Musyafaur Rahman, lahir Jakarta, 8 Desember 1978, usia 45 tahun, adalah seorang profesional dan mantan aktivis Indonesia asal Kabupaten Bogor yang bermukim di Kecamatan Cileungsi.[1] Ia merupakan staf khusus sekaligus juru bicara Adian Napitupulu.[2]

Musyafaur Rahman
Komisaris PT Petrokimia Kayaku
Masa jabatan
2023 – sekarang
Informasi pribadi
Lahir8 Desember 1978 (umur 46)
Jakarta, Republik Indonesia
Suami/istriErny Fatriawati
Anak4
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris di PT Petrokimia Kayaku.[3]

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Indah Karya (Persero).[4] Pengangkatan Musyafaur Rahman sebagai Komisaris Independen PT Indah Karya (Persero) mengacu pada Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-218/MBU/09/2022 tanggal 29 September 2022, yang juga mengangkat Dadang Rukmana sebagai Komisaris Utama.

Musyafaur Rahman atau juga biasa dipanggil Kang Mus merupakan salah satu aktivis 98 dari Kampus STMIK Radio Dalam Jakarta. Saat itu ia kuliah sambil bekerja di Rumah Sakit Harapan Bunda Pasar Rebo, Jakarta.

Tergabung dalam Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ), Kang Mus juga merupakan salah satu pendiri Komite Aksi Mahasiswa (KAM) Jakarta (1999) dan menjadi koordinator KAM Jakarta (2001-2005).

Musyafaur Rahman pernah mendirikan media massa Majalah RuangFilm (2006-2008). Saat itu ia menjabat sebagai owner merangkap Pemimpin Redaksi (Pemred), editor sekaligus desainer kreatif. Majalah tersebut terbit 13 edisi, sebulan sekali. Majalah RuangFilm akhirnya terpaksa ditutup, [5] seiring penggerebekan kantor dan penutupan aparat terkait aksi Tali Geni (penolakan kenaikan harga BBM) yang massif saat itu.[6]

Pada peringatan 10 tahun reformasi tersebut, Kang Mus selaku owner Majalah RuangFilm dan RuangFilm.com juga melakukan rangkaian diskusi dan pemutaran film documenter Student Movement in Indonesia karya Tino Saroenggalo di sejumlah food court mall dan kampus, diantaranya di Depok Town Square (Detos).

Kang Mus kemudian pada tahun 2011 memimpin media online Seruu.com, sebagai Pemred, hingga tahun 2013.

Pada tahun 2013-2014 Kang Musa memimpin Lembaga Riset Indonesia Economics Development Studies (IEDS), sebagai peneliti.

Ia berkesempatan bertemu Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2011, yang kemudian mendirikan Pospera untuk mendukung Jokowi-Ahok pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada tahun 2012. Pospera kemudian menjadi pendukung Jokowi pada Pilpres 2014.

Saat pemerintah melarang ekspor mineral mentah, Kang Mus sebagai peneliti IEDS menolak keputusan ini karena menurut pengamatannya, dari keputusan pemerintah tersebut, kartel tambang asing yang mendapatkan keuntungan. Jarga komoditi mineral melonjak secara signifikan. Berarti cadangan mineral di pasaran dunia mengalami penurunan dan dikuasai hanya oleh segelintir kelompok petambang level internasional. Kang Mus mengatakan, pelarangan ekspor membuat kelompok ini mendapatkan keuntungan berlipat yaitu membunuh pesaing potensial, petambang mineral Indonesia dan membuat harga komoditi mereka terjual dengan keuntungan berlipat karena pasar dunia hanya diisi oleh komoditi milik mereka.[7]

Saat era pemerintahan Presiden SBY, Kang Mus mengkritik kebijakan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Menurut penilaiannya sebagai Peneliti IEDS, berbagai regulasi terkait MP3EI masih mandek di DPR. Salah satunya adalah UU No. 2/2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. UU ini dinilai para pengamat dan aktivis menjadi jalan bagi pemerintah untuk memuluskan perampasan tanah rakyat atas nama pembangunan yang mengingatkan kita pada sejumlah tragedi di era Orde Baru. [8]

Di sisi lain Kang Mus mendukung Program TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) SKK Migas. Peneliti Indonesia Economic Development Institute (IEDS), Musyafaur Rahman mengusulkan agar pemerintah segera merealisasikan program TKDN secara konsisten. Khusus untuk industri minyak dan gas bumi (migas), kandungan lokalnya agar ditingkatkan.[9]

Kehidupan Awal

sunting

Musyafaur Rahman terlahir dari ibu bernama Imroatul Hidayati, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berprofesi sebagai Guru Agama, dan ayahnya bernama Cholid Asyhuri Surachman, seorang pendidik (guru PNS) yang pada akhirnya menjadi Kepala Sekolah MIN, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Pendidikan

sunting

Kang Mus menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Susukan 08 Pagi Pasar Rebo, Jakarta. Kemudian ia menempuh pendidikan formal di MTsN Purwoasri, Kediri sekaligus pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Purwoasri. Lulus dari sana, Kang Mus melanjutkan Pendidikan formalnya di MAN 3 Kediri dan pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren Al-Huda Ngadisimo Kediri.

Setelah 6 tahun di Kediri, Kang Mus kembali ke Jakarta untuk menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STI&K) Jakarta. Selama berkuliah di sana, ia juga bekerja di RS Harapan Bunda (1997-1998) dan mengikuti pelatihan Trainer for Trainer Buruh International Labour Organisation – ILO (1999).

Riwayat Karir dan Bisnis

sunting
  • Komisaris PT Petrokimia Kayaku, 2023- sekarang
  • Komisaris PT Indah Karya, 2022-2023
  • Komisaris Perum Damri (Dewan Pengawas), 2015-2020
  • Pemilik Kopi Veteran Bali, 2021-sekarang
  • Direktur Indonesia Economics Development Studies (IEDS) 2013-2014
  • Pemimpin Redaksi Seruu.com, 2011-2013
  • Pendiri Majalah RuangFilm, 2006-2008
  • Pekerja Swadarma Indotama, 2002-2005
  • Pekerja di RS Harapan Bunda, 1997-1998
  1. ^ https://m.antaranews.com/berita/2998285/presiden-jokowi-undang-aktivis-98-ke-istana
  2. ^ https://m.tribunnews.com/nasional/2019/12/21/staf-pribadi-ungkap-kondisi-terkini-adian-napitupulu-sudah-bisa-ngobrol-dan-bercanda
  3. ^ https://m.petrokayaku.com/content/profil/komisaris/
  4. ^ https://www.indahkarya.co.id/id/page-media-information?id_news=3
  5. ^ https://news.detik.com/berita/d-962455/2-aktivis-tali-geni-ditangkap-dan-diperiksa-di-polda-metro
  6. ^ https://www.inilah.com/200-anggota-taligeni-tak-berani-pulang
  7. ^ https://www.hukumonline.com/berita/a/indonesia-di-bawah-kontrol-kartel-tambang-internasional-lt52a6c31eaadf7/
  8. ^ https://rmol.id/read/2013/10/25/130646/sby-responsif-bila-terkait-dengan-kepentingan-pemilik-modal
  9. ^ https://ekonomi.bisnis.com/read/20131009/44/168196/bumn-diyakini-bisa-dukung-program-tkdn-skk-migas