Merck Indonesia
PT Merck Tbk adalah sebuah perusahaan publik di Indonesia (IDX: MERK) yang bergerak sebagai perusahaan farmasi, dalam hal ini adalah dalam perdagangan, ekspor-impor dan produksi obat-obatan. Berkantor pusat di Jl. TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur,[1] perusahaan ini sepanjang beroperasinya merupakan anak usaha dari Merck KGaA, sebuah raksasa farmasi asal Jerman.
Publik | |
Kode emiten | IDX: MERK |
Industri | Farmasi |
Didirikan | 14 Oktober 1970 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Situs web | merckgroup.com |
Sejarah
suntingPT Merck Tbk didirikan pada 14 Oktober 1970[1] dengan nama asli PT Merck Indonesia, dan mulai beroperasi (dalam hal ini memproduksi obat-obatan) sejak September 1974 lewat investasi sebesar Rp 5,6 miliar.[2] Kehadiran Merck ini merupakan yang pertama di Indonesia secara langsung, setelah sebelumnya selama hampir 30 tahun memasuki pasar Indonesia lewat agen-agen yang dirasa kurang mencukupi memenuhi keinginan pasar.[3] Mulai 23 Juli 1981, Merck Indonesia resmi menjadi perusahaan publik dengan melepas 30% sahamnya seharga Rp 1.900/lembar di Bursa Efek Jakarta.[4][5]
Merck Indonesia mengedarkan berbagai produk farmasi, seperti analgesik, syaraf, pernapasan, hormon, antibiotik, dan lainnya.[6] Sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, produk-produk resep sendiri menyumbang setengah penjualannya, dengan sisanya produk obat bebas dalam merek seperti Becombion, Sangobion dan Neurobion (sejak 1993).[7][8] Sejak 4 Juli 2002, nama perusahaan telah disederhanakan menjadi PT Merck Tbk. Kini, PT Merck Tbk memiliki divisi biopharma yang membawahi dua lini usaha, yaitu Cardiovascular, Metabolic and General Medicines (CMGM) dan Fertility, Oncology, Neurodegenerative Diseases and Endocrinology (FONE) dan lebih memfokuskan usahanya pada obat resep (sebagai salah satu pemimpin pasar) ditambah manufaktur bahan baku obat (bekerjasama dengan perusahaan afiliasi PT Merck Chemicals and Life Sciences). Sedangkan bisnis obat bebas/konsumer sendiri sudah dijual ke Procter & Gamble sejak 19 April 2018 oleh induknya di Jerman. Merck Indonesia sendiri merupakan satu-satunya bisnis Merck di Asia Tenggara yang mempunyai kapabilitas manufaktur, sehingga dijadikan pusat produksinya di daerah ini.[1]
Manajemen
sunting- Presiden Komisaris: Tang Mei Lin
- Komisaris Independen: Parulian Simajuntak
- Presiden Direktur: Evie Yulin
- Direktur: Bambang Nurcahyo
- Direktur: Arryo Aritrixso TP Wachjuwidajat[9]
Kepemilikan
sunting- Merck Holding GmbH: 73,99%
- Emedia Export Company mbH: 12,66%
- Publik: 13,35%[1]
Rujukan
sunting- ^ a b c d LapTahunan MERK 2021[pranala nonaktif permanen]
- ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 2,Masalah 1-13
- ^ Ringkasan data perusahaan-perusahaan (company handbook)
- ^ Sejarah dan Profil Singkat MERK (Merck Tbk)
- ^ Standard Chartered Review
- ^ Winarto & Wang's Indonesia Stock Market Handbook
- ^ Sejarah[pranala nonaktif permanen]
- ^ Emiten pasar modal Indonesia
- ^ MANAJEMEN[pranala nonaktif permanen]