Notohatyanto
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Mr. Raden Panji Notohatyanto[a] (lahir 10 September 1907) merupakan seorang birokrat dari Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Jawatan Imigrasi dari tahun 1960 hingga 1961.
Notohatyanto | |
---|---|
Kepala Jawatan Imigrasi | |
Masa jabatan 1 Januari 1960 – 18 Januari 1961 | |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara Jawa Timur | |
Masa jabatan 26 November 1948 – 14 Juni 1949 | |
Pengganti Soeriaadiningrat | |
Daerah pemilihan | Sidoardjo |
Informasi pribadi | |
Lahir | Rembang, Jawa Tengah, Hindia Belanda | 10 September 1907
Sunting kotak info • L • B |
Masa kecil
suntingNotohatyanto dilahirkan pada tanggal 10 September 1907 di Lasem, Rembang. Ia mengenyam pendidikan di sekolah keturunan Eropa dan ningrat seperti Europeesche Lagere School, Hoogere Burgerschool, dan Algemeene Middelbare School. Notohatyanto kemudian melanjutkan pendidikannya ke Belanda dan mempelajari ilmu hukum di Universitas Leiden. Ia lulus dari Leiden pada tahun 1937 dengan gelar Mr. (meester in de rechten, sarjana hukum).[1]
Masa penjajahan dan Revolusi Nasional Indonesia
suntingNotohatyanto kembali ke Hindia Belanda setelah lulus dari Universitas Leiden dan mulai bekerja sebagai pemegang kas (commies-redacteur) di kantor Sekretariat Provinsi Jawa Timur.[1] Notohatyanto dipromosikan menjadi redacteur sementara pada bulan Oktober 1938.[2] Notohatyanto memperoleh pangkat redacteur definitif pada tanggal 1 Oktober 1941, bersamaan dengan pemindahtugasannya sebagai pengawas kehewanan (waarneming dier betrekking).[3]
Setelah Jepang menduduki wilayah Hindia Belanda, pada bulan Agustus 1942 Notohatyanto dimutasi menjadi administratur (gyooseikan) pada bagian pemerintahan umum (Naiseibu) di Kantor Kabupaten Kediri.[1][4] Satu tahun kemudian, pada bulan Juli 1944, Notohatyanto diangkat menjadi anggota panitia ujian pegawai negeri di Kediri. Notohatyanto merupakan satu-satunya pribumi yang menjadi anggota tetap di dalam panitia tersebut.[5]
Notohatyanto meneruskan kariernya di pemerintahan Jawa Timur setelah penjajahan Jepang berakhir pada tahun 1945. Setelah Belanda menduduki wilayah Jawa Timur, Notohatyanto menduduki jabatan tinggi di lingkungan peradilan.[6] Pada tanggal 27 Mei 1948, Notohatyanto dikirim oleh pemerintah daerah Jawa Timur, yang pada saat itu merupakan daerah otonom, untuk menghadiri Konferensi Federal di Bandung. Konferensi tersebut diikuti oleh negara dan daerah otonom bentukan Belanda selain Republik Indonesia dan menghasilkan keputusan mengenai pembentukan Majelis Permusyawaratan Federal.[7] Setelah konferensi ini selesai, pada tanggal 8 Juli 1948, perdana menteri dari dua negara federal terbesar, Anak Agung Gde Agung dari Negara Indonesia Timur dan Adil Puradiredja dari Negara Pasundan, memprakarsai sebuah rapat lanjutan terkait dengan permasalahan Indonesia. Rapat ini dihadiri oleh Notohatyanto beserta dengan delegasi dari Jawa Timur lainnya.[8]
Pada bulan November hingga Desember 1948, pihak Belanda mengadakan Konferensi Bondowoso di Kabupaten Bondowoso, yang bertujuan untuk mendirikan negara boneka di wilayah Jawa Timur. Notohatyanto terpilih sebagai wakil ketua konferensi tersebut pada tanggal 16 November.[9] Notohatyanto sempat dikirim ke Kedutaan Besar Belanda di Jepang pada tanggal 23 November,[10] namun kembali ke Jawa Timur karena ditunjuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara Jawa Timur setelah Negara Jawa Timur berdiri pada tanggal 26 November 1948.[11] Ia mengundurkan diri dari dewan tersebut pada tanggal 14 Juni 1949[11] dan digantikan oleh Soeriadiningrat pada tanggal 1 Juli.[12]
Masa demokrasi parlementer
suntingNotohatyanto dipindahkan ke Kedutaan Besar Belanda di Jepang setelah menjabat sebagai anggota dewan.[6] Notohatyanto tercatat pernah memegang jabatan sebagai sekretaris pertama kedutaan besar untuk urusan perdagangan pada tahun 1950.[13] Pada akhir tahun 1952, Jawatan Imigrasi Indonesia mulai merekrut pribumi seiring dengan berakhirnya kontrak kerja dari karyawan Belanda.[14] Notohatyanto kemudian direkrut sebagai pegawai imigrasi dan diangkat menjadi inspektur jawatan imigrasi.[6] Di awal masa jabatannya sebagai inspektur, pada bulan Februari 1953 Notohatyanto ditunjuk menjadi wakil ketua II pada komisi screening (penyaringan) bagi warga negara Belanda di Indonesia yang telah didemobilisasi (Screeningscommissie voor Nederlandse gedemobiliseerden).[15]
Setelah bertugas sebagai inspektur selama dua tahun, pada tahun 1954 Notohatyanto dipindahkan ke Kedutaan Besar Indonesia di Filipina sebagai pegawai konsulat.[6] Ia kembali ke Jawatan Imigrasi pada tahun 1957 dan diangkat menjadi kepala muda jawatan imigrasi. Ia diangkat menjadi anggota Panitia Dwi-Kewarganegaraan, sebuah panitia yang dibentuk untuk mengurus masalah dwikewarganegaraan Tionghoa dan Indonesia, pada bulan April 1958.[16]
Sebagai orang nomor dua di lingkungan imigrasi, Notohatyanto melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Amerika Serikat. Pada bulan Juni 1958, Notohatyanto mengunjungi kota Buffalo, New York. Notohatyanto meninjau fasilitas imigrasi di Niagara Frontier , Dewan Pemuda Buffalo, dan sebuah rumah tahanan bagi pemuda.[17] Dua bulan kemudian, Notohatyanto mengunjungi Pulau Hawaii.[18][19][20] Notohatyanto juga direncanakan untuk mengunjungi kota Eureka di Illinois,[6] namun batal karena kondisi kesehatannya yang kurang baik.[21]
Pada tanggal 1 Januari 1960, Notohatyanto diangkat menjadi Kepala Jawatan Imigrasi, menggantikan Alwi Sutan Osman. Setelah lebih dari satu tahun menjabat, pada tanggal 18 Januari 1961 Notohatyanto digantikan oleh Hoegeng Imam Santoso.[22][b]
Keluarga
suntingNotohatyanto telah menikah dan memiliki tiga anak.[6]
Catatan
sunting- ^ Sumber resmi Direktorat Jenderal Imigrasi menuliskan namanya sebagai Notohatyanto. Sumber lainnya menulis namanya sebagai Notohatiyanto, Notohatijanto, atau Notohatjanto.
- ^ Ada sejumlah perbedaan terkait tanggal pergantian jabatan antara Notohatyanto dan Hoegeng. Sumber Direktorat Jenderal Imigrasi menyatakan bahwa Notohatyanto digantikan pada tanggal 18 Januari, sedangkan sejumlah sumber lainnya menulis bahwa Hoegeng baru ditunjuk pada tanggal 19 Januari.[23][24] Biografi resmi Hoegeng yang diterbitkan oleh kepolisian menuliskan tanggal 18 Oktober sebagai tanggal serah terima jabatan.[25]
Referensi
sunting- ^ a b c Orang Indonesia Jang Terkemoeka di Djawa. Gunseikanbu. 1944. hlm. 12.
- ^ "Provinciale mutaties". De Indische courant. 5 Oktober 1938. Diakses tanggal 5 Februari 2023.
- ^ "Mutaties personeel Provincie". Soerabaijasch handelsblad. 29 September 1941. Diakses tanggal 5 Februari 2023.
- ^ "Oeroesan Pegawai Negeri". Kan Pō (26). September 1943. hlm. 52. Diakses tanggal 5 Februari 2023.
- ^ "OSAMU SEIZIN No. 536". Kan Pō (48). Agustus 1944. hlm. 23. Diakses tanggal 5 Februari 2023.
- ^ a b c d e f "Indonesian Official to Visit Eureka in Exchange Program". Woodford County Journal. 19 Juni 1958. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ "Konperensi Federaal dikota Bandoeng". Nieuwe courant. 8 Juni 1948. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ Agung, Ide Anak Agung Gde (1996). From the Formation of the State of East Indonesia Towards the Establishment of the United States of Indonesia (dalam bahasa Inggris). Yayasan Obor Indonesia. hlm. 390–393. ISBN 978-979-461-216-3.
- ^ "De Westelijken: Eerst blokkade opheffen". De vrije pers : ochtendbulletin. 18 November 1948. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ "Naar Japan". De vrije pers : ochtendbulletin. 23 November 1948. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ a b Bastiaans, W. Ch. J. (1950). Personalia Van Staatkundige Eenheden (Regering en Volksvertegenwoordiging) in Indonesie (per 1 Sept. 1949) (PDF). Jakarta. hlm. 57. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2022-07-05.
- ^ ""WAAR BLIJFT DE SOBERHEID?": Parlement spreekt over hoge functionnarissen". De vrije pers : ochtendbulletin. 1 Juli 1949. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ Staatsalmanak voor het Koninkrijk der Nederlanden (dalam bahasa Belanda). Sdu Uitgeverij Plantijnstraat. 1950. hlm. 79.
- ^ "Profil - Sejarah - 4. Era Demokrasi Parlementer". Direktorat Jenderal Imigrasi. Diakses tanggal 2023-02-06.
- ^ "Screeningscommissie voor Nederlandse gedemobiliseerden". Java-bode. 10 Februari 1953. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ "Panitia Dwi-Kewarganegaraan dilantik" (PDF). Kedaulatan Rakyat. 14 April 1958. hlm. 2. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ "Indonesian Cities Curbs On Aliens". The Buffalo News. 17 Juni 1958. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ "Buddhist Prime Minister Will Pay Visit To The Isles". The Honolulu Advertiser. 11 Juli 1958. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ "Laotian, TV Executives Among Island Visitors". Honolulu Star-Bulletin. 11 Juli 1958. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ "Host Of Foreign Notables Expected In Honolulu Soon". Hawaii Tribune-Herald. 18 August 1958. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ "Indonesian's Visit To Eureka Cancelled". Woodford County Journal. 26 Juni 1958. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ "Direktur Jenderal Imigrasi dari Masa ke Masa". Direktorat Jenderal Imigrasi. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
- ^ Santoso, Hoegeng Iman; Yusra, Abrar (1993). Hoegeng, polisi idaman dan kenyataan: sebuah autobiografi. Pustaka Sinar Harapan. hlm. 205, 249. ISBN 978-979-416-222-4.
- ^ Santoso, Aris (2009-04-01). Hoegeng: Oase Menyejukkan Di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa. Bentang Pustaka. hlm. 49. ISBN 978-979-1227-65-0.
- ^ Hendrowinoto, Nurinwa Ki S. (2007). Ensiklopedi Kapolri: Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Iman Santoso, Kapolri ke-5, Periode Tahun 1968 s.d. 1971. Jakarta: Panitia Penulisan Ensiklopedi Kapolri. hlm. 66. ISBN 978-979-16296-0-7.