Ngemboh, Ujung Pangkah, Gresik

desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur


Ngemboh adalah sebuah desa di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur. Desa ini mempunyai kode bernomor 61154.[1][2] b

Ngemboh
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenGresik
KecamatanUjungpangkah
Kode pos
61154
Kode Kemendagri35.25.07.2003 Edit nilai pada Wikidata
Peta
PetaKoordinat: 6°54′34″S 112°29′45″E / 6.90944°S 112.49583°E / -6.90944; 112.49583

Sejarah Desa Ngemboh

sunting

Menurut Legenda berdasarkan cerita dari nenek moyang asal mula nama Desa Ngemboh dahulunya bernama Desa Kabunan. Desa Kabunan saat itu berada dimasa pemerintahan Kerajaan Majapahit. Singkat cerita ada seorang putri yang bernama Sri Ratna Dewi yang mempunyai paras sangat cantik yang tinggal di Desa Kabunan kemudian disebut juga sebagai Putri Kabunan. Putri Kabunan juga sangat disegani di desanya selain mempunyai keanggunan fisik Putri Kabunan juga mempunyai keaggunan dalam prilaku. Masyarakat desa saat itu sangat mengelu-elukan keberadaaan Putri Kabunan yang diyakini mampu membuat desa jauh dari mara bahaya dan dinaungi keberuntungan, mulai dari hasil panen petani hingga nelayan selalu melimpah. Sosok yang rupawan dengan kencatikan yang ada pada Putri Kabunan dan keluhuranya yang luar biasa Desa Kabunan menjadi terkenal. Hingga terdengar oleh anak Pejabat Kerajaan Majapahit yang bernama Jaka Slining, dalam bahasa jawa Jaka Slining berarti separuh atau mempunyai seluruh bagian tubuhnya hanya separuh akan tetapi memiliki kesaktian yang luar biasa. Seiring berjalannya waktu akhirnya Jaka Slining mencari keberadaan Sri Ratna Dewi atau Putri Kabunan.

Setelah Putri Kabunan mendengar dan tau bahwa ada seorang laki-laki anak pejabat Majapahit yang mencarinya dengan ciri fisik yang hanya bagian tubuhnya separuh mulai dari kaki hingga kepala dan mempunyai kesaktian Putri Kabunan pun merasa takut, kemudian berinisiatif melarikan diri dari rumahnya untuk bersembunyi, Putri Kabunan memberitahu semua warganya jika nanti ada seseorang yang tidak dikenal mencarinya jawab dengan “Mboh” yang artinya tidak tahu. Di lain hari kemudian Joko Slining yang sudah memasuki desa Kabunan saat itu langsung menanyakan satu persatu warga akan keberadaan Sri Ratna Dewi dan semuanya menjawab “Mboh”. Dari kisah inilah kemudian Desa Kabunan dikenal dengan nama Desa Ngemboh, karena setiap warganya ketika ditanyai keseringan menjawab dengan kata “Mboh”. Dari kisah pengejaran cinta Joko Slining dan Putri Kabunan ini banyak meninggalkan Petilasan (peninggalan) yang sampai sekarang masih ada. Yang diabadikan menjadi nama tempat atau wilayah dan ada juga yang berupa Sumur, Telaga/pemandian, dan Sesembahan.

  1. ^ "Indonesia maju". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-06. Diakses tanggal 2010-12-18. 
  2. ^ "Sirusa BPS" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-10-10. Diakses tanggal 2010-12-18.