-unit ini masih bersifat individu, kelompok, organisasi dan masyarakat, meskipun mereka mungkin semakin terhubung oleh jejaring. [kutipan diperlukan]

Masyarakat jejaring jauh lebih di depan dibandingkan dengan masyarakat informasi yang sering proklamirkan. Castells berpendapat bahwa tidak selalu faktor teknologi yang dapat membedakan masyarakat modern, tetapi juga faktor budaya, ekonomi dan politik yang membentuk suatu masyarakat jejaring. Pengaruh lain seperti agama, budaya, pendidikan, organisasi politik, dan status sosial adalah faktor lain yang membentuk masyarakat jejaring. Masyarakat dibentuk oleh faktor-faktor ini dalam banyak cara. Pengaruh-pengaruh ini dapat meningkatkan atau menghalangi masyarakat tersebut. Bagi van Dijk, informasi membentuk hakikat dari masyarakat kontemporer, sementara jejaring membentuk susunan organisasi, dan infrastruktur masyarakat. [kutipan diperlukan]

Space of flows memainkan peran sentral dalam visi Castells mengenai masyarakat jejaring. Ini adalah jejaring komunikasi yang didefinisikan oleh pusat di mana jejaring ini merambah. Golongan elite di kota-kota tidak terikat pada lokalitas tertentu tetapi pada space of flows. [kutipan diperlukan]

Castells menekankan pentingnya jejaring dan berpendapat bahwa kekuatan yang sesungguhnya dapat ditemukan di dalam jejaring daripada di kota-kota global. Hal ini bertentangan dengan pencipta teori yang lain yang menciptakan peringkat kota-kota secara hierarkis. [kutipan diperlukan]

Jan van Dijk

sunting

Van Dijk telah menetapkan ide "masyarakat jejaring" sebagai sebuah bentuk masyarakat yang semakin mengorganisir hubungannya dalam jejaring media secara bertahap menggantikan atau melengkapi jejaring sosial dengan cara komunikasi tatap muka. Komunikasi pribadi digantikan oleh teknologi digital. Ini berarti bahwa jejaring sosial dan jejaring media telah membentuk model awal dari organisasi dan struktur yang paling penting dari masyarakat modern.[8]

The Network Society oleh Van Dijks, mendefinisikan arti dari masyarakat jejaring dan prediksi masa depan dari masyarakat jejaring. Kesimpulan pertama dari buku ini bahwa masyarakat modern sedang dalam proses menjadi masyarakat jejaring. Ini berarti bahwa dalam internet interpersonal, organisasi, dan komunikasi massa menjadi suatu kesatuan. Orang-orang menjadi terhubung satu sama lainnya dan memiliki akses informasi dan komunikasi dengan satu sama lain secara terus-menerus. Menggunakan internet membawa "seluruh dunia" ke rumah dan tempat kerja. Juga, ketika sebuah media seperti internet menjadi lebih maju secara bertahap dan akan muncul sebagai "normal media" pada dekade pertama di abad ke-21 ketika internet digunakan oleh sebagian besar dari populasi dan dengan kepentingan dalam bidang ekonomi, politik dan budaya. Hal ini menegaskan bahwa kertas sebagai sarana komunikasi akan menjadi tersingkirkan, koran dan surat mulai berubah menjadi media yang kuno untuk menyebarkan informasi.[8]

Interaksi dengan media baru

sunting

Media baru adalah konsep bahwa metode-metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital memungkinkan kelompok-kelompok kecil dari orang-orang untuk berkumpul secara online dan berbagi, menjual dan menukar barang dan informasi. Hal ini juga memungkinkan lebih banyak orang untuk memiliki suara di komunitas mereka dan di dunia secara general. Karakteristik struktural yang paling penting dari media baru adalah integrasi teknologi telekomunikasi. Karakter struktural kedua dari media baru berdasarkan revolusi komunikasi terbaru adalah munculnya media interaktif. Interaktivitas adalah suatu urutan dari tindakan dan reaksi. Link yang telah diunduh atau supply side dari situs web, televisi interaktif dan program komputer jauh lebih luas sehingga uplink atau perbaikan dibuat oleh penggunanya. Ketiga, secara teknis, karakteristik dari media baru adalah kode digital. Media baru jika didefinisikan oleh tiga karakteristik secara bersamaan adalah: "media yang terintegrasi dan interaktif dan juga menggunakan kode digital pada pergantian abad ke-20 dan ke-21."[9]

Masyarakat jejaring adalah suatu struktur sosial yang didasarkan pada jejaring yang dioperasikan oleh teknologi informasi dan komunikasi berdasarkan mikroelektronika dan jejaring komputer digital yang menghasilkan, memproses, dan mendistribusikan informasi melalui node jejaring. Masyarakat jejaring dapat didefinisikan sebagai formasi sosial dengan infrastruktur sosial dan jejaring media yang memungkinkan model utama dari organisasi di semua tingkatan (individu, kelompok, organisasi dan masyarakat). Semakin lama, jejaring ini menghubungkan semua unit atau bagian dari formasi ini. Di masyarakat barat, masing-masing individu dihubungkan dengan jejaring telah menjadi unit dasar dari masyarakat jejaring. Di masyarakat timur, termasuk masyarakat Indonesia mungkin masih berupa kelompok (keluarga, masyarakat, tim kerja) yang dihubungkan oleh jejaring. Dalam proses individualisasi kontemporer, unit dasar dari masyarakat jejaring telah menjadi individu yang terhubung dengan jejaring. Hal ini disebabkan oleh ekstensi skala simultan (nasionalisasi dan internasionalisasi) dan skala pengurangan (lingkungan hidup dan lingkungan kerja yang lebih kecil) [10] jenis lain dari masyarakat muncul. Kehidupan sehari-hari dan lingkungan kerja yang semakin kecil dan lebih heterogen, sedangkan range dalam pembagian divisi tenaga kerja, komunikasi interpersonal dan media massa semakin meluas. Jadi, skala masyarakat jejaring menjadi semakin luas dan berkurang dibandingkan dengan masyarakat luas. Lingkup masyarakat jejaring, baik secara global dan lokal, terkadang diindikasi sebagai "glocal". Organisasi dari komponen-komponennya (individu, kelompok, organisasi) tidak lagi terikat dengan waktu dan tempat tertentu. Dibantu oleh teknologi informasi dan komunikasi, koordinat ini keberadaannya dapat melampaui untuk menciptakan waktu virtual dan tempat yang secara bersamaan bertindak, menerima, dan berpikir secara global dan lokal.[11]

Jejaring dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari hubungan antara elemen-elemen unit. Elemen-elemen tersebut disebut node, sedangkan unitnya disebut dengan sistem. Jumlah terkecil dari elemen adalah tiga dan jumlah terkecil dari link adalah dua. Satu link dari dua elemen ini disebut hubungan. Jejaring adalah mode organisasi dari sistem yang kompleks di alam dan masyarakat. Cara mereka relatif rumit dalam pengorganisasian materi dan sistem yang hidup. Karakteristik dari unit dan elemen, di antara individu manusia dan cara mereka dibuat bukanlah fokus perhatiannya. Jadi, jejaring terjadi baik dalam masalah rumit dan dalam sistem-sistem kehidupan di semua level. Jejaring menjadi selektif sesuai dengan program tertentu, karena mereka secara bersamaan berkomunikasi dan memutuskan komunikasi, masyarakat jejaring berdifusi di seluruh dunia, tetapi tidak mencakup semua orang. Pada kenyataannya, di awal abad ke-21, sebagian besar umat manusia tidak terlibat, meskipun semua manusia dipengaruhi oleh logika dan kekuatan hubungan yang saling berinteraksi dalam jejaring global di organisasi sosial. [kutipan diperlukan]

Jejaring bukanlah suatu hal yang baru. Yang baru adalah jejaring yang berbasis mikroelektronika, teknologi jejaring yang memberikan kemampuan baru untuk bentuk lama organisasi sosial, yaitu jejaring. Jejaring sepanjang sejarah memiliki masalah utama berhubungan dengan bentuk-bentuk lain dari organisasi sosial. Dengan demikian, dalam catatan sejarah, jejaring adalah domain dari kehidupan pribadi. Teknologi jejaring digital memungkinkan jejaring untuk mengatasi sejarah yang terbatas. Mereka bisa, pada saat yang sama, menjadi fleksibel dan adaptif berkat kapasitas mereka untuk mendesentralisasikan kinerja dengan komponen jejaring yang otonom, sementara masih mampu untuk mengkoordinasikan semua kegiatan desentralisasi ini dengan tujuan bersama dalam pengambilan keputusan. Jejaring tidak ditentukan oleh industri teknologi tapi juga tidak akan terpikirkan tanpa teknologi ini. Pada tahun-tahun awal abad ke-21, masyarakat jejaring tidak muncul pada struktur sosial dalam Era Informasi: sudah mengkonfigurasi inti dari masyarakat kita.[12]

Ada ledakan jejaring horizontal komunikasi, cukup independen dari media bisnis dan pemerintah, yang memungkinkan munculnya apa yang bisa disebut komunikasi massa yang mengarahkan diri sendiri (self-directed). Ini adalah komunikasi massa karena hal ini menyebar ke seluruh internet, sehingga berpotensi mencapai seluruh bagian planet. Ini adalah komunikasi yang mengarahkan diri sendiri karena sering diprakarsai oleh individu atau kelompok dengan usaha mereka sendiri melewati sistem media. Ledakan tren blog, vlogs, podding, streamin dan bentuk-bentuk lain dari interaktif, komputer ke komunikasi komputer membentuk sistem global baru, jejaring komunikasi horizontal itu untuk pertama kalinya dalam sejarah, memungkinkan orang untuk berkomunikasi dengan satu sama lain tanpa melalui saluran yang dibentuk oleh lembaga-lembaga masyarakat untuk komunikasi yang disosialisasikan. [kutipan diperlukan]

Masyarakat jejaring mendirikan komunikasi yang disosialisasikan di luar sistem media massa yang dicirikan oleh masyarakat industri. Tetapi itu tidak mewakili dunia kebebasan yang dinyanyikan oleh ideologi libertarian oleh para nabi internet. Hal ini membuat kontrol pada sistem bisnis oligopolistik multimedia semakin tidak mengikutsertakan hypertext, dan dari ledakan jejaring horizontal komunikasi lokal/global yang mandiri, tentu saja, dari interaksi antara dua sistem tersebut dalam pola yang kompleks dari koneksi dan pemutusan koneksi dalam konteks yang berbeda. Jejaring masyarakat juga diwujudkan dalam transformasi sosialisasi. Namun, interaksi tatap muka tidak memudar dan tidak meningkatkan isolasi dari orang-orang yang ada di depan komputer mereka. Menurut hasil dari studi di masyarakat yang berbeda, mengatakan bahwa sebagian besar pengguna Internet lebih suka bersosialisasi memiliki lebih banyak teman dan kontak dan menjadi lebih aktif bersosialisasi secara politik dibandingkan dengan yang bukan pengguna. Selain itu, semakin banyak mereka menggunakan Internet, semakin mereka juga terlibat dalam interaksi tatap muka di semua domain dari kehidupan mereka. Demikian pula, bentuk-bentuk baru komunikasi nirkabel, dari komunikasi suara melalui ponsel lalu SMS, WiFi dan WiMax, secara substansial meningkatkan sosialisasi, terutama untuk kelompok yang lebih muda dari populasi. Masyarakat jejaring adalah masyarakat yang sangat sosial, bukan masyarakat yang terisolasi. Orang-orang pada umumnya, tidak menghadapi identitas mereka di internet, kecuali untuk beberapa remaja yang bereksperimen dengan kehidupan mereka. Orang-orang yang melibatkan teknologi ke dalam kehidupan mereka, menghubungkan realitas virtual dan virtual yang nyata; mereka hidup dalam berbagai bentuk teknologi komunikasi, mengartikulasikan teknologi komunikasi tersebut saat mereka membutuhkannya. Namun, ada perubahan besar dalam sosialisasi, bukan konsekuensi dari Internet atau teknologi komunikasi baru tapi perubahan yang sepenuhnya didukung oleh logika yang tertanam dalam jejaring komunikasi. Adalah munculnya jejaring individualisme, sebagai struktur sosial dan sejarah evolusi menginduksi munculnya individualisme sebagai budaya yang dominan dari masyarakat kita, dan teknologi komunikasi baru sangat sesuai dengan cara membangunan sosialisasi bersamaan dengan jejaring komunikasi yang dipilih sendiri (self-selected), berfungsi atau tidaknya tergantung pada kebutuhan dan suasana hati masing-masing individu. Jadi, masyarakat jejaring adalah sebuah masyarakat dari jejaring individu. [kutipan diperlukan]

Hasil dari evolusi ini adalah budaya dari masyarakat jejaring sebagian besar dibentuk oleh pesan-pesan yang dipertukarkan dalam composite electronic hypertext yang dibuat oleh teknologi yang terhubung dengan jejaring komunikasi yang berbeda-beda. Dalam masyarakat jejaring, dunia maya adalah dasar dari realitas melalui bentuk-bentuk baru komunikasi yang disosialisasikan. Masyarakat membentuk teknologi sesuai dengan kebutuhan, nilai-nilai dan kepentingan dari orang-orang yang menggunakan teknologi itu. Selain itu, teknologi komunikasi dan informasi sangat sensitif terhadap efek sosial yang menggunakan teknologi itu sendiri. Sejarah internet menyediakan banyak bukti bahwa para pengguna, terutama ribuan pengguna pertama, yang sebagian besar adalah para pembuat teknologi. Namun, teknologi memang diperlukan, meskipun bukan dalam kondisi mencukupi bagi munculnya bentuk organisasi sosial baru yang berbasis pada jejaring, yang pada difusi jejaring di semua alam aktivitas dalam dasar jejaring komunikasi digital.[13]

Dalam kehidupan modern

sunting

Konsep yang dijelaskan oleh Jan van Dijk, Barry Wellman, Hiltz dan Turoff, dan Manuel Castells diwujudkan dalam teknologi digital. Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, pesan singkat dan email adalah contoh utama dari masyarakat jejaring di tempat kerja. Web services ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk berkomunikasi melalui alat digital tanpa harus bertatap muka secara langsung. Ini menunjukkan bagaimana ide-ide dari masyarakat berubah dan akan memengaruhi orang-orang saling berkomunikasi dari waktu ke waktu. [kutipan diperlukan]

Di Indonesia sendiri, perkembangan masyarakat jejaring termasuk sangat pesat. Saat ini hampir seluruh individu terutama di kota-kota besar di Indonesia sudah saling terhubung dengan jejaring.

Referensi

sunting
  1. ^ James Martin (1978).
  2. ^ Craven, Paul, and Barry Wellman. 1973.
  3. ^ Wellman, Barry "Physical Place and Cyber Place," International Journal of Urban and Regional Research, 2001.
  4. ^ Hiltz, S. Roxanne and Murray Turoff. 1978.
  5. ^ Manuel Castells (15 August 2000).
  6. ^ "Conversation with Manuel Castells, p. 4 of 6" Diarsipkan 2008-08-03 di Wayback Machine..
  7. ^ Harengel, Peter; Haxhixhemajli, Denis (2011).
  8. ^ a b ICT.
  9. ^ Castells, Manuel and Cardoso, Gustavo, eds., The Network Society: From Knowledge to Polic.y.
  10. ^ Barney, Darin David, The Network Society, Great Britain by MPG Books, Bodmin, Cornwall,2004 Pp:1-34
  11. ^ Hassan, Robert, Media, Politics and The Network Society, UK by Bell&Bain Ltd, Glasgow,2004 Pp:8-54
  12. ^ Van Djik, Jan The Network Society: Social Aspects of New Media De netwerkmaastchappij Bohn Staflen Van Loghum, Houten; The Netherlands, 1991 Pp: 6-40
  13. ^ Castells, Manuel, The Theory of The Network Society, Great Britain by MPG Books Ltd, Bodmin, Cornwall, 2006 [page needed]
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Conversation with Manuel Castells, p. 4 of 6" yang didefinisikan di kelompok <references> "" tidak memiliki konten.