Padoha Ni Aji (Surat Batak: ᯇᯑᯬᯂᯉᯪᯀᯐᯪ; dikenal juga dengan nama Naga Padoha) adalah ular dalam mitologi Batak. Ular ini biasa digambarkan dalam pertempuran dengan Batara Guru sebagai simbol pertarungan antara kejahatan dan kebaikan.

Mitologi Batak sunting

Dalam mitologi Batak dikisahkan bahwa Naga Padoha (atau disebut juga Si Raja Padoha) adalah salah seorang putra dari Debata Mangala Bulan dengan Si Boru Anggarana. Mangala Bulan juga mempunyai seorang putra yang lain bernama Si Raja Odapodap dan dua putri bernama Saniang Naga dan Leang Nagurasta. Naga Padoha diberi kuasa atas Banua Toru bersama pasangannya Si Boru Sorba Jati untuk memperingatkan manusia yang tidak mematuhi hukum-hukum yang dititahkan oleh Mula Jadi.

Ketika Si Boru Deak Parujar yang tidak mau dijodohkan dengan Si Raja Odapodap dan memilih untuk mengerjakan tenunan ulos-nya di Banua Tonga, Naga Padoha selalu mengganggunya, sehingga tanah tempat Si Boru Deak Parujar berpijak runtuh. Hal itu dilakukan berulang-ulang sebagai hukuman karena Si Boru Deak Parujar tidak mematuhi hukum yang telah ditetapkan oleh Mula Jadi, yaitu untuk menikahi Si Raja Odapodap. Merasa kesal akhirnya Si Boru Deak Parujar berhasil menipu Naga Padoha dan memasungnya sehingga tidak bisa mengganggunya lagi.