Museum Sepuluh Nopember

museum di Surabaya

Museum Sepuluh Nopember adalah sebuah museum yang terletak di Kota Surabaya. Pendirian Museum Sepuluh Nopember pada tanggal 10 November 1991 dengan tujuan untuk memperingati Pertempuran Surabaya. Pembukaan Museum Sepuluh Nopember dimulai pada tanggal 10 November 1998 dan diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000. Sebagian besar bangunan Museum Sepuluh Nopember berada di bawah permukaan tanah dan bersebelahan dengan Tugu Pahlawan. Lokasinya dapat dicapai dari Bandar Udara Juanda, Stasiun Gubeng, Stasiun Pasar Turi, Alun-Alun Contong atau dari Kantor Gubernur Provinsi Jawa Timur dengan jarak tempuh yang berbeda-beda.

Infotaula de geografia políticaMuseum Sepuluh Nopember
museum Edit nilai pada Wikidata

Dinamakan berdasarkanPertempuran Surabaya Edit nilai pada Wikidata
Tempat
Negara berdaulatIndonesia
Provinsi di IndonesiaJawa Timur
Kota di IndonesiaSurabaya Edit nilai pada Wikidata
NegaraIndonesia Edit nilai pada Wikidata
Sejarah
Pembuatan10 November 1991 Edit nilai pada Wikidata
Informasi tambahan
Kode pos60174 Edit nilai pada Wikidata
Zona waktu

Museum Sepuluh Nopember mengoleksi benda-benda yang berkaitan dengan peristiwa Pertempuran Surabaya yang meliputi senjata dan seragam milik tentara Jepang, tentara Blok Sekutu dan rakyat Kota Surabaya. Museum Sepuluh Nopember dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya dan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember. Kunjungan ke Museum Sepuluh Nopember dilakukan tiap hari Minggu hingga Jumat dengan membeli tiket masuk. Harga tiket bervariasi sesuai jumlah pengunjung dalam tiap kunjungan.

Pendirian

sunting

Museum Sepuluh Nopember didirikan pada tanggal 10 November 1991. Tujuan pendiriannya untuk memperingati Pertempuran Surabaya yang berlangsung pada tanggal 10 November 1945.[1] Museum Sepuluh Nopember mulai dibuka pada tanggal 10 November 1998 dengan pembukaan oleh Sunarto Sumoprawiro selaku Wali Kota Surabaya.[2] Peresmian Museum Sepuluh Nopember diadakan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid.[1]

Lokasi

sunting

Museum Sepuluh Nopember dibangun bersebelahan dengan sebuah monumen bernama Tugu Pahlawan.[1] Alamat Museum Sepuluh Nopember di Jalan Pahlawan, Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Titik koordinatnya pada 7°14’42.3” Lintang Selatan dan 112°44’16.3” Bujur Timur. Lokasi Museum Sepuluh Nopember dapat ditempuh dari Bandar Udara Juanda (27 km), Stasiun Gubeng (4,5 km), Stasiun Pasar Turi (1,7 km), Alun-Alun Contong (550 m) dan dari Kantor Gubernur Provinsi Jawa Timur (500 m).[3]

Bangunan

sunting

Bangunan Museum Sepuluh Nopember terbagi menjadi dua lantai.[4] Sebagian besar bangunan Museum Sepuluh Nopember berada di bawah permukaan tanah. Bagian bangunan yang terlihat di permukaan tanah hanya bagian atap. Tujuan pemosisian Museum Sepuluh Nopember di bawah tanah agar pemandangan di Tugu Pahlawan tidak terganggu.[1]

Koleksi

sunting

Museum Sepuluh Nopember memamerkan koleksi berupa foto-foto dokumentasi dan peninggalan dari masa Pertempuran Surabaya. Koleksi ini ada yang berupa senjata milik tentara Jepang, tentara Blok Sekutu maupun milik rakyat Kota Surabaya. Ada pula koleksi berupa duplikat surat, seragam tentara, dan informasi sejarah yang disampaikan dengan suara asli. Koleksi unggulan di dalam Museum Sepuluh Nopember adalah suara dari pidato yang disampaikan oleh Sutomo.[1]

Pengelolaan

sunting

Status Museum Sepuluh Nopember adalah unit pelaksana teknis dalam lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya.[5] Kepemilikan Museum Sepuluh Nopember oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya. Pengelolaan Museum Sepuluh Nopember diserahkan kepada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember.[1]

Kunjungan

sunting

Museum Sepuluh Nopember dibuka tiap hari Minggu hingga Jumat.[6] Pada hari Sabtu dan hari libur nasional, Museum Sepuluh Nopember ditutup.[4] Museum Sepuluh Nopember dapat dikunjungi dengan membeli tiket masuk. Harga tiket masuk berbeda-beda untuk tiap kategori pengunjung, yaitu pengunjung umum dan pengunjung berkelompok. Harga tiket masuk untuk pengunjung berkelompok dibedakan lagi berdasarkan jumlah minimal anggota di dalam kelompok, yakni kelompok beranggotakan minimal 30 orang, kelompok beranggotakan sebanyak 100–200 orang dan kelompok beranggotakan sebanyak 201–300 orang.[3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c d e f Rusmiyati, dkk. 2018, hlm. 170.
  2. ^ Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 480.
  3. ^ a b Rusmiyati, dkk. 2018, hlm. 171.
  4. ^ a b Tranggono 2017, hlm. 35.
  5. ^ Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 479.
  6. ^ Tranggono 2017, hlm. 34.

Daftar pustaka

sunting