Moerachman

politisi Indonesia

Moerachman (EYD: Murakhman) (Benculuk, Cluring, 25 November 1929 - 1965/1966) adalah seorang politikus Partai Komunis Indonesia yang kemudian menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dari tahun 1963-1965.

Moerachman
Wali Kota Surabaya ke-8
Masa jabatan
1963 – 1965
PresidenSoekarno
GubernurMoch. Wijono
Sebelum
Pendahulu
Raden Satrio Sastrodiredjo
Pengganti
Raden Soekotjo Soeparto
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1929-11-25)25 November 1929
Cluring, Hindia Belanda
Meninggal1965?
Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Komunis Indonesia
AlmamaterUniversitas Airlangga
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Masa Awal

sunting

Moerachman dilahirkan di Benculuk, Hindia Belanda pada tanggal 25 November 1929 dan mengenyam pendidikan di SMA bagian B. Selama masa Revolusi Indonesia, dia bergabung dengan Polisi Militer (1946), Komandan Batalyon 400 Tentara Pelajar di Besuki (1946/1947), Komandan Operasi di Sektor TRIP daerah Gunung Argopuro dan Komandan Operasi Sektor III/a. Kes. Co. Kawi Selatan. Moerachman kemudian melanjutkan pendidikan tingginya ke Universitas Airlangga dengan mengambil Fakultas Hukum. Selama masa kuliahnya, beliau menjabat sebagai senat mahasiswa yang kemudian menjadi Sekretaris I Dewan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Selain di dalam Fakultas Hukum, beliau juga aktif di dalam organisasi CGMI (Constentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) dan menjadi ketua delegasi Indonesia di Konferensi Mahasiswa Asia Afrika.[1]

Kiprah Politik

sunting

Karier Politik

sunting

Pada tahun 1957, Jawa Timur mengadakan pemilu untuk Anggota DPRD dan PKI menjadi pemenang. Moerachman yang diusung oleh PKI lolos sebagai anggota terpilih dan bergabung ke Fraksi Progresif. Enam tahun kemudian, masa jabatan dr. Satrio Sastrodiredjo sebagai Wali Kota Surabaya habis dan diangkat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur. Untuk mengisi kekosongan kursi Walikota Surabaya, Soekarno menunjuk Moerachman atas usul PKI dan SOBSI.[1]

Walikota Surabaya

sunting

Pada masa jabatanya, beliau merencanakan untuk membongkar monumen Bultzingslowen karena berbau kolonial. Sebagai gantinya, beliau mengusulkan untuk membangun tugu sebagai tanda hormat kepada petani yang ia namakan sebagai Tugu Sakerah. Tugu tersebut dibangun untuk mengenang perlawanan petani terhadap Belanda dan perjuangan PKI yang membela kaum petani dan buruh.[1]

Akhir Hidup

sunting

Dengan meletusnya peristiwa G30S, organisasi pemuda yang terdiri atas Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) melakukan aksi demonstrasi di Balai kota Surabaya menuntut Moerachman mundur dari jabatanya karena keterlibatannya di dalam PKI. Tentara menahan Moerachman di penjara Kalisosok dan dibunuh.[2] Sampai sekarang keberadaan makam beliau tidak diketahui dan rencana Tugu Sakerah gagal dibangun.[1]. Tetapi pegiat sejarah kota Surabaya meyakini bahwa Moerachman dimakamkan di komplek penjara Kalisosok.[3]

Referensi

sunting
Didahului oleh:
Raden Satrio Sastrodiredjo
Wali Kota Surabaya
1963 - 1966
Diteruskan oleh:
Raden Soekotjo