Museum Seni Kherson

museum


Museum Seni Kherson (juga dikenal sebagai Museum Seni Daerah Shovkunenko Kherson[1]) adalah museum seni di kota Kherson, Ukraina.[2][1] Museum ini bertempat di bekas gedung balai kota Kherson[3] dan pertama kali dibuka pada 27 Mei 1985.[3]

Museum Seni Kherson
Херсонський обласний художній музей імені Олексія Шовкуненка
</img>
Peta</img>
Didirikan 27 Mei 1978
Lokasi Kherson, Ukraina
Jenis Musium Seni
Situs web https://artmuseum.ks.ua

Selama invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022, museum ini dijarah oleh pasukan Rusia saat kota Kherson diduduki. Tidak lama sebelum kota ini dibebaskan oleh pasukan Ukraina, Rusia memasukkan hampir 15.000 karya seni secara sembarangan ke dalam truk dan bus.[4] Koleksi tersebut dipindahkan ke Museum Pusat Taurida di Simferopol di Krimea yang diduduki Rusia, di mana direktur museum Andrei Malgin mengklaim bahwa pemindahan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan karya seni hingga dapat dikembalikan ke pemilik yang sah.[5] Polisi Kherson membuka penyelidikan atas apa yang mereka lihat sebagai kejahatan perang.[4] Penghancuran dan penjarahan Rusia yang disengaja terhadap lebih dari 500 situs warisan budaya Ukraina telah dianggap oleh Menteri Kebudayaan Ukraina sebagai genosida budaya.[6][7]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama kyivpost
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama day
  3. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama odessa-journal
  4. ^ a b "Before Retreating From Kherson, Russian Troops Emptied One of Ukraine’s Top Museums of Nearly 15,000 Objects", artnet news, 14 November 2022
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama themoscowtimes
  6. ^ ""It's cultural genocide": Ukraine's Culture Minister trying to salvage the country's artifacts, Euronews, 13 September 2022
  7. ^ "The War of Aggression Against Ukraine, Cultural Property and Genocide: Why it is Imperative to Take a Close Look at Cultural Property", Blog of the European Journal of International Law, 31 March 2022>

Lihat juga

sunting