Monumen Perjuangan Rakyat
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada November 2016. |
Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) adalah tugu peringatan untuk mengenang suatu peristiwa bersejarah yang berada di di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Monumen pertama berupa patung seorang prajurit dayak (terbuat dari kayu ulin) yang memegang bendera di depan kolam ikan mujair pada tahun 1983. Kemudian hari patung itu direnovasi menjadi patung perunggu dengan tiga sosok dalam patung yang sedang bersemangat mendirikan tiang bendera. Monumen ini diresmikan pada hari kamis, 16 November 1995 oleh Panglima ABRI, Feisal Tanjung.[1]
Sejarah
suntingTerletak di Jalan Jendral Sudirman, bangunan ini didirikan untuk mengenang dua kejadian bersejarah yang terjadi di Balikpapan. Peristiwa yang pertama adalah usaha penghalangan oleh masyarakat Balikpapan atas kedatangan pasukan tentara Belanda yang memasuki daerah Pantai Klandasan Ilir. Dari peritiwa ini banyak korban berjatuhan dari masyarakat Balikpapan dan tentara Belanda yang membuat daerah ini banyak sekali terdapat jenazah dari pertempuran tersebut. Peristiwa kedua adalah terjadinya pembantaian besar-besaran oleh tentara Jepang terhadap serdadu Belanda untuk memperebutkan sumur Mathilda. Tentara Jepang yang sedang berambisi menguasai dunia berusaha keras mengalahkan tentara Belanda, dan akhirnya Belanda kalah dalam peperangan tersebut, di mana pembantaian menewaskan lebih dari 80 serdadu Belanda beserta dengan Jendral mereka. Selepas peperangan, sumur Mathilda direbut kembali oleh masyarakat Balikpapan. Dari peristiwa ini, maka dibangunlah monumen dengan bentuk tentara Indonesia bersama masyarakat Balikpapan mendirikan bendera merah putih yang melambangkan perjuangan rakyat Balikpapan.
Tata ruang monumen
suntingMonumen Perjuangan Rakyat Balikpapan memiliki ruang diorama yang dibuka untuk umum dan panggung terbuka untuk pertunjukan seni-budaya atau pentas kreativitas remaja. Bangunan dasar monumen dari luar terlihat sebagai tangga menuju Patung Tiga Prajurit yang sedang berusaha mendirikan bendera merah putih menghadap ke pantai. Pada sisi monumen dipenuhi taman yang tertata rapi, dan di bagian belakang tersuguhkan pantai berpasir putih yang indah, sehingga menjadikan monumen ini menjadi salah satu pilihan wisata sejarah.[2]
Peristiwa unik
suntingPada tanggal 31 Desember 2013, Monpera Balikpapan masih berdiri kokoh. Hal tersebut tampak pada rekaman video "Vanishing Monument Balikpapan". Pada postingan tersebut, tampak seorang pria (Wesly F. Kilapong) yang menghilangkan monpera Balikpapan.[3] Namun pada hari Kamis, 8 September 2016, monumen tersebut roboh. Penyebabnya adalah karena pondasi perunggu dari patung tersebut telah berkarat.[4]
Galeri
sunting-
Pantai di belakang Monpera
-
Taman Monpera
-
Kondisi Taman Monpera
-
Pantai Klandasa
Referensi
sunting- ^ https://batas.id/patung-monpera-tumbang/
- ^ http://www.travellers.web.id/indonesia/east-kalimantan/monpera-beach-and-monument/
- ^ Wesley Kilapong (2013-12-31), Vanishing Monument Balikpapan, diakses tanggal 2017-10-05
- ^ http://kaltim.tribunnews.com/2016/09/08/inilah-dua-kejadian-bersejarah-di-balik-berdirinya-patung-monpera
- Balikpapan, portal (2011), monpera-balikpapan, diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-01, diakses tanggal 2015-04-14
- Balikpapan, pariwisata (2011), monpera-balikpapan, diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-04, diakses tanggal 2015-04-14
- Balikpapan, travellers (2013), Monumen perjuangan rakyat monpera balikpapan kalimantan timur indonesia, diakses tanggal 2015-04-14
- News, Antara (2013), Monumen perjuangan rakyat balikpapan akan ditata kembali, diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23, diakses tanggal 2015-04-14
- Ahira, Anne (2014), Profil kota balikpapan : asal-usul, suku, bahasa, dan tempat wisata, diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-16, diakses tanggal 2015-04-16