Mulia Industrindo
PT Mulia Industrindo Tbk adalah sebuah produsen olahan kaca yang berkantor pusat di Jakarta.[2][3] Perusahaan ini adalah bagian dari Grup Mulia.
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: MLIA |
Industri | Kaca |
Didirikan | 5 November 1986 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Eka Tjandranegara[1] (Direktur Utama) Osman Sitorus[1] (Komisaris Utama) |
Produk |
|
Pendapatan | Rp 4,450 triliun (2021)[2] |
Rp 731,375 milyar (2021)[2] | |
Total aset | Rp 6,123 milyar (2021)[2] |
Total ekuitas | Rp 3,411 triliun (2021)[2] |
Pemilik | PT Eka Gunatama Mandiri (41,45%) PT Mulia Grahapermai (25,80%) |
Karyawan | 3.259 (2021)[2] |
Anak usaha | PT Muliaglass |
Situs web | www |
Sejarah
suntingPerusahaan ini didirikan pada tahun 1986. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini mendirikan PT Muliaglass untuk memproduksi kaca lembaran, botol kemasan, dan blok kaca, serta mendirikan PT Muliakeramik Indahraya untuk memproduksi lantai keramik dan ubin dinding. Pada tahun 1992, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan lini produksi kaca lembaran pertamanya yang berkapasitas produksi 175.000 ton per tahun, serta mulai mengoperasikan fasilitas produksi botol kemasan dan blok kaca pertamanya yang berkapasitas produksi 63.000 ton per tahun. Perusahaan ini kemudian juga berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik lantai keramik dan ubin dinding pertamanya yang berkapasitas produksi 8 juta meter persegi per tahun. Pada tahun 1994, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Pada tahun 1995, perusahaan ini mulai mengoperasikan fasilitas produksi botol kemasan dan blok kaca keduanya yang berkapasitas produksi 77.000 ton per tahun. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan lini produksi kaca lembaran keduanya yang berkapasitas produksi 210.000 ton per tahun. Antara tahun 1992 hingga 1996, perusahaan ini juga berhasil meningkatkan kapasitas produksi lantai keramiknya dari 8 juta meter persegi per tahun menjadi 42 juta meter persegi per tahun. Pada tahun 1997, perusahaan ini mulai mengoperasikan lini produksi kaca lembaran ketiganya yang berkapasitas produksi 210.000 ton per tahun dan fasilitas produksi botol kemasan ketiganya yang berkapasitas produksi 35.000 ton. Perusahaan ini kemudian juga berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik kaca pengaman otomotif yang berkapasitas produksi 120.000 set per tahun. Pada tahun 1999, kapasitas produksi lantai keramik dari perusahaan ini telah mencapai 52,5 juta meter persegi per tahun.
Pada tahun 2001, kapasitas produksi blok kaca dari perusahaan ini telah mencapai 45.000 ton per tahun. Pada tahun 2010, kapasitas produksi lantai keramik dari perusahaan ini telah mencapai 65 juta meter persegi per tahun, dan dua tahun kemudian, telah mencapai 75 juta meter persegi per tahun. Pada tahun 2013, kapasitas produksi lantai keramik dari perusahaan ini telah mencapai 80 juta meter persegi per tahun. Pada tahun 2017, perusahaan ini menjual semua saham PT Muliakeramik Indahjaya yang mereka pegang ke PT Eka Gunatama Mandiri dengan harga Rp 425 milyar.[2][3] Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai membangun tiga lini produksi baru yang diharapkan dapat mulai dioperasikan pada tahun depan, masing-masing untuk memproduksi botol kemasan dengan kapasitas 140 ton per hari dan blok kaca dengan kapasitas 75 ton per hari.[4]
Referensi
sunting- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Mulia Industrindo Tbk. Diakses tanggal 16 Agustus 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Mulia Industrindo Tbk. Diakses tanggal 16 Agustus 2022.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Mulia Industrindo Tbk. Diakses tanggal 16 Agustus 2022.
- ^ Margrit, Annisa (9 November 2019). Alfi, Azizah Nur, ed. "Tahun Depan, Kapasitas Mulia Industrindo (MLIA) Bertambah 78.475 Ton". Bisnis.com. Bisnis.com. Diakses tanggal 17 Agustus 2022.