Napabalano, Muna

kecamatan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara

Napabalano adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia. [[1]]

Napabalano
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tenggara
KabupatenMuna
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total12,117 jiwa
Kode Kemendagri74.03.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7402080 Edit nilai pada Wikidata
Luas105,47 km²
Kepadatan114 jiwa/km²
Desa/kelurahan6
Peta
PetaKoordinat: 4°41′28″S 122°41′17″E / 4.69111°S 122.68806°E / -4.69111; 122.68806

Geografis

sunting

Secara astronomis, Kecamatan Napabalano terletak di bagian Utara pulau Muna. Secara geografis, Napabalano terletak di bagian Utara garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 5.00° – 6.25° Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 123.34° - 124.64° Bujur Timur.

Batas wilayah administrasi Kecamatan Napabalano sebagai berikut:

  1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Towea
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton.
  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lasalepa.
  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Napano Kusambi.

Luas daratan Kecamatan Napabalano yaitu sekitar 105,47 km2 yang terletak di bagian Utara Pulau Muna. Kecamatan Napabalano terdiri atas 4 desa dan 2 kelurahan yaitu Lambiku, Pentiro, Napabalano, Tampo, Langkumapo dan Napalakura.

Kecamatan Napabalano pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara 25 °C – 27 °C. Seperti halnya daerah lain di Kabupaten Muna, pada bulan November sampai Juni angin bertiup dari benua asia dan samudera pasifik mengandung banyak uap air yang menyebabkan terjadinya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kecamatan Napabalano.

Sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan juli dan oktober, dimana pada bulan ini angin bertiup dari benua Australia yang sifatnya kering dan sedikit mengandung uap air. Seperti halnya daerah Sulawesi Tenggara pada umumnya, di Kecamatan Napabalano angin bertiup dengan arah yang tidak menentu, yang mengakibatkan curah hujan yang tidak menentu pula, dan keadaan ini dikenal sebagai musim pancaroba.

Kependudukan

sunting

Berdasarkan hasil Proyeksi Badan Pusat Statistik Tahun 2019 penduduk Kecamatan Napabalano mencapai 12.117 jiwa, terdiri dari 5.962 jiwa laki-laki dan 6.155 jiwa perempuan, mengalami kenaikan 146 jiwa, terdiri dari 70 jiwa laki-laki, dan 76 jiwa perempuan.

Wilayah Kecamatan Napabalano dengan luas 105,47 km2 , memiliki tingkat kepadatan penduduk sebesar 114 jiwa per km2. dengan rasio perjenis kelamin 96,86% berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan memiliki 97 orang penduduk laki – laki.

Persebaran penduduk di Kecamatan Napabalano sebagaimana berdasarkan hasil Proyeksi BPS Tahun 2019 berjumlah 12.117 jiwa tersebar di 4 Desa dan 2 Kelurahan, dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kelurahan Napabalano sebanyak 4.586 jiwa dengan persentase 37,85% dan jumlah penduduk terkecil berada di Desa Pentiro dengan penduduk sebanyak 574 jiwa dengan persentase 4,74%.

Berikut Luas wilayah, jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk :

  1. Lambiku 20,46 km2 , 1.346 jiwa dan 66 jiwa/km2
  2. Pentiro 35,03 km2 , 574 jiwa dan 16 jiwa/km2
  3. Napabalano 11,67 km2 , 4.586 jiwa dan 393 jiwa/km2
  4. Tampo 5,77 km2 , 3.484 jiwa dan 604 jiwa/km2
  5. Napalakura 18,54 km2 , 1.249 jiwa dan 67 jiwa/km2
  6. Langkumapo 14 km2 , 878 jiwa dan 63 jiwa/km2

Sosial

sunting

Pendidikan

sunting

Data indikator yang dapat mengukur pelaksanaan pembangunan pendidikan meliputi jumlah TK, Sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Tampak bahwa dalam tahun 2018/2019 jumlah sekolah TK adalah sebanyak 6 buah dengan jumlah guru 18 dan murid adalah 165 murid dengan rasio 9 murid per guru.

Kemudian jumlah sekolah dasar negeri sederajat pada tahun 2018/2019 sebanyak 8 unit, jumlah guru sebanyak 103 serta 1.685 murid.

Pada tingkatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) jumlah SLTP negeri sederajat tahun 2018/2018 sebanyak 3 unit dengan jumlah guru sebanyak 49 serta murid sebanyak 764 orang dengan rasio 15 murid per guru.

Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 4 unit dengan Jumlah guru sebanyak 82 serta 1.205 murid dengan rasio 15 murid per guru.

Kesehatan

sunting

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Pembangunan kesehatan harus selalu dilakukan mengingat jumlah penduduk yang selalu bertambah dari tahun ke tahun.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat dan status kesehatan penduduk dilakukan antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan sarana kesehatan. Kecamatan ‘’’Napabalano’’’ memilki 1 unit puskesmas, 3 unit puskesmas terpadu (Pustu) dan 1 unit Poskedes.

Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan untuk menciptakan keselarasan hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan penciptanya serta dengan alam sekitarnya.

Indikator pembangunan bidang agama, digambarkan dengan pembangunan sarana peribadatan, pembinaan umat beragama, dan berbagai kegiatan keagamaan di ‘’’Napabalano’’’. Terdapat 11 unit Masjid yang menjadi pusat peribadatan masyarakat.

Pertanian

sunting

Tanaman Pertanian

sunting

Komoditi Jagung dan Ubi Kayu merupakan komoditi unggulan untuk pertanian palawija Di Kecamatan Napabalano. Adapun luas panen dan produksi Jagung di kematan Napabalano adalah 797 Ha dan 2.472,21 Ton. Luas panen dan produksi ubi kayu adalah 192 Ha dan 2.349 Ton.

Tanaman Perkebunan

sunting

Jenis tanaman perkebunan yang disajikan terdiri dari beberapa jenis tanaman perkebunan yaitu : kelapa,, kapuk, jambu mete, kopi, enau dan kakao.

Tanaman perkebunan yang paling banyak diusahakan adalah jambu mete dengan luas panen 1.107,3 hektar dan produksi sebesar 2.504 ton, dan yang paling sedikit adalah tanaman kopi dengan luas 2 hektar.

Peternakan

sunting

Jenis ternak yang dikembangkan di Kecamatan Napabalano terdiri dari ternak besar, kecil dan unggas. Ternak besar terdiri dari sapi dan kerbau. Sedangkan ternak kecil adalah kambing dan unggas. Populasi ternak besar, Sapi sebanyak 5.038 ekor dan Kerbau 37 ekor. Ternak kecil , kambing sebanyak 571 ekor dan unggas sebanyak 66.499 ekor.

Perikanan

sunting

Data kegiatan perikanan di Kecamatan Napabalano selama tahun 2018 hanya berupa perikanan laut atau ikan tangkap. Produksi ikan laut tercatat sebanyak 1,720.02 ton ikan.

Industri

sunting

Air Minum

sunting

Perusahaan Air Bersih adalah perusahaan yang mempunyai aktivitas dalam penampungan, penjernihan, dan penyaluran air baku atau air bersih dari terminal air melalui saluran air, pipa Berbijak dari amanat tersebut maka pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membuka berbagai macam kegiatan dalam bidang industri.

Penyajian data dibidang industri ini meliputi Industri Besar/Sedang dan Industri Kecil . Pada tahun 2018 industri besar/sedang terdapat 1 unit yang berada di Kel. Napabalano , sedangkan untuk industri kecil pada tahun 2018 terdapat 2 unit usaha dengan total jumlah tenaga kerja mencapai 10 Orang.

Untuk sektor industri kerajinan rumah tangga terdapat sebanyak 394 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 477 orang. Industri rumah tangga yg paling banyak terdapat di Kelurahan Napabalano yakni sebanyak 142 Industri rumah tangga dengan tenaga kerja sebanyak 147 orang.

Pertambangan

sunting

Kegiatan pertambangan dan penggalian di Kecamatan Napabalano adalah kegiatan pengumpulan batu gunung dan pasir Pada Tahun 2018 Penggalian Batu gunung terdapat di Kelurahan Tampo Sedang penggalian pasir terdapat di Kelurahan Tampo, Desa Lambiku dan Desa Napalakura

Pariwisata

sunting

Cagar Alam Napabalano

Referensi

sunting
  1. ^ Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Muna Kecamatan Napabalano [1] Diakses Pada Tanggal 27-04-2020