Miss Rubiah

Penyanyi latar film melayu (1923-1992)

Rubiah Binti H.M Idris atau lebih dikenal dengan nama panggung Miss Rubiah (1923 - 21 September 1992) adalah seorang penyanyi bangsawan dan penyanyi latar film Melayu sekitar tahun 50an.[1][2][3][4][5]

Rubiah
LahirRubiah Binti H.M Idris
1923 (1923)
Hindia Belanda Selesai, Langkat, Hindia Belanda (kini Sumatera Utara, Indonesia)
Meninggal21 September 1992(1992-09-21) (umur 68–69)
Indonesia Rumah Sakit Islam Jakarta, Jakarta Pusat, Indonesia
Sebab meninggalSakit jantung dan Tekanan darah tinggi
Tempat pemakamanPemakaman Bekasi, Jakarta, Indonesia
Pekerjaanpenyanyi
Tahun aktif1929-1992
Anak2 laki-laki
1 perempuan

Biografi

sunting

Awal karier

sunting

Ibunya berasal dari Banten, Jawa Barat, keturunan Jawa, dan ayahnya keturunan Batak, bermarga Lubis, berasal dari daerah Tapanuli, Sumatera Utara.

Sedangkan ia yang lahir sekitar tahun 1923 di Selesai, Sumatera Utara, merupakan anak kurang beruntung dari keluarga miskin.

Akibat pengabaian hidup yang dialaminya, dimana kedua orang tuanya tidak mampu lagi menunjang dirinya dalam hal kebutuhan dasar dan pendidikan, menyebabkan ia bergabung dengan kelompok bangsawan di sekitar tempat kelahirannya untuk menghidupi dirinya sendiri.

Sudah menjadi hal yang lumrah di dalam dunia bangsawan sering berpindah dari satu kelompok bangsawan ke kelompok bangsawan lain untuk mencari pengalaman dan penghasilan, maka dari situlah ia belajar dan berlatih sehingga menunjukkan kecenderungan di bidang tarik suara dari bidang akting panggung bangsawan.

Dan bersama sekelompok bangsawan yang bergabung dengannya, ia pun berkelana ke seluruh nusantara hingga mencapai Singapura.

Karier di Singapura dan Malaysia

sunting

Selama di Singapura, ia juga tergabung dalam band Special Singapore Malay Orchestra di bawah pimpinan Biduan Mr. Jaar.

Bersama Special Singapore Malay Orchestra, ia berkesempatan tampil di setiap teater bangsawan di Singapura. Dan bersama grup musik tersebut, ia juga berkesempatan untuk merekam suara lembutnya di beberapa piring hitam bersama beberapa penyanyi pada masanya. Seperti Mr. Jaar (Jahri), Miss Safiah dan Miss Dorah di bawah label "Odean" (Brown Label Malay Electrical Records).

Diantaranya Rekaman Piringan Hitam yaitu Pemimpin Bacha'an (1929) Nikeback (1929) Sri Kaseh (1929) Mascot (1929) yang juga didistribusikan oleh D. T. Lim & Co yang terletak di sebelah panggung Surina. Dimana ia sering tampil bernyanyi hingga pecah perang dunia kedua pada tahun 1941. Setelah berakhirnya perang dunia kedua pada tahun 1945, aktivitas menyanyinya dilanjutkan dengan merekam beberapa album piringan hitam di bawah label His Master's Voice (HMV) mulai tahun 1948 yang juga diiringi oleh beberapa grup orkestra.

Hingga sekitar tahun 1950. Ia bergabung dengan perusahaan Malay Film Productions (MFP) sebagai penyanyi lagu latar film. Di beberapa film yang diproduksi oleh Malay Film Productions (MFP). Suaranya yang lembut dan merdu sering digunakan oleh artis-artis terkenal pada masanya. Seperti Seniwati Kasma Booty, Siput Sarawak dan lain sebagainya. Tak hanya bernyanyi solo, ia juga bernyanyi berbarengan dengan beberapa rekan penyanyi nya saat itu, Seperti R. Azmi, Lena Abdullah, P. Ramlee dan lain sebagainya.

Lagunya di film Film Melayu adalah :

Rachun Dunia (1950)
sunting
  • Rachun Dunia
  • Sayang Di Sayang
Dewi Murni (1950)
sunting
  • *Dewi Murni (Bersama R. Azmi)
  • Jodoh (Bersama R. Azmi)
  • Bunga Dan Kumbang (Bersama MFP Chorus)
  • Hikmat Alam (Bersama MFP Chorus)
Pembalasan (1950)
sunting
Juwita (1951)
sunting
Sejoli (1951)
sunting
Penghidupan (1951)
sunting
  • Rindu
  • Penghidupan Baru (Bersama R. Azmi)
Pulau Mutiara (1951)
sunting
Aladdin (1952)
sunting
  • Kalau Bolehku Lupa
Miskin (1952)
sunting
Ayer Mata (1953)
sunting
  • Ayer Mata

Karier di Indonesia

sunting

Pada pertengahan tahun 50-an, setelah menjadi penyanyi latar di beberapa film produksi Malay Film Productions (MFP), ia memutuskan untuk kembali ke tanah air di Indonesia. Di Jakarta, Indonesia, ia masih terlibat dalam menyanyikan lagu latar untuk film-film yang dirilis di Indonesia. Selain merekam beberapa album dibawah label Irama (Perusahaan Musik Indonesia Irama L.T.D. Djarkarta) yang juga diiringi oleh band ternama Melayu Orkes.

Boleh dikatakan, beliau termasuk salah satu Biduanita generasi pertama di era lagu-lagu Melayu klasik dan juga merupakan salah satu penyanyi dan penyanyi latar film Melayu terpopuler pada era 30an hingga 50an. Dan lagu aslinya juga telah direkam ulang oleh penyanyi country ternama, Diantaranya Saloma, Sharifah Aini, Rafeah Buang, Siti Nurhaliza dan lain sebagainya. Judul lagu hitsnya antara lain:

  • Sayang Di Sayang
  • Ikan Di Laut Asam Di Darat
  • Tudung Saji
  • Rindu Hatiku Tidak Terkira
  • Dewi Puspitaku
  • Semarak Hati
  • Dunia Hanya Pinjaman
  • Bayangan Wajahmu
  • Asmara Murni
  • Djalak Linting
  • Dewiku
  • Baju Kurung
  • Sang Rang Bulan
  • Dia Dan Aku
  • Wak Leman
  • Kuala Deli
  • Patah Hati
  • Teratai
  • Penghidupan Baru
  • Mega Mendong
  • Sadroja

Kehidupan Pribadi & Kematian

sunting

Seiring berjalannya waktu, ia telah menikah dan memiliki tiga orang anak yaitu 2 laki-laki dan 1 perempuan).

Pada 21 September 1992, sekitar 20:45 malam, Miss Rubiah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ), Jakarta Pusat akibat penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Jenazahnya disemayamkan di Rumah Duka di Jalan Kemayoran Timur, Jakarta Pusat dan dimakamkan di Pemakaman Bekasi sekitar 01:00 siang pada 22 September 1992 yang juga dihadiri ratusan penggemar dan musisi.

Referensi

sunting
  1. ^ "TikTok - Make Your Day". www.tiktok.com. Diakses tanggal 2024-10-27. 
  2. ^ "TikTok - Make Your Day". www.tiktok.com. Diakses tanggal 2024-10-27. 
  3. ^ "TikTok - Make Your Day". www.tiktok.com. Diakses tanggal 2024-10-27. 
  4. ^ "TikTok - Make Your Day". www.tiktok.com. Diakses tanggal 2024-10-27. 
  5. ^ "Performer - Audiovisual and Sound Recordings". www.nas.gov.sg. Diakses tanggal 2024-10-27.