Model bahasa yang dikenal dengan istilah organon model dalam bahasa Yunani merupakan suatu analisis terhadap suatu tanda yang hadir antara sastra dan bahasa. Model ini diciptakan oleh Karl Buhler, seorang ahli psikologi tetapi mempunyai minat terhadap permasalahan bahasa. Buhler menuliskan buku berjudul Sprachtheorie pada tahun 1934. Buku tersebut menguraikan ciri khas tanda bahasa sebagai gejala sosial.[1]

Model bahasa Karl Buhler sunting

Karl Buhler memberikan ilustrasi sistem kebahasaan dengan sebuah gambar yang terdiri dari tiga bagian yang mengarah pada satu titik fokus yang berada di tengah. Tiga bagian tersebut adalah Kenyataan atau objek, pengirim dan penerima. Ketiga variabel tersebut mengarah kepada titik fokus yang bernama tanda bahasa yang difungsikan secara berbeda.

Apabila dikaitkan dengan bahasa sebagai alat komunikasi, maksud ilustrasinya adalah pengirim (penutur bahasa) sebagai sumber utama memakai tanda bahasa (untaian bunyi bahasa) untuk menyampaikan sesuatu dalam kenyataan (dalam hal ini disebut objek) kepada penerima bahasa.

Fungsi bahasa menurut Karl Buhler sunting

Karl Buhler mengemukakan terdapat tiga fungsi bahasa yaitu fungsi ekspresif, fungsi apelatif dan fungsi representatif.[2]

Fungsi ekspresif merupakan fungsi yang menunjukkan bahwa bahasa adalah sebuah sinyal yang dapat diperoleh oleh penerima pesan atau mitra tutur. Maksudnya, bahasa berfungsi sebagai gejala sosial yang dapat dapat menggambarkan perasaan penutur. Fungsi apelatif merupakan fungsi yang menunjukkan bahwa bahasa adalah sebuah simbol, Maksudnya bahasa dapat digunakan untuk mengarahkan perasaan dan perilaku penutur. Fungsi representatif, bahasa digambarkan sebagai korelasi, referensi atau acuan. Maksudnya, bahasa berfungsi untuk membicarakan objek.

Referensi sunting

  1. ^ Teeuw, A (1984). SASTRA DAN ILMU SASTRA. Bandung: PT. Dunia Pustaka Jaya. hlm. 39. ISBN 978-979-419-415-7. 
  2. ^ "OPAC". Universitas Indonesia Library (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-08.