Nanik Wenten lahir di Yogyakarta, Jawa. Nanik adalah seorang penari, koreografer, dan guru tari paling terkemuka di Jawa. Ia memulai latihan formal tari di Akademi Tari Nasional di Yogyakarta. Sebagai gadis muda, ia memulai pelatihan tari di Istana Paku Alaman dan Kepatihan, tempat kediaman Perdana Menteri Yogyakarta. Tidak hanya pelatihan nonformal, Nanik pun mampu membuktikannya dengan pelatihan formal dan meraih gelar master dalam bidang tari dari CalArts School of Music, hingga dipercaya untuk mengajar tari Jawa dan tari Bali di tempat tersebut. Ketekunannya di dunia tari telah membawa Nanik ke ranah Internasional. Hal tersebut dibuktikan dengan kolaborasinya dengan beberapa pekerja seni internasional, di antaranya Morton Subotnick (komposer dari Amerika), Edmund Alexander Emshwiller (artis video dari Amerika), dan Larry Reed (pembuat film dan dalang dari Amerika).[1]

Nanik Wenten
LahirYogyakarta, Jawa
IMDB: nm8994619 Modifica els identificadors a Wikidata

Nanik yang juga tergabung dalam grup musik dan tari Jawa. Di bawah pipmpinan Djoko Waluyo, Ia bersama beberapa rekannya, Bob Brown, K.R.T Wasitodiningrat, dan I Nyoman Wenten mendirikan grup yang bernama "Kyai Kumbul" yang berarti terkenal dengan kehormatan (1971). Kemudian, karena berbagai alasan filosofis dan lainnya, Kyai Kumbul diubah menjadi "Kyai Doro Asih" yang berarti mimpi yang terhormat atau mimpi yang menjadi kenyataan (1995). Setelah, K.R.T Wasitodiningrat, direktur "Kyai Doro Asih" (1971-1992), memutuskan untuk pensiun, Ia menunjuk Djoko Waluyo untuk menggantikannya. Djoko Waluyo menunjuk putrinya, Nanik Wentek untuk menggantikan K.R.T Wasitodiningrat sebagai direktur. Hingga saat ini, Nanik Wenten dan I Nyoman Wenten, yang merupakan suaminya, meneruskan grup musik dan tari Jawa tersebut.[2]

Salah satu karya yang membesarkan namanya, ketika Nanik Wenten bersama suaminya, I Nyoman Wenten, bermain di salah satu film garapan Livi Zheng. Film "Bali: Beats of Paradise" (2019) yang mengangkat unsur nasionalisme, edukasi, dan kebudayaan yang kental, khusunya musik gamelan dan tarian tradisional Indonesia. Film dokumenter tersebut menyoroti sisi lain dari kehidupan seorang seniman I Nyoman Wenten yang mengenalkan Gamelan di Amerika Serikat selama 40 tahun. Tidak hanya itu, Film tersebut menggaet Judith Hill, penyanyi Amerika Serika pemenang Grammy. Lagunya "Queen of The Hill" mampu menarik perhatian dengan kolaborasi tarian dari Nanik Wenten.[3] Film tersebut mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya; Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ "Nanik Wenten". CalArts School of Music (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-10. 
  2. ^ "Caseyburatwangi.com/Kyai Doro Dasih". caseyburatwangi.com. Diakses tanggal 2020-07-10. 
  3. ^ "Kenalkan Keindahan Seni Bali, Menpora Ajak Ratusan Pemuda Nobar Film Livi Zheng". kemenpora. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-10. Diakses tanggal 2020-07-10. 
  4. ^ Admin (2019-03-21). ""Bali: Beats of Paradise" Diapresiasi 3 Menteri Ini". BALIPOST.com. Diakses tanggal 2020-07-10.