Muhammad bin Ja'far bin Abi Thalib
Muhammad bin Ja'far bin Abi Thalib (bahasa Arab: محمد بن جعفر بن أبي طالب) adalah seorang sahabat Nabi yang berasal dari Bani Hasyim.[1]
Muhammad bin Ja'far bin Abi Thalib | |
---|---|
Julukan | Abu al-Qasim |
Lahir | Habasyah |
Meninggal | 657 Shiffin |
Perang/pertempuran | Pertempuran Shiffin † |
Pasangan | Ummu Kultsum binti Ali |
Asal-usul
suntingSilsilahnya adalah Muhammad bin Ja'far bin Abi Thalib, namanya adalah Abdu Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab.[1] Kunyah Muhammad adalah Abu al-Qasim.[1]
Keluarga
suntingIa adalah putra dari Ja'far bin Abi Thalib dan ibunya yang bernama Asma' binti Umais berasal dari kabilah Bani Khats'am.[1] Setelah Ja'far meninggal, ibunya menikah dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq lalu dengan pamannya yang bernama Ali bin Abi Thalib. Dengan demikian, Muhammad bin Ja'far memiliki saudara seibu yang bernama Muhammad bin Abu Bakar dan Yahya bin Ali bin Abi Thalib.[2][3] Ia menikah dengan sepupunya, Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, setelah suami Ummu Kultsum sebelumnya, Khalifah Umar bin Khattab, meninggal.[1]
Biografi
suntingMuhammad bin Ja'far termasuk dalam kelompok sahabat Nabi.[4] Ia lahir di Habasyah pada masa Nabi Islam Muhammad masih hidup.[4] Kedua orang tuanya beserta kaum muslimin lainnya hijrah ke Habasyah untuk menghindari penyiksaan kaum Quraisy.[5][6] Saudara kandungnya, Abdullah dan Aun, juga lahir di sana.[5] Sejarawan Muhammad bin Habib dalam karyanya Al-Muhabbar menyebutkan bahwa Muhammad bin Ja'far adalah orang pertama dari kalangan kaum Muhajirin yang bernama Muhammad.[7] Sementara dari kalangan kaum Anshar yang pertama bernama Muhammad adalah Muhammad bin al-Jadd bin Qais al-Anshari.[8]
Muhammad mendukung pamannya yang sudah menjadi khalifah dalam Pertempuran Shiffin melawan Muawiyah bin Abu Sufyan.[4][9] Saudaranya, Abdullah, juga mendukung Ali dan menjadi pemimpin brigade Quraisy, Bani Asad, dan Bani Kinanah.[10] Dalam pertempuran ini, Muhammad melawan putra Umar, Ubaidullah bin Umar bin Khattab, hingga mereka saling membunuh.[4]
Referensi
sunting- ^ a b c d e Abu Ahmad Al-Hakim. Kitab al-Asami wa al-Kuna Abu Ahmad Al-Hakim. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 1. hlm. 65. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-06. Diakses tanggal 2024-02-07.
- ^ Ibnu Hazm. Jamharah Ansab al-Arab. shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 390. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-23. Diakses tanggal 2024-03-13.
- ^ Ibnu Hazm. Jamharah Ansab al-Arab. shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 391. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-12. Diakses tanggal 2024-03-13.
- ^ a b c d Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali – Muhammad bin Ja'far. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 6. hlm. 69. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-27. Diakses tanggal 2024-02-07.
- ^ a b Muhammad bin Sa'ad. Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol. 8. Diterjemahkan oleh Bewley, A. (1995). The Women of Madina. London: Ta-Ha Publishers.
- ^ Dr. Riyadh Hasyim Hadi. Sirah Nabawiyah Riwayat Imam Al-Bukhari (Bukel) (dalam bahasa Melayu). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 70. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-07. Diakses tanggal 2024-02-07.
- ^ Ibnu Hajar al-'Asqalani. Kitab Al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah - Muhammad bin Ja'far - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 6. hlm. 7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-10-07. Diakses tanggal 2024-11-14.
- ^ Ibnu Hajar al-'Asqalani. Kitab Al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah - Muhammad bin al-Jadd bin Qais al-Anshari - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 6. hlm. 6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-10-07. Diakses tanggal 2024-11-16.
- ^ (Arab) Dr. Abdel Salam al-Termanini, "Peristiwa sejarah Islam dalam urutan tahun: Bagian Pertama dari tahun 1 H sampai tahun 250 H", jilid pertama (dari tahun 1 H sampai tahun 131 H), Dar Thalas, Damaskus.
- ^ (Arab) Adz-Dzahabi, Siyar A'lam an-Nubala - Abdullah bin Ja'far