Medan Denai, Medan
Medan Denai adalah salah satu dari 21 kecamatan yang berada di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Denai berbatasan dengan Medan Kota dan Medan Area di sebelah barat, Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur, Medan Amplas di sebelah selatan, dan Medan Tembung di sebelah utara. Daerah ini adalah bekas kawasan perkebunan Tembakau Deli yang terkenal.
Medan Denai | |||||
---|---|---|---|---|---|
Koordinat: 3°34′32″N 98°43′30″E / 3.575501°N 98.725103°E | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatera Utara | ||||
Kota | Medan | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Baharuddin Ritonga[1] | ||||
Populasi | |||||
• Total | 169.643 jiwa | ||||
• Kepadatan | 18.745/km2 (48,550/sq mi) | ||||
Kode pos | 20226 - 20228 | ||||
Kode Kemendagri | 12.71.04 | ||||
Kode BPS | 1275040 | ||||
Luas | 9,05 km² | ||||
Kepadatan | 18745 | ||||
Desa/kelurahan | 6 kelurahan | ||||
|
Sejarah perkembangan
suntingDi kecamatan ini, terdapat kompleks pemukiman padat penduduk yang dibangun sekitar tahun 1976 dan mulai dihuni sekitar tahun 1978. Pemukiman penduduk tersebut dikenal dengan nama Perumnas Mandala, yang merupakan singkatan dari "Perumahan Nasional Mandala II Medan". Penduduk yang mendiami kawasan ini merupakan campuran dari berbagai suku. Nama-nama jalan di kompleks ini menggunakan nama-nama burung. Proses pembelian Perumnas Mandala ini dilakukan secara mengangsur selama 20 tahun kepada Bank Tabungan Negara. Jalanan di kawasan ini setiap bulan Ramadan ramai dipenuhi pedagang makanan kecil yang menjual dagangannya untuk berbuka puasa.
Selain itu, tepat di tengah Perumnas Mandala, melintas jalan bebas hambatan yang menghubungkan antara Belawan, Medan dan Tanjung Morawa, yang dikenal dengan nama Tol Belmera. Dibangun sekitar tahun 1984 oleh PT. Hutama Karya, yang masih merupakan bagian dari perusahaan milik Siti Hardijanti Rukmana atau lebih dikenal dengan panggilan Mbak Tutut.
Demografi
suntingPada tahun 2021, kecamatan Medan Denai mempunyai penduduk sebesar 169.643 jiwa. Luasnya adalah 9,05 km² dan kepadatan penduduknya adalah 18.745 jiwa/km².[2]
Etnis
suntingSebagai salah satu kecamatan di Kota Medan, suku penduduk di kecamatan ini cukup beragam. Suku Melayu Deli, Batak, Jawa dan Tionghoa, merupakan suku yang paling banyak di kecamatan ini. Selain itu, ada juga suku lain seperti Minang, Sunda, India, Nias, Pesisir, Bugis dan lainnya.
Agama
suntingBerdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, penduduk kecamatan Medan Denai sangat beragam dalam agama yang dianut. Adapaun persentasi penduduk kecamatan Medan Denai berdasarkan agama yang dianut ialah, yang memeluk agama Islam sebanyak 71,23%, kemudian Kristen sebanyak 24,64% dimana Protestan 22,31% dan Katolik 2,33%. Pemeluk agama Buddha dari keturuan Tionghoa yakni 4,01% dan sebagian kecil lainnya adalah Hindu 0,04%, Konghucu 0,01% dan aliran kepercayaan 0,07%.[3][4] Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 85 masjid, 76 gereja, dan 6 pura atau kuil.[5]
Yang Terletak di Kecamatan Ini
sunting- Pusat Industri Kecil (PIK) Medan
- Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
- UPBJJ - Universitas Terbuka Medan
- Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan
- Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Kampus Pascasarjana
- SMA Negeri 14 Medan
- SMP Negeri 23 Medan
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Halaman di situs Pemko Medan Diarsipkan 2007-03-25 di Wayback Machine.
Referensi
sunting- ^ Permatasari, Indah (12 November 2021). "Nama-Nama Camat dan Lurah yang Baru Dilantik Wali kota Medan". sumut.idntimes.com. Diakses tanggal 14 Januari 2022.
- ^ a b "Kota Medan Dalam Angka 2021" (pdf). www.medankota.bps.go.id. hlm. 7, 63. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
- ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Medan". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 24 Mei 2021.
- ^ "Kota Medan Dalam Angka 2020" (pdf). www.medankota.bps.go.id. hlm. 195. Diakses tanggal 25 Mei 2021.