Hero Supermarket
Hero Supermarket adalah jaringan pasar swalayan di Indonesia yang dikelola oleh PT Hero Retail Nusantara (HRN). Perusahaan ini dimiliki oleh PT Hero Intiputra, sebuah perusahaan distribusi milik keluarga Muhammad Saleh Kurnia. Sejak 4 Desember 2024, PT HRN juga mengelola merek Mitra Diskon Swalayan.
Hero Supermarket | |
Tertutup | |
Industri | Pasar swalayan |
Didirikan | 15 Agustus 1972 20 Februari 2024 (pendirian PT Hero Retail Nusantara)[1] | (pembukaan gerai pertama)
Pendiri | Muhammad Saleh Kurnia Nurhajati |
Kantor pusat | Synthesis Square Tower 2, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 17, Jakarta, Indonesia |
Cabang | 24 (Hero Supermarket) 1 (Mitra Diskon Swalayan) |
Produk | Pasar swalayan |
Merek | Hero Supermarket Mitra Diskon Swalayan |
Pemilik | PT Hero Intiputra |
Situs web | Hero Supermarket di Instagram |
Sejarah
suntingHero Supermarket merupakan salah satu perintis bisnis retail modern di Indonesia, yang didirikan oleh Muhammad Saleh Kurnia dan istrinya, Nurhajati. Setelah melakukan perencanaan dengan matang, Kurnia kemudian membuka tokonya yang pertama pada tanggal 15 Agustus 1972 di Jl. Falatehan No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan nama Hero Mini Supermarket. Seiring pertumbuhan ekonomi dan tumbuhnya kelas menengah, gerai Hero pun bertambah, menjadi 9 pada 1980-an[2] dan 45 pada awal 1990-an, menempatkannya sebagai pemimpin pasar ritel pada saat itu.[3]
Dalam perjalanannya bisnis Hero mengalami naik-turun sehingga dilakukan berbagai langkah strategis dalam operasionalnya. Pada Februari 1998, keluarga Kurnia mengundang konglomerasi ritel asal Hong Kong, Dairy Farm International yang memegang 32% saham PT Hero Supermarket Tbk[4] yang belakangan menjadi pemegang saham mayoritas. Kepemilikan baru tersebut membuat Hero mengalami berbagai transformasi. Mulanya Hero diposisikan sebagai supermarket dengan harga terjangkau, plus diperluas jangkauannya dengan mengambilalih bisnis 22 swalayan Tops milik Ahold di Indonesia dengan harga EUR 12 juta pada tahun 2003.[5][6] Belakangan, dengan diboyongnya merek hipermarket Dairy Farm asal Malaysia, Giant ke Indonesia, Hero direposisi sebagai supermarket kelas premium. Gerainya pun merosot dari awalnya mencapai 92, turun menjadi 24 pada awal 2020-an.[7][8]
Kembalinya Hero ke keluarga Kurnia
suntingPada 19 April 2024, pihak PT Hero Supermarket Tbk menandatangani kesepakatan untuk menjual bisnis swalayan (yang menjadi bisnis pertamanya) dengan sebuah PT yang baru dibentuk, yaitu PT Hero Retail Nusantara (HRN) dalam transaksi senilai Rp 135 miliar. Penjualan tersebut juga ditambah beberapa transaksi tambahan seperti proyeksi nilai keuntungan dan sewa-menyewa yang mencapai Rp 48 miliar. Dalam transaksi ini Hero Supermarket Tbk juga akan menyewakan beberapa aset kepada PT Hero Retail Nusantara, seperti Pusat Distribusi Hero.[1] Divestasi tersebut dilakukan seiring langkah PT Hero Supermarket Tbk yang mulai memfokuskan dirinya ke bisnis non-makanan sejak 2019,[9] termasuk menjual bisnis Hero Supermarket. Namun, akibat kurangnya peminat,[10] dan demi menjaga keberlangsungan bisnis swalayan, akhirnya PT HRN-lah yang membeli bisnis tersebut.[11]
Adapun PT Hero Retail Nusantara didirikan pada 20 Februari 2024 dengan modal Rp 10 miliar. Kepemilikannya dikuasai 98% oleh PT Hero Intiputra, perusahaan milik keluarga M.S. Kurnia (dan dipimpin oleh putranya, Ipung), sedangkan 2% sisanya dimiliki oleh PT Binaswakarsa Mandiri.[1] Bisa dikatakan, transaksi tersebut membuat kepemilikan swalayan Hero kembali ke tangan keluarga pendirinya.[12][13][14] Transaksi tersebut selesai dilakukan per Juni 2024.[15]
Sejak 4 Desember 2024, PT Hero Supermarket Tbk berganti nama menjadi PT DFI Retail Nusantara Tbk, sehingga hubungannya dengan bisnis Hero Supermarket saat ini telah berakhir. Di hari yang sama, PT Hero Retail Nusantara membuka gerai Mitra Diskon Swalayan yang pertama, di Citimall Cimanggis, Depok, Jawa Barat, dengan menggunakan logo yang mirip dengan Giant sebelumnya.
Merek
sunting- Hero Supermarket, menargetkan kelas premium dengan 24 gerai. Bisnis ritel pertama keluarga Kurnia.
- Mitra Diskon Swalayan
Sebuah merek yang tercatat sempat dibuka dan ditutup beberapa kali oleh Hero. Pada mulanya dirintis pada tahun 1988 dengan nama Mitra Toko Diskon, di bawah pengelolaan PT Wiramaju Kharismajaya[16] (sebelumnya oleh PT Mitra Sarana Purnama).[17] Toko ini mengadopsi sistem layaknya discount store yang ada di Amerika Serikat, sebagai pelopornya di Indonesia.[18] Pada tahun 1992 Mitra Toko Diskon sudah memiliki 6 gerai,[17] yang menjadi 11 di tahun 1996, di beberapa lokasi seperti Kramat Jati Indah Plaza, Plaza Dewi Sartika Bogor, dan Duta Plaza Bekasi (kini Universitas Gunadarma).[19] Dalam perkembangannya pengembangan Mitra Toko Diskon sempat dibantu oleh Dairy Farm (sebelum masuk menjadi pemegang saham) sejak 1995,[20] dan direncanakan akan diperluas cakupannya ke seluruh Indonesia.[21] PT Wiramaju Kharismajaya sendiri kemudian dimerger dengan PT Hero Supermarket pada tahun 1998.[16] Memasuki tahun 2000 terdapat 8 gerai Mitra Toko Diskon[22] yang akhirnya ditutup seluruhnya pada tahun berikutnya.[16]
Hanya lima tahun berselang, Mitra Toko Diskon kembali dihidupkan oleh Hero seiring upayanya memperluas pasar, dengan gerai pertamanya dibuka di Depok pada 6 Januari 2006.[23][24] Mitra Toko Diskon membidik pasar kelas bawah dengan SKU yang lebih sedikit (800-1.400) dibanding Hero Supermarket biasa, begitu juga jumlah karyawannya (10 orang).[25] Hingga Desember 2006, gerai Mitra Toko Diskon diperluas menjadi 9 buah.[16] Meskipun awalnya ditargetkan akan menjadi 12 gerai, belum lagi adanya proyeksi akan berkembang pesatnya model discount store di Indonesia,[23] usia Mitra Toko Diskon jilid kedua tidak bertahan lama, dengan selanjutnya gerainya dikonversikan menjadi Giant Supermarket.[26]
Seiring kembalinya Hero ke tangan keluarga Kurnia, merek Mitra kembali dihidupkan untuk yang ketiga kalinya. Dengan nama Mitra Diskon Swalayan, gerainya yang pertama juga dibuka di Depok, yaitu Citimall Cimanggis pada tanggal 4 Desember 2024. Selain itu, gerai keduanya dibuka di eks-Giant Ekspres/Hero Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sama seperti inkarnasi sebelumnya, Mitra Diskon Swalayan tetap membidik pasar yang menginginkan harga murah dan barang-barang berharga diskon.[27] Adapun logonya sendiri mengadopsi logo lama supermarket Giant yang pernah beroperasi di Indonesia.
Slogan
sunting- Rumah Belanja Keluarga (1987–1992)
- Memberi Lebih Dari Yang Anda Bayarkan (1992–1997)
- Kejutan Segar Setiap Hari (1997–2000)
- Think Fresh. Shop Hero (2000–2005)
- always my hero! (2005–2009)
- The fresh food people (2009–2024)
Referensi
sunting- ^ a b c HERO lepas ritel Hero Supermarket
- ^ Sejarah Supermarket Hero: Agar Bule Tak Perlu Belanja ke Singapura
- ^ Emiten pasar modal Indonesia
- ^ ANALISA PT. HERO SUPERMARKET TBK.
- ^ Ahold to divest its Indonesian operation to Hero
- ^ "Hero Akuisisi Tops". Tempo. 8 Juni 2003.
- ^ Kota seribu supermarket
- ^ The Report: Indonesia, 2013 : Economy, Banking, Energy, Transport ...
- ^ 6 Gerai Giant Tutup, Hero Ingin Perkuat Bisnis Non-Makanan
- ^ Tak Ada yang Minat, Akhirnya HERO Lepas Hero Supermarket
- ^ 4 Fakta Aksi Korporasi Hero Supermarket (HERO) Soal Lepas Bisnis Makanan
- ^ HERO Alihkan Bisnis Makanan, Fokus ke IKEA dan Guardian
- ^ Hero (HERO) Lego Bisnis Ritel Supermarket Rp183M, Ini Alasannya
- ^ Hero Supermarket Akan Ganti Nama, Fokus Investasi ke Guardian dan IKEA
- ^ Keterbukaan informasi
- ^ a b c d Bab III
- ^ a b Informasi, Volume 12,Masalah 145-150
- ^ Manajemen Minimarket
- ^ Petunjuk telepon Jakarta Belanja 1996-1997, hlm. 1012
- ^ Global Competitive Strategy
- ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 10,Masalah 9-10
- ^ Sejarah
- ^ a b PT Hero kembangkan hard discount store
- ^ Gaet Konsumen, Hero Terjuni Toko Diskon
- ^ Mitra Toko Diskon, Andalan Baru Grup Hero
- ^ Permukaan gerai Mitra Toko Diskon (2006)
- ^ Mitra Diskon Swalayan Resmi Dibuka di Cimanggis Depok, Tawarkan Tempat Belanja Lebih Murah