Museum 1000 Moko
Museum 1000 Moko adalah museum yang terletak di Jln. Diponegoro, Kota Kalabahi, Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur.[1] Museum ini diresmikan pada tanggal 4 Mei 2004 oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur saat itu, Piet A. Tallo.[2]
Sejarah
suntingPada tahun 2003, Bupati Pemerintah Daerah Kabupaten Alor, Ans Takalapeta (menjabat tahun 2003-2013)[3] berinisiatif untuk membangun sebuah museum untuk mengakomodasi keragaman yang ada di wilayahnya. Gedung Museum dua unit yang berada pada lahan seluas satu hektar ini[3] dinamai Museum 1000 Moko. Penamaan 1000 Moko mengandung makna yang luas. Angka 1000 menunjukkan keberagaman potensi yang dimiliki Kabupaten Alor dilihat dari aspek sumber daya alam maupun kebudayaan.[1] Penamaan itu juga bermakna bahwa Alor memiliki sejumlah besar moko yang adalah warisan leluhur untuk dilestarikan dan dijaga oleh generasi muda Alor.[3] Moko adalah sejenis tambur yang bagian atas dan bawahnya tertutup. Benda ini digunakan sebagai alat musik dan mas kawin di kalangan masyarakat Alor sejak ratusan tahun silam.[3]
Koleksi
suntingSelain moko dan nekara, museum ini menampilkan benda-benda lainnya yang menunjukkan perjalanan sejarah suku bangsa Alor. Di museum ini disimpan juga pakaian tradisional masyarakat Alor, terutama cawat dari kayu, yang masih digunakan di kalangan masyarakat Suku Kabala, Alor Timur.[3]
Benda koleksi Museum 1000 Moko hampir 80% diantaranya merupakan hibah dari koleksi pribadi seorang penduduk Kalabahi yang menyerahkannya pada Pemerintah Daerah Kalabahi saat ia pindah.[2]
Referensi
sunting- ^ a b BV, DE REE Archiefsystemen. "Museum 1000 Moko, Kalabahi, Alor". arsip-indonesia.org. Diakses tanggal 2020-12-02.
- ^ a b Destiana, Winda (2013-10-27). "Keunikan Masyarakat Alor Terekam di Museum 1.000 Moko". Okezone.com. Diakses tanggal 2020-12-02.
- ^ a b c d e Asdhiana, I Made, ed. (2016-11-21). "Museum 1.000 Moko bagi Generasi Muda Alor". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-12-02.