Musang bulan

(Dialihkan dari Musang galing)

Musang bulan / galing / musang bertopeng (Paguma larvata) adalah jenis musang yang berasal dari Asia Timur and Asia Tenggara. Spesies ini diklasifikasikan oleh IUCN pada 2008 sebagai spesies berisiko rendah dikarenakan banyak bermunculan di wilayah yang dilindungi, toleran terhadap modifikasi habitat untuk skala tertentu dan terdistribusi secara luas dengan dugaan populasi besar yang kemungkinannya rendah untuk menurun.[1]

Musang bulan
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Subordo: Feliformia
Famili: Viverridae
Subfamili: Paradoxurinae
Genus: Paguma
Gray, 1831
Spesies:
P. larvata
Nama binomial
Paguma larvata
Habitat Musang galing

Marga Paguma pertama kali dinamai dan disebutkan oleh John Edward Gray pada tahun 1831. Semua rupa yang disebutkan dianggap sebagai sebuah spesies tunggal.[2]

Baru-baru ini, Musang galing dianggap sebagai kemungkinan vektor penyakit SARS.[3]

Penyebaran & habitat

sunting

Musang Bulan ialah musang yang penyebaran paling luas,penyebarannya termasuk Pakistan utara dan Kashmir ke Indochina dan Semenanjung Melayu, Laos, Sumatra(indonesia) meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan(Indonesia), Taiwan, Hainan, terdapat juga di bagian timur dan selatan Cina, dan Kepulauan Andaman dan Nikobar (Nowak, 1999; Veenakumari, 1996; Duckworth, 1998) . Manusia memperkenalkan spesies musang ke pulau-pulau Jepang Honshu dan Shikoku di awal-hingga pertengahan 1900-an (Nowak, 1999). (Duckworth, 1998; Nowak, 1999;. Veenakumari, et al, 1996).

Musang ini dapat ditemukan di hutan tropis, dan terkadang hidup di dekat lingkungan manusia(untuk dibeberapa daerah saja).

Ciri fisik

sunting

Ciri – ciri Musang Bulan tidak seperti musang lainnya, postur badannya Tubuh berkisar dari 50 sampai 76 cm panjangnya, dan ekor yang panjang antara 50 dan 64 cm. Telinga panjang sekitar 4 sampai 6 cm. Berat tergantung pada jenis kelamin dan usia, tetapi orang dewasa bervariasi antara 3,6 dan 5 kg. Bulu yang dimiliki nya berwarna orange bercampur dengan coklat (untuk daerah lampung) dan ada yang memiliki bulu berwarna hitam (untuk daerah medan sumatera utara) Perbedaan warna dalam pigmentasi dapat bervariasi dari beberapa nuansa yang lebih gelap dari bulu pada tubuhnya hingga hitam pekat dan dapat mencakup keseluruhan, tidak hanya itu Musang Bulan memiliki motif putih dikepalanya yang menyerupai sepeti topeng .

Topeng tersebut terdiri dari garis putih yang menonjol yang membentang dari hidung hingga kening (kadang-kadang bisa lebih banyak atau lebih besar tetapi ketebalan warnanya telah berkurang) membagi dua topeng hitam yang memanjang lateral ke bagian yang jauh dari pipi dan dahi, melewati telinga, dan bawah bagian belakang leher sebelum berhenti tepat di bawah tulang belikat. Mata dikelilingi oleh bulu putih yang dapat bervariasi dari pudar, garis putus-putus ataupun bercak dengan bentuk yang sempurna. Bibir, dagu, dan tenggorokan berwarna putih. Dalam beberapa jenis, garis-garis putih pada bulu, mirip seperti cambang pada manusia karena bentuk dan tempatnya berupa kurva yang naik dari tenggorokan. Kurva ini memiliki ketebalan yang bervariasi yang merupakan batas dari bercak kecil di pangkal telinga atau bercak besar yang mengelilingi dasar kedua telinga yang berbulu gelap.

Reproduksi

sunting

Musang Bulan dapat berkembang biak 2x dalam 1 tahun dan dapat memiliki 1 hingg 4 ekor anak dalam 1x melahirkan,dalam mengurus anaknya sang ibu akan terus menjaga bayi hingga anak berusia 3 bulan dan sudah dapat membuka mata. Pada masa perkawinan sang pejantan akan bersama dengan sang betina untuk beberapa saat hingga sang betina melahirkan.Umur ideal musang untuk melakukan masa perkawinan 11-12bulan,dan musang dapat hidup hingga 22 tahun lamanya

Makanan

sunting

Musang termasuk mahluk Omnivora yaitu lebih sering makan buah-buahan, pepaya,pisang,mangga,dll. Terkadang mereka juga makan mahluk hidup lainnya seperti: Tikus, Burung kecil, Serangga, Kadal,serta hewan-hewan kecil lainnya

Aktivitas

sunting

Musang adalah Mamalia yang terkadang dapat kita jumpai di daerah tinggal manusia, Musang termasuk bintang arboreal, menghabiskan hidupnya di pepohonan/tinggal di pepohonan),selain itu musang bersifat nokturnal, yaitu aktif di malam hari mencari makan dan melakukakn aktivitasnya, Musang memiliki pencernaan yang unik, pencernaan musang terlalu singkat sehingga banyak makanan yang tidak tercerna dengan sempurna(dapat dilihat dari kotoran musang), Mereka tidur di siang hari di yang berada di pohon lebih dari 80%,tempat tidur nya terletak 10% dari tinggi pohon yang ditiduri,dan biasanya dekat dengan sumber air, Selama malam-rata, mereka yang aktif sekitar 50% dari waktu dan dapat melakukan perjalanan hingga dua kilometer dalam satu hari.

Cara berkomunikasi

sunting

1.Tactile: yaitu dengan cara bersentuhan

2.Chemical: yaitu dengan Bau mereka

3.Combatant: yaitu dengan berkelahi

Untung Rugi

sunting

Pentingnya ekonomi untuk manusia ( + ):

Musang diburu untuk diambil bulu mereka dan untuk makanan, dan beberapa penduduk setempat menjaga mereka sebagai hewan peliharaan. Mereka sering digunakan sebagai Ratters(untuk berburu tikus), karena mereka sangat cepat dan mahir membunuh hewan pengerat ini gangguan

Pentingnya ekonomi untuk manusia ( - ):

Berbagai jenis musang juga merusak tanaman buah-buahan petani, dan suka menyerang unggas para peternak, namun walau sering dituduh pemakan ternak kecil, musang jenis ini (Musang Bulan) bukanlah pemakan daging, dalam sedikit kasus mereka menyerang ternak hanya jika habitat di sekitar pemukiman semakin rusak sehingga mempersulit mereka untuk mencari makanan pokok mereka seperti buah-buahan.

Referensi

sunting
  1. ^ a b Duckworth, J. W., Wozencraft, C., Kanchanasaka, B. (2008). "Paguma larvata". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.2. International Union for Conservation of Nature. 
  2. ^ Pocock, R. I. (1939). The fauna of British India, including Ceylon and Burma. Mammalia. – Volume 1. Taylor and Francis, London. Pp. 415–430.
  3. ^ World Chelonian Trust (2002). Palm Civets (Paguma larvata) and SARS World Chelonian Trust, California

Pranala luar

sunting

http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Paguma_larvata/#20020904145700