Nagarawardhani adalah nama keponakan dari Raja Majapahit, Hayam Wuruk. [1]

Nagarawardhani
Bhre Lasem sang Alemu
Bhre Wirabhumi
Berkuasaca. 1354 – ca. 1372 – 1375
Penerusputra Hayam Wuruk dari selir
Bhre Lasem
Berkuasaca. 1372 – 1375 – 1400
PendahuluRajasaduhitendudewi
PenerusKusumawardhani
Kematian1400
PasanganBhre Wirabhumi
Keturunan
  • Bhre Pakembangan
  • Bhre Mataram
  • Bhre Lasem
  • Bhre Matahun
WangsaRajasa
AyahSinghawardhana, Bhre Paguhan (biologis)
Rajasawardhana, Bhre Matahun (adopsi)
IbuRajasaduhiteswari, Bhre Pajang (biologis)
Rajasaduhitendudewi, Bhre Daha (adopsi)

Kehidupan Awal

sunting

[2] Nagarawardhani hidup pada zaman Perang Bubat ketika Hayam Wuruk berperang melawan Kerajaan Pajajaran untuk memperebutkan Dyah Pitaloka Citraresmi.

Versi Pararaton

sunting

Ia merupakan anak dari adik perempuan Rajasanegara Dyah Hayam Wuruk yang bernama Rajasaduhita Iswari Dyah Nertaja atau yang dikenal dengan gelar Bhre Pajang setelah ia menikah dengan Singawardhana Dyah Sumana, Bhre Paguhan[butuh rujukan]. Nagarawardhani memiliki seorang saudara laki-laki dan perempuan, Wikramawardhana, Bhre Mataram dan Surawardhani atau Rajasawardhani, Bhre Pawanawan. Dirinya sendiri bergelar Bhre Wirabhumi.

Versi Negarakretagama

sunting

Nagarawardhani adalah putri Rajasaduhita Indudewi, Bhre Lasem dan Rajasawardhana Dyah Larang, Bhre Matahun[butuh rujukan]. Ibunya masih sepupu Hayam Wuruk dari pihak ibu. Sama seperti versi Pararaton, pada awalnya Nagarawardhani bergelar Bhre Wirabhumi. Barulah sepeninggal Rajadewi, Indudewi bergelar Bhre Daha dan Nagarawardhani menggantikan ibunya menjadi Bhre Lasem.

Pernikahan

sunting

Nagarawardhani di kemudian hari menikah dengan sepupunya. Suaminya adalah putra Hayam Wuruk dari seorang selir yang mendapat gelar Bhre Wirabhumi akibat rotasi gelar sepeninggal pendahulu mereka, Tribhuwana dan Rajadewi. Namun, Bhre Wirabhumi tidak dibesarkan ayah ibunya, melainkan diadopsi oleh Rajadewi yang merupakan bibi ayahnya[butuh rujukan]. Saat suaminya bergelar Bhre Wirabhumi, Nagarawardhani menyandang gelar Bhre Lasem. Kisah mengenai Nagarawardhani dan juga suaminya, Bhre Wirabuhmi termuat dalam Nagarakretagama dan Pararaton.

Gelar Bhre Lasem

sunting

[2] Setelah Hayam Wuruk meninggal, terjadi perebutan takhta antara Wikramawardhana, suami dari Kusumawardhani dan juga suami Nagarawardhani, Bhre Wirabhumi di dalam Perang Paregreg. Nagarawardhani bukan lagi satu-satunya Bhre Lasem akibat konflik ini. Wikramawardhana tidak mengakui kedaulatan Bhre Wirabhumi dengan memberikan gelar Bhre Lasem yang sedang disandang adiknya kepada Kusumawardhani. Ia selanjutnya dikenal sebagai Bhre Lasem sang Alemu "Bhre Lasem yang Gemuk" dibandingkan Kusumawardhani, Bhre Lasem sang Ahayu "Bhre Lasem yang Cantik".

Pada akhirnya, yang menjadi Raja Majapahit adalah Wikramawardhana dan kembali menyatukan Kerajaan Majapahit yang sempat pecah [3].

Nagarawardhani meninggal pada tahun 1400, tahun yang sama dengan meninggalnya Kusumawardhani. Selanjutnya gelar Bhre Lasem disandang putri Surawardhani dan Ranamanggala yang menikah dengan Bhre Tumapel, putra Wikramawardhana dari selir.

Silsilah

sunting
Rajasawardhana Dyah Larang
Nagarawardhani
Wijayarajasa Dyah Kudamerta
Rajasaduhita Indudewi
Kertarajasa Jayawardhana
Rajadewi Maharajasa Dyah Wiyat
Rajapatni Dyah Gayatri

Referensi

sunting
  1. ^ (Indonesia) Shaadily, Hassan. Ensiklopedia Indonesia Jilid 4. Jakarta: Ichtiar Baru dan Van Hoeve.
  2. ^ a b (Indonesia) Muljana, Slamet. 2006. Tafsir Sejarah: Nagarakretagama. Yogyakarta: LKiS.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama b