Meracuni sumur (Inggris: Poisoning the well) merupakan salah satu penalaran argumentum ad hominem yang secara khusus menyerang seseorang sebelum orang tersebut mengutarakan argumennya sendiri, biasanya dengan klaim bahwa hanya orang tertentu saja (biasanya berkonotasi negatif) yang akan berargumen seperti itu.[1] Meracuni sumur biasanya digunakan untuk membuat argumen penutur menjadi dapat dipercaya dan mengurangi kredibilitas lawan bicara.[2] Meracuni sumur termasuk sebagai kesesatan berpikir. Istilah "meracuni sumur" digunakan karena fenomena ini dapat diibaratkan seperti sumur yang diracun; sejernih apa pun sumur tersebut, jika diracun akan menjadi terkontaminasi dan tidak bisa digunakan kembali.[3] Hal yang membedakan meracuni sumur dengan ad hominem biasa ialah meracuni sumur dilakukan sebelum lawan bicara dapat berargumen.

Meskipun demikian, meracuni sumur tidak termasuk sebagai kesalahan logika asli, tetapi merupakan sebuah jebakan logika untuk memancing pendengarnya untuk melakukan ad hominem.[4] Meracuni sumur dapat dicontohkan dengan pernyataan, "Hanya orang bodoh yang berargumen X itu benar."[1]

Sejarah sunting

Istilah "meracuni sumur" (poisoning the well) merujuk pada mitos Eropa pertengahan bahwa wabah maut hitam disebabkan oleh bangsa Yahudi yang meracuni sumur-sumur. Mitos tersebut kemudian digunakan sebagai alasan untuk mempersekusi bangsa Yahudi pada masa itu.[4] Sebagai kesesatan berpikir, istilah ini pertama kali digunakan oleh John Henry Newman dalam karyanya yang berjudul Apologia Pro Vita Sua (1864). Dalam karyanya, Newman menuliskan pembelaan atas dirinya terhadap Charles Kingsley bahwa Kingsley berusaha untuk mencemarkan nama baiknya di hadapan publik dengan "meracuni" pikiran publik agar curiga terhadap Newman. Newman kemudian menamakan usaha tersebut dengan "poisoning the wells" 'meracuni sumur'.[4][5]

Strategi sunting

Meskipun termasuk sebagai kesesatan berpikir, meracuni sumur dapat menjadi persuasif karena penutur seakan-akan bisa memprediksi masa depan melalui pernyataannya. Pernyataan yang termasuk meracuni sumur menjadi jebakan yang tidak dapat disangkal. Sebagai contoh, jika penutur menyatakan "Semua orang yang tidak setuju dengan saya adalah orang bodoh", ia memaksa lawan bicara untuk setuju dengan penutur. Jika tidak setuju, lawan bicara akan dianggap orang bodoh, membuat kredibilitas lawan bicara menjadi berkurang.[1]

Pernyataan yang termasuk meracuni sumur memiliki struktur logika sebagai berikut.

  1. Definisikan sebuah pernyataan yang mencegah lawan bicara untuk kontra terhadap pernyataan tersebut.
  2. Pernyataan yang tidak menyetujui definisi pernyataan pertama menjadi tidak valid.[6]

Sebagai contoh, seorang penutur menyatakan kepada atasannya "Anda sudah mendengar penjelasan saya tentang mengapa Bill yang seharusnya dipecat dan bukan saya. Saya yakin Bill akan berusaha untuk menjelaskan alibinya yang sia-sia di balik perbuatannya yang buruk itu." Pernyataan tersebut menyerang karakter Bill dan menyatakan pembelaan Bill sebagai suatu hal yang sia-sia. Namun, jika atasan penutur menerima pernyataan penutur, atasan penutur melakukan ad hominem.[2]

Pernyataan yang termasuk meracuni sumur juga dapat memiliki struktur logika sebagai berikut.

  1. Nyatakan sesuatu yang buruk mengenai informasi orang A.
  2. Oleh karena itu, pernyataan orang A menjadi tidak valid.[2]

Struktur logika di atas dapat diaplikasikan pada pernyataan "Polisi tidak menyukai temanku, maka temanku akan ditahan atas tuduhan palsu." Pada kenyataannya, teman yang bersangkutan ditahan polisi karena merampok bank dan menembak seluruh sandera. Penutur akan menyangkal fakta tersebut dan menyatakan para polisi memiliki bias terhadap temannya.[1]

Jika seseorang menyatakan sesuatu yang sesuai dengan argumen, pernyataan tersebut bukan meracuni sumur ataupun ad hominem. Sebagai contoh, seorang penutur menyatakan kepada atasannya "Anda sudah mendengar penjelasan saya tentang mengapa Bill yang seharusnya dipecat dan bukan saya. Saya yakin Bill akan menjelaskan kronologis dari perspektifnya kepada Anda, tetapi mohon diingat bahwa ada dua saksi yang setuju bahwa Bill yang mengejek anak klien, bukan saya."[2]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d What is the Well Poisoning Fallacy?, diakses tanggal 2023-04-12 
  2. ^ a b c d "Poisoning the Well". www.logicallyfallacious.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-12. 
  3. ^ "What Is the Logical Fallacy Known as Poisoning the Well?". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-12. 
  4. ^ a b c "Logical Fallacy: Poisoning the Well". www.fallacyfiles.org. Diakses tanggal 2023-04-12. 
  5. ^ "Newman Reader - Apologia". www.newmanreader.org. Diakses tanggal 2023-04-12. 
  6. ^ Ruiz, Roberto (2018-05-09). Arp, Robert; Barbone, Steven; Bruce, Michael, ed. Poisoning the Well (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1). Wiley. hlm. 196–200. doi:10.1002/9781119165811.ch40. ISBN 978-1-119-16578-1.