Messa, Weda Timur, Halmahera Tengah
Messa adalah sebuah desa di kecamatan Weda Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Indonesia.
Messa | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Maluku Utara | ||||
Kabupaten | Halmahera Tengah | ||||
Kecamatan | Weda Timur | ||||
Kode pos | 97853 | ||||
Kode Kemendagri | 82.02.09.2002 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | -1200 jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Sejarah
suntingSemenjak tahun 1910, orang dari desa Dote berkebun dan mencari ikan di tempat yang sekarang dinamakan Messa. Pada umumnya mereka merupakan suku Sawai. Secara berangsur-angsur orang Dote tersebut akhirnya menetap dan tinggal di Messa. Dari total tujuh kepala keluarga yang tinggal pertama kali di sana, ada satu orang yang dianggap paling awal tinggal dan disebut leluhur oleh penduduk Messa sekarang. Orang tersebut bernama Barahima.
Barahima dikenal sebagai sesepuh yang membangun Messa. Kuburannya ditemukan di salah satu pulau yang kecil, namanya Mtum Mya yang berjarak sekitar 3 kilometer dari desa Messa. Warga Messa menjadikan kuburan tersebut sebagai tempat keramat (dalam bahasa Sawai disebut jere) yang biasa dikunjungi kala mereka mau meminta pertolongan.
Penduduk
suntingSaat ini, penduduk desa Messa tidak hanya berasal dari suku Sawai. Ada beberapa pendatang yang berasal dari suku Makian, Jawa, Bugis, maupun Patani. Jumlah penduduk saat ini mencapai 1.200 jiwa
Letak geografi
suntingDesa Messa terletak di kecamatan Weda Timur, Halmahera Tengah, Maluku Utara
Batas wilayah
suntingBatas timur dengan desa Dote
Batas barat dengan desa Yeke
Batas utara dengan desa Waci
Batas selatan dengan Teluk Weda
Pembagian wilayah
suntingDusun 1
Dusun 2
Kepala pemerintahan
sunting- 1998-2004: Hasan Yakub
- 2004-2010: Halek Do Iskandar
- 2010-2016: Abdul Karim Odeyani
- 2016-2017: Abdu Jalil
Transportasi dan komunikasi
suntingTransportasi laut ke desa Messa dari Kota Weda (ibu kota Halmahera Tengah) bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Sementara dengan transportasi darat bisa sampai 4 jam. Transportasi laut biasanya menggunakan perahu motor dan speed both sementara darat menggunakan sarana mobil sewaan dan motor darat.
Pendidikan
sunting- SD
- SMP
- SMA
Budaya
suntingLalayon : Adalah salah satu tarian tradisional yang sering diperagakan pada acara perkawinan atau pesta lain. Tarian ini biasanya dilakukan dengan berpasangan laki-laki perempuan. Alat musiknya adalah Tifa
Cakalele : Tarian ini diperagakan satu orang atau lebih dengan menggunakan pedang dan salawaku. Biasanya dilakukan pada saat acara penjemputan tamu.
Coka iba : Coka iba adalah manusia yang menggunakan topeng yang dirayakan setiap satu tahun satu kali pada saat Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada umumnya yang menjadi coka iba adalah laki-laki yang berpakaian perempuan. Mereka memegang rotan dan mengejar orang yang ditemukan di jalan. Setiap orang yang ditemukan di jalan dan tidak memakai topeng coka iba, akan mendapat pukulan dari rotan yang dibawa coba iba.
Pariwisata
suntingTempat pariwisata desa messa yg sementara menjadi kebanggaan masyarakat setempat adalah pulau mtum mya yg letaknya kurang lebih 3 kilo meter dari desa messa..... pulau ini dahulu kala adalah salah satu pulau yg sangat dibanggakan oleh masyarakat desa messa.....pulau mtum mya dahulu di kelilingi berbagai aneka pohon dan pasir putih yg indah.
Perayaan
sunting