Messa, Weda Timur, Halmahera Tengah

desa di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara


Messa adalah sebuah desa di kecamatan Weda Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Indonesia.

Messa
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku Utara
KabupatenHalmahera Tengah
KecamatanWeda Timur
Kode pos
97853
Kode Kemendagri82.02.09.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-1200 jiwa
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 0°28′28.78″N 128°18′59.44″E / 0.4746611°N 128.3165111°E / 0.4746611; 128.3165111

Sejarah

sunting

Semenjak tahun 1910, orang dari desa Dote berkebun dan mencari ikan di tempat yang sekarang dinamakan Messa. Pada umumnya mereka merupakan suku Sawai. Secara berangsur-angsur orang Dote tersebut akhirnya menetap dan tinggal di Messa. Dari total tujuh kepala keluarga yang tinggal pertama kali di sana, ada satu orang yang dianggap paling awal tinggal dan disebut leluhur oleh penduduk Messa sekarang. Orang tersebut bernama Barahima.

Barahima dikenal sebagai sesepuh yang membangun Messa. Kuburannya ditemukan di salah satu pulau yang kecil, namanya Mtum Mya yang berjarak sekitar 3 kilometer dari desa Messa. Warga Messa menjadikan kuburan tersebut sebagai tempat keramat (dalam bahasa Sawai disebut jere) yang biasa dikunjungi kala mereka mau meminta pertolongan.

Penduduk

sunting

Saat ini, penduduk desa Messa tidak hanya berasal dari suku Sawai. Ada beberapa pendatang yang berasal dari suku Makian, Jawa, Bugis, maupun Patani. Jumlah penduduk saat ini mencapai 1.200 jiwa

Letak geografi

sunting

Desa Messa terletak di kecamatan Weda Timur, Halmahera Tengah, Maluku Utara

Batas wilayah

sunting

Batas timur dengan desa Dote

Batas barat dengan desa Yeke

Batas utara dengan desa Waci

Batas selatan dengan Teluk Weda

Pembagian wilayah

sunting

Dusun 1

Dusun 2

Kepala pemerintahan

sunting
  • 1998-2004: Hasan Yakub
  • 2004-2010: Halek Do Iskandar
  • 2010-2016: Abdul Karim Odeyani
  • 2016-2017: Abdu Jalil

Transportasi dan komunikasi

sunting

Transportasi laut ke desa Messa dari Kota Weda (ibu kota Halmahera Tengah) bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Sementara dengan transportasi darat bisa sampai 4 jam. Transportasi laut biasanya menggunakan perahu motor dan speed both sementara darat menggunakan sarana mobil sewaan dan motor darat.

Pendidikan

sunting
  1. SD
  2. SMP
  3. SMA

Budaya

sunting

Lalayon : Adalah salah satu tarian tradisional yang sering diperagakan pada acara perkawinan atau pesta lain. Tarian ini biasanya dilakukan dengan berpasangan laki-laki perempuan. Alat musiknya adalah Tifa

Cakalele : Tarian ini diperagakan satu orang atau lebih dengan menggunakan pedang dan salawaku. Biasanya dilakukan pada saat acara penjemputan tamu.

Coka iba : Coka iba adalah manusia yang menggunakan topeng yang dirayakan setiap satu tahun satu kali pada saat Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada umumnya yang menjadi coka iba adalah laki-laki yang berpakaian perempuan. Mereka memegang rotan dan mengejar orang yang ditemukan di jalan. Setiap orang yang ditemukan di jalan dan tidak memakai topeng coka iba, akan mendapat pukulan dari rotan yang dibawa coba iba.

Pariwisata

sunting

Tempat pariwisata desa messa yg sementara menjadi kebanggaan masyarakat setempat adalah pulau mtum mya yg letaknya kurang lebih 3 kilo meter dari desa messa..... pulau ini dahulu kala adalah salah satu pulau yg sangat dibanggakan oleh masyarakat desa messa.....pulau mtum mya dahulu di kelilingi berbagai aneka pohon dan pasir putih yg indah.

Perayaan

sunting