Netralitas pencarian

Netralitas pencarian adalah prinsip bahwa mesin pencari seharusnya tidak memiliki kebijakan editorial selain memastikan bahwa hasil pencarian mereka bersifat komprehensif, tidak memihak dan hanya didasarkan pada relevansi.

Latar belakang

sunting

Istilah "netralitas pencarian" dalam konteks internet muncul pertama kali pada Maret 2009 dalam sebuah makalah akademis yang ditulis oleh Andrew Odlyzko, yang berjudul "Network Neutrality, Search Neutrality, and the Never-ending Conflict between Efficiency and Fairness in Markets". Dalam makalah ini, Odlyzko memprediksi bahwa ketika netralitas jaringan diterima sebagai prinsip hukum atau regulasi maka pertanyaan terkait netralitas pencarian akan menjadi kontroversi berikutnya.[1] Pada bulan Desember 2009, surat opini yang diterbitkan oleh New York Times oleh Adam Raff, salah satu pendiri Foundem dan penggugat utama dalam gugatan antitrust terhadap Google yang kemungkinan besar memperkenalkan istilah ini kepada publik. Dalam surat opini tersebut, Raff menyatakan bahwa netralitas pencarian harus menjadi "prinsip bahwa mesin pencari tidak boleh memiliki kebijakan editorial selain memastikan bahwa hasil pencarian mereka bersifat komprehensif, tidak memihak, dan hanya didasarkan pada relevansi".[2]

Penalti spam pencarian vertikal

sunting

Untuk menemukan informasi di internet, sebagian besar pengguna menggunakan mesin pencari yang merayap web, mengindeksny dan menampilkan daftar hasil yang diurutkan berdasarkan relevansi kata kunci yang dicari. Penggunaan mesin pencari untuk mengakses informasi melalui web telah menjadi faktor kunci bagi bisnis daring yang bergantung pada aliran pengguna yang mengunjungi halaman mereka.[3] Salah satu perusahaan tersebut adalah Foundem yang menyediakan layanan "pencarian vertikal" untuk membandingkan produk yang tersedia di pasar daring di Inggris. Namun, banyak orang melihat situs ini sebagai spam.[4] Mulai tahun 2006 dan selama tiga setengah tahun berikutnya, lalu lintas dan bisnis Foundem menurun secara signifikan akibat apa yang Foundem klaim sebagai penalti yang sengaja diterapkan oleh Google.[5]

Isu terkait

sunting

Pada tahun 2017,Google mulai menggunakan Universal Search sebagai sistem mereka.[6] Menurut Net Neutrality Institute, sejak tahun 2018, sistem Google Search milik Google menggunakan praktik mesin pencari yang paling tidak netral dan setelah penerapan Universal Search, situs web seperti MapQuest mengalami penurunan lalu lintas web yang sangat besar. Penurunan ini dikaitkan dengan Google yang lebih sering menautkan ke layanan miliknya sendiri daripada layanan yang ditawarkan di situs web eksternal.[7] Meskipun ada klaim ini, Bing milik Microsoft menampilkan konten Microsoft di urutan pertama lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan Google. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada bias, Google lebih sedikit bias dibandingkan dengan Bing. [8]

Referensi

sunting
  1. ^ Odlyzko, Andrew (2009-03-01). "Network Neutrality, Search Neutrality, and the Never-ending Conflict between Efficiency and Fairness in Markets". Review of Network Economics (dalam bahasa Inggris). 8 (1). doi:10.2202/1446-9022.1169. ISSN 1446-9022. 
  2. ^ "Opinion | Search, but You May Not Find (Published 2009)" (dalam bahasa Inggris). 2009-12-28. Diakses tanggal 2024-12-20. 
  3. ^ "the importance of search engine marketing and search engine optimization to business-to-business marketers". web.archive.org. 2011-02-25. Diakses tanggal 2024-12-20. 
  4. ^ Cade Metz (1 September 2011). "Antitrust nemesis accuses Google of 'WMD program'". The Register. The Register. Diakses tanggal 2 August 2012. 
  5. ^ "We took on Google and forced them to pay out £2bn". www.bbc.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-20. 
  6. ^ Sullivan, Danny (2007-05-16). "Google Launches "Universal Search" & Blended Results". Search Engine Land (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-20. 
  7. ^ Sterling, Greg (2008-01-10). "Google Maps Gaining On Market Leader Mapquest". Search Engine Land (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-20. 
  8. ^ Joshua D. Wright (3 November 2011). "Defining and Measuring Search Bias: Some Preliminary Evidence" (PDF). International Center for Law and Economics. Diakses tanggal 2 August 2012.