Maximumrocknroll

fanzine punk

Maximumrocknroll, atau sering ditulis Maximum Rocknroll dan biasanya disingkat MRR, adalah zine [1] bulanan nirlaba dari subbudaya atau subkultur punk. Berbasis di San Francisco, MRR memfokuskan diri pada musik punk rock dan hardcore, juga secara khusus mengulas wawancara seniman atau musisi dan musik punk secara spesifik. Kolom opini dan editorial yang disajikan berkala plus karya masukan dari para kontributor internasional. Memasuki era 1990, MMR "telah menjadi kitab suci dari komunitas".[2] MRR dianggap salah satu zine terpenting dalam ranah punk, tidak hanya karena cakupan yang luas, akan tetapi karena konsistensi dan kehadirannya yang berpengaruh dalam riuh-rendah komunitas punk selama kurang lebih tiga dekade.

Sejarah sunting

Latar sunting

Maximumrocknroll berawal sebagai wadah atau program pertunjukan komunitas punk di radio KPFA Berkeley sekitar tahun 1970-an, tetapi dalam forma zine MRR menghasilkan pengaruh terkuatnya dan bersanding sedekat ideologi punk. MRR didirikan oleh Tim Yohannan pada 1982 sebagai laporan tercetak dalam buku saku pelengkap Not So Quiet on the Western Front, sebuah kompilasi album penuh, LP, yang dirilis kemudian menjadi label Alternative Tentacles dari Dead Kennedys. Kompilasi tersebut termasuk empat puluh tujuh kelompok musik dari kawasan utara California dan sekitarnya.

Edisi perdana memfokuskan diri pada komunitas lokal dan regional, tetapi cakupannya kemudian berkembang ke seluruh kawasan dan pada edisi kelima cakupannya termasuk menampilkan karangan khas komunitas punk dari Brazil dan Belanda. Pada dekade 1980-an, MRR adalah satu dari beberapa zine penggemar di Amerika yang tetap bersikukuh pada pergerakan punk skup internasional. Sampai hari ini zine MRR telah melewati dari edisi 300 dan masih berlanjut dengan konten internasional dan politik. MRR juga memasukkan wawancara artist, surat, komentar, kolumnis tamu dan seksi panjang untuk ulasan mandiri dari rekaman atau karya komunitas punk, demo, buku, film, video, dan zine lainnya.

Etik sunting

MRR mempunyai staf sukarelawan yang besar, gagah, dan berdedikasi mengusung etik DIY, kepanjangan Do-it-youself, atau etos kemandirian. MRR menguatkan nilai pergerakan punk bawah tanah dengan tetap menjadi mandiri dan non-profit yang berlawanan dengan segelintir jumlah konglomerasi media yang didanai oleh mayoritas artis arus utama. Setiap bulan MRR menerbitkan banyak ulasan kelompok musik yang dengan bebas dikontribusi oleh para penggemar. Sebagai tambahan, laporan tangan pertama dari penjuru dunia menjaga jaringan luas komunitas punk tetap saling terhubung.

MRR selalu punya kebijakan untuk tidak memberikan ulasan kepada, juga menerima iklan dari, kelompok musik yang berhubungan dengan label major. Kebijakan tersebut diperpanjang kepada kelompok musik yang diproduseri dan didistribusikan juga oleh label major. Selama bertahun-tahun majalah menghasilkan keuntungan besar, akan tetapi kebanyakan uangnya diinvestasikan ke dalam kegiatan komunitas, terutama ruang pertunjukan di 924 Gilman Street. Menggunakan kebanyakan staf sukarelawan, Gilman tetap menjadi salah satu klab terlama dan terpenting di komunitas punk dunia. MRR juga secara langsung mendanai The Epicenter Zone, sebuah toko rekaman dan ruang pertunjukan di San Francisco, dan membantu mendanai beberapa klab dan kegiatan musik di penjuru dunia.

Sejak kematian sang pendiri, Yohannan, pada tahun 1998, majalah MRR tetap melanjutkan kegiatannya pada basis dan prinsip esensial ekonomi yang sama.

1994 kontroversi sunting

Dengan raihan kelompok massa punk rock bahkan popularitas arus utama pada 1993, MRR menemui kenyataan dirinya berlimpah promo rekaman, dan iklan yang hanya berkisar pada bentuk jenis musik orisinal dari dekade sebelumnya. Hal ini menyebabkan pengetatan ukuran konten media, pertama kali ditandai dengan penyataan singkat ang pendiri dan secara de facto adalah kepala editor Tim Yohannan yang memimpin seksi ulasan rekaman pada edisi Januari 1994.[3] Yohannan menyatakan bahwa majalahnya tidak akan mengulas rilisan dari major labels atau rekanan mereka "atau mereka yang menyatakan diri dari indie label besar yang kerap dikenal bagian dari label punk akan tetapi beralih menjadi rock(er) mengerikan yang (pernah) terbayangkan."[3] Dia lebih lanjut menyatakan bahwa "semakin sedikit emo, emo, heavy metal, post-hardcore, dan pop" akan diulas, berhutang pada kecenderungan forma musik tersebut untuk mengadopsi "seluruh keegoisan pemuasan diri dari hard rock era '70-an." [3]

Situasi mengeras dari lini penerbitan musik ini lebih (dalam bahasa sehari-hari merujuk kepada istilah "Pembersihan") lanjut menekankan pada beberapa edisi, February 1994, dimana Yohannan merespon yang dirasa panjang pada surat yang merujuk editor dari kritikan ulasan kebijakan baru.[4] Dalam jawabannya, Yohannan memperhatikan bahwa pencetak telah menyatakan kapasitas maksimal ukuran fisik untuk penerbitan telah dicapai, bahwa rilisan kuantitas dari rekaman telah berkembang secara dramatis, dan panjangnya pekerjaan bertumpuk berkisar dari 1 sampai 4 bulan untuk penerbitan iklan dan wawancara.[4] Pemotongan adalah salah satu opsi yang diperlukan. Yohannan menyatakan bahwa beberapa subgenre musik tertentu seperti "beberapa emo, beberapa metal, beberapa pop, beberapa grunge...tapi tidak semua" telah menyimpang dari akar punknya sejauh ini "dan tidak dapat diidentifikasikan seperti punk sediakala." [4] Konsekuensinya, tidak hanya ulasan musik yang akan ditolak, tetapi berlaku sama untuk iklan musik seperti itu.[4]

Yohannan mengamati bahwa

"Semakin komunitas ini menjadi lebih besar, tekanan meningkat bagi MRR untuk memenuhi kebutuhan setiap orang. Kita tidak bisa...Apa yang telah saya tanyakan kepada para label untuk lakukan adalah membuat iklan untuk rilisannya yang mereka ketahui akan kita cakup, tapi itu ok untuk menyebut rilisan lainnya dimanapun dalam iklan. Atau, mereka dapat menggunakan iklan mini atau khusus. Ini lebih baik daripada tidak sama sekali, dan masih memungkinkan kita bersenang-senang melakukan apa yang ingin kita lakukan."

Kemarahan dari label yang tersebut dan gerakan kritik bahwa punk rock hanya bentuk musik ketimbang sikap gaya hidup telah nyata ada dan reaksinya deras. Pada Mei publikasi ramah-emo telah muncul di Chicago bernama Punk Planet, menampilkan sejumlah nama terkenal di antara jajaran kolumnisnya Larry Livermore -mantan kolumnis MRR dan kepala Lookout Records, dimana sekarang di bawah kendali Yohannan dikarenakan kesuksesan komersial dari labelnya.

Mengetahui tempat strategis MRR dalam komunitas punk rock Amerika, Livermore menuduh bahwa MRR secara tidak beruntung "menjatuhkan nasib korban yang secara general mempengaruhi lembaganya ketika mereka menjadi sangat besar dan berkuasa sehingga kehilangan sentuhan dengan akarnya." [5] Menyatakan bahwa MRR muncul untuk menyerupai "sebuah jurnal gaya hidup untuk retro-punk," Livermore mendeklarasikan bahwa "peraturan ketat (dan bila MRR menjalankan caranya, mereka akan lebih ketat) telah hadir "meneguhkan bagaimana seharusnya punk dimainkan.[5]

Sekitar 80 edisi Punk Planet telah diterbitkan sebelum majalah tersebut kedaluwarsa di 2007.[6]

Sebagai tambahan, lalu majalah penggemar rival muncul sebagai respon kehadiran MRR dengan keketatan cakupannya di 1994, HeartattaCk. Diterbitkan oleh Kent McClard dan Lisa Oglesby, HeartattaCk telah diterbitkan dari Maret1994 sampai kehancurannya di June 2006.

Maximum Rocknroll akan berlanjut bersama wacana yang dipilihnya, berpengaruh hanya pada minimalnya kontroversi konten dan 3-way split yang dihasilkan.

Para penulis sunting

Selama tahun-tahun publikasinya, MRR telah menampilkan sejumlah penulis ternama, musisim dan personal sebagai pengisi kolom, seperti Brace Belden, Bob Black, Mykel Board, George Tabb, Pushead, Brian Zero, Jeff Bale, Chris Bickel, Jennifer Blowdryer, Anonymous Boy, Mike Bullshit, Osa Otoe, Eugene Chadbourne, Jessica Mills, Felix Havoc, Brontez Purnell, Larry Livermore, Kent McClard, Nick Pell, Jack Rabid, Mel Cheplowitz, Vic Bondi, Ben Weasel, Matt Wobensmith, Wells Tipley, George Tabb, Ray Suburbia, Jen Angel, Jes Skolnik, Sam McPheeters, Daniel Stewart, Alexandre Simon dan editor Tim Yohannan. Halamannya juga telah menjadi pelayan meniti jalan bagi kesuksesan para seniman dan ilustrator seperti Ted Rall dan Dan Henk.

Kritikan sunting

Faktanya bahwa MRR telah menjadi begitu besar belum pernah tanpa kontroversi: zine tersebut telah mengundang banyak kritik dalam sejumlah edisinya. Kebijakan redaksi terkadang dituduh sebagai pola pikir yang sempit dan elitis, menyebabkan beberapa label memboikot iklan dalam zine ini atau mengirim rilisan untuk diulas. Faktanya bahwa punk selalu dianggap sebagai pergerakan melawan otoritas dan institusi besar (lihat punk ideology) telah menjadi argumentasi untuk mengkritik zine ini dimana terkadang selalu dirujuk sebagai "Bible of Punk".

Para musisi juga telah menyuarakan pendapatnya terhadap majalah. Jello Biafra mengklaim bahwa kritisisme majalahnya menginspirasi orang untuk menyerangnya pada penampilan 1994 di 924 Gilman Street, meski penyerangnya tidak diketahui berafiliasi dengan MRR sama sekali. Dia juga mengklaim bahwa definisi sempit dari musik punk mereka kualitas menuju bentuk baru pembenahan politik. Berdasarkan Biafra, "Jika 'Holiday in Cambodia' dirilis hari ini, itu akal ditolak oleh Maximum Rock N'Roll karena tidak menyuarakan punk."[7] Jared Swilley, seorang basis Atlanta punk band bernama Black Lips, telah mengkritik majalah dengan mengatakan pada wawancara dengan Clash bahwa majalah tersebut adalah "sebuah omong kosong dari alasan sampah menyedihkan sebuah majalah. Mereka seperti mau mengatakan: 'Oh, kita ingin menjaga semuanya 'otentik'....Dan menurutku, persetan! Jangan menggunakan komputer, jangan minum Coca-cola. Pindah ke ladang, tumbuhkan makananmu sendiri"[8]

Lagu "MRR" oleh Fifteen mengkritisi majalah atau zine untuk ulasan dan artikel remeh dan menjadi "Saudara kecilnya Big Brother".[9]

Catatan kaki sunting

  1. ^ singkatan dari magazine, pada terma subkultur zine adalah media alternatif yang dibuat, dari, oleh, dan untuk komunitasnya
  2. ^ Jason Heller (Oct 15, 2013 12:00 AM). "With zines, the '90s punk scene had a living history". avclub.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-01. Diakses tanggal 11 September 2015. 
  3. ^ a b c Tim Yohannan, "Record Reviews," Maximum Rocknroll no. 128 (January 1994), pg. 124.
  4. ^ a b c d e Jeff H. to MRR and response by Tim Yohannan, "Letter A," Maximum Rocknroll no. 129 (February 1994), pp. 14-15.
  5. ^ a b Larry Livermore, "Column," Punk Planet, no. 1 (May–June 1994), pp. 5-7.
  6. ^ Dan Sinker, "Punk Planet Was Awesome: It Changed a Lot of Things.
  7. ^ "Bad Subjects: Interview with Jello Biafra". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-23. Diakses tanggal 2015-09-11. 
  8. ^ http://www.clashmusic.com/feature/black-lips
  9. ^ http://www.skatedork.org/fifteen/releases/hush.htm

Lihat pula sunting