Microsorum punctatum
Microsorum punctatum adalah tumbuhan paku yang biasa digunakan sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini termasuk ke dalam suku Polypodiaceae.[1][2][3]
Microsorum punctatum
| |
---|---|
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Pteridophyta |
Kelas | Polypodiopsida |
Ordo | Polypodiales |
Famili | Polypodiaceae |
Genus | Microsorum |
Spesies | Microsorum punctatum Copel., 1929 |
Tata nama | |
Sinonim takson | Polypodium punctatum (L.) Swartz (1801)
Pleopeltis punctata (L.) Bedd. (1876) Microsorum musifolium (Blume) Copel. (1929) |
Nama-nama lokal yang dikenal adalah
- Amerika Serikat: climbing bird's nest fern, fish-tail fern (cult.), crested fern (cult.)
- Indonesia: teke (Timor), wassanke (Alor), saugtikel (Manggarai, Flores)
- Malaysia: keluwah
- PNG: baluk (Kurte Plestok), kopeh-kopek (Matapaili), vata-vata (Kulumo)
- Philippines: eawawan (Igorot-Luzon)
- Thailand: krapok sing (tenggara), prue mai (utara, barat daya), haang nok waa (semenanjung)
Taksonomi
suntingEpifit, namun juga tumbuh di tanah (terestrial) atau petrifit. Rimpang kecil, pendek, diameter 50 mm, ditutupi sisik berwarna cokelat gelap; sisik memanjang, mirip segitiga, panjang 8 mm. Daun tunggal bentuk lanset, berwarna hijau, panjang 550 mm, lebar 50 mm, tangkai daun tidak jelas, tulang daun jelas, diameter 3 mm, ujung runcing, pangkal daun bersayap, pertulangan daun bercangap, Sori muncul pada bagian tengah daun hingga ujung, sori menyebar; Sorus bentuk bulat, kecil; Tidak memiliki paraphysis.[4]
Manfaat
suntingEkstrak jus daun dari tumbuhan ini memiliki manfaat pencahar, diuretik dan penyembuh luka.[5] Di bidang pertamanan, kultivar tumbuhan ini yang helai daunnya bercabang (kultivar 'Grandiceps') biasa dipakai sebagai penghias ruang atau taman.
Galeri gambar
suntingLihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ S. Petchsri, T. Boonkerd, B.R. Baum. "Phenetic study of the Microsorum punctatum complex (Polypodiaceae)". scholar.googleusercontent.com. Diakses tanggal 2019-09-15.
- ^ Aisyah, Syarifah Iis; Rahman, Qisthi Kustia (2018-09-03). "Induksi Mutasi Fisik pada Paku Bintik (Microsorum punctatum) melalui Iradiasi Sinar Gamma". Buletin Agrohorti. 6 (3): 422–429. doi:10.29244/agrob.6.3.422-429. ISSN 2614-3194.
- ^ "Identifikasi Tumbuhan Paku Sejati (Filicopytha) di Kawasan Hutan Wisata Aik Nyet sebagai Sumber Belajar Biologi Novi Heryani Put". scholar.googleusercontent.com. Diakses tanggal 2019-09-15.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Epifit di Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia Ephypitic Ferns (Pteridophyta) from Raun". scholar.googleusercontent.com. Diakses tanggal 2019-09-15.
- ^ Sharma UK, Pegu S. Ethnobotany of religious and supernatural beliefs of the Mising tribes of Assam with special reference to the 'Dobur Uie'. J Ethnobiol Ethnomedicine 2011; 7(1): 16.