Tsar Cannon (Rusia: Царь-пушка, Tsar'-Pushka) adalah meriam panjang besar, 5,94 meter (19,5 kaki) pada tampilan di dasar Kremlin Moskow.

Meriam itu dibuat pada 1586 di Moskow, oleh master kastor perunggu Rusia Andrey Chokhov. Sebagian dari dampak simbolik, meriam itu tidak pernah digunakan dalam perang. Namun meriam setidaknya satu tembakan. Menurut Guinness Book of Records meriam itu merupakan bombardir dengan kaliber terbesar di dunia, dan itu merupakan daya tarik wisata utama dari Kremlin Moskow.

Sejarah pakai

sunting

Meriam ini tiba di lini depan pada musim panas 1916 dan meluncurkan rangkaian tembakan pertamanya dengan penuh amarah pada 19 Juni. Satu tembakan tertuju langsung pada sebuah bunker Jerman, melontarkan bunker tersebut beberapa meter ke udara dan menjadikannya puing-puing. Pada musim dingin 1916, sebuah divisi meriam ini juga beraksi di dekat Riga, mengubah lokasi penembakan Jerman dan sarang-sarang meriam mesin mereka menjadi kawah-kawah menganga dengan beberapa tembakan yang tepat sasaran. Infanteri Rusia pun tidak menghadapi perlawanan ketika menguasai posisi musuh yang telah dibangun selama 18 bulan.

Revolusi 1917 dan berakhirnya Perang Dunia I secara tiba-tiba bagi Rusia membuat persenjataan berat ini tidak lagi digunakan. Akan tetapi, 30 meriam yang disimpan oleh Tentara Merah menjadi dasar rancangan meriam 305 mm Soviet yang kemudian dipasang pada benteng-benteng dan pangkalan pertahanan Angkatan Laut Rusia.

Kekuatan persenjataan ini digunakan untuk menahan pasukan Hitler pada September 1941, ketika berondongan dari delapan meriam 305 mm itu berhasil menghentikan serangan Jerman di Sevastopol. Ditembakkan dari jarak 44 kilometer, senjata ini dapat menahan segala tembakan balasan. Meriam ini juga digunakan untuk mempertahankan posisi di sekitar Leningrad, yang tidak pernah dapat dikuasai oleh pasukan Jerman.

Meriam-meriam Tsar yang tua disebar menjadi lima divisi dengan daya ledak istimewa dan digunakan di baris depan peperangan pada 1944. Periode kejayaannya adalah ketika Soviet menyerang Karelia, Belarus, dan Polandia, dimana pertahanan musuh dikonsentrasikan dalam serangkaian barisan pasukan yang diperkuat dan kota-kota benteng.

Sebuah divisi meriam dibentuk untuk mendukung tank dan pasukan angkatan laut yang ditugaskan untuk menembus zona berbenteng Finlandia di sepanjang Garis Mannerheim, yang pernah diserang oleh tentara Soviet dan menelan korban jiwa sangat banyak selama beberapa bulan pada musim dingin 1939 – 1940.

Kehebatan meriam 305 mm Rusia juga dirasakan oleh pangkalan-pangkalan lapis beton Jerman di Sungai Oder yang diperkirakan oleh para petinggi Nazi akan cukup untuk menahan serangan Soviet. Pada April 1945, meriam berat ini juga terlibat dalam serangan terhadap Berlin.

Namun, pencapaian tertinggi meriam Tsar ini adalah saat operasi menguasai benteng raksasa Reich Ketiga di Königsberg (sekarang Kaliningrad), dengan tiga divisi artileri berat meluncurkan lebih dari 200 tembakan langsung pada benteng itu. Meski hanya 15 persen selongsong yang dapat menembus lapisan beton bangunan itu, serangan ini cukup untuk memecah pertahanan Jerman.

Setelah diproduksi dengan standar perakitan yang tinggi, meriam-meriam tua ini terus digunakan di artileri Soviet untuk waktu yang lama setelah Perang Dunia II. Unit terakhirnya ditarik baru pada akhir 1950-an dan salah satunya kini dipajang di Museum Artileri Saint Peterburg.

Referensi

sunting

  Media tentang Meriam Tsar di Wikimedia Commons

  • Klein, Mina. The Kremlin: Citadel of History. MacMillan Publishing Company (1973). ISBN 0-02-750830-7
  • M.E.Portnov: Carʹ-Puška i Carʹ-Kolokol, Moskovskij Rabočij, Moscow 1990, ISBN 5-239-00778-0
  • Tropkin, Alexander. The Moscow Kremlin: History of Russia's Unique Monument. Publishing House "Russkaya Zhizn" (1980). ASIN: B0010XM7BQ