Nuno Álvares Pereira
Nuno Álvares Pereira, O. Carm. (Baca IPA: ['nunu 'aɫvɐɾɨʃ pɨ'ɾɐjɾɐ]) (24 Juli 1360 – 1 April 1431) adalah seorang jenderal Portugis yang sangat sukses dan memiliki peran penentu dalam Krisis 1383-1385 yang memastikan kemerdekaan Portugal dari Kerajaan Kastil. Dia kemudian menjadi mistik dan dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XV pada 1918 dan dikanonisasi oleh Paus Benediktus XVI pada 2009.
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 24 Juni 1360 Cernache do Bonjardim (en) |
Kematian | 1r November 1431 (71 tahun) Carmo Convent (en) |
Tempat pemakaman | Igreja do Santo Condestável (en) Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
Constable | |
Data pribadi | |
Agama | Gereja Katolik Roma |
Kegiatan | |
Pekerjaan | personel militer, politikus, komandan militer |
Pangkat militer | marshal (en) |
Konflik | Interegnum Portugis 1383–1385, Battle of Aljubarrota (en) dan Conquest of Ceuta (en) |
Ordo keagamaan | Karmelit |
Exaltation (en) | |
| |
Tanggal perayaan | 6 November 1 November |
Lain-lain | |
Gelar bangsawan | Duke of Barcelos (en) Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
Anak | Beatriz Pereira de Alvim (en) |
Orang tua | Álvaro Gonçalves Pereira (en) , Iria Gonçalves de Carvalhal (mul) |
Saudara | Pedro Álvares Pereira (en) |
Awal hidup
suntingNuno Álvares Pereira dilahirkan di Paços do Bonjardim, Cernache do Bonjardim dekat Sertã, Portugal tengah. Ayahnya adalah Dom Álvaro Gonçalves Pereira, Prior Crato dan Iria Gonçalves do Carvalhal.
Kehidupan agama
suntingSetelah kematian istrinya, dia menjadi Karmelit pada 1423 di Lisbon yang dia dirikna karena sebuah janji, dan mengambil nama Friar Nuno of St. Mary. Dia hidup di sana sampai kematiannya pada Paskah 1431. Dia diingat karena doanya, dan penyesalan dosa dan devosinya kepada Santa Maria.
Pada akhir hidupnya, Raja John I mengunjunginya, dia menangis karena menganggap Nuno sebagai teman dekatnya yang menaruh dia dalam tahta dan menyelematkan kemerdekaan negaranya.
Makam Nuno hilang pada Gempa bumi Lisbon 1755.
Doa
suntingYa Tuhan,
Engkau telah memanggil Nuno Álvares Pereira yang terberkati
untuk meletakkan pedangnya dan mengikuti Kristus
dalam perlindungan Bunda Gunung Karmel.
Melalui doa-doanya kami menolak diri kami sendiri,
dan mendevosikan diri kami pada-Mu dengan sepenuh hati kami.
Kami minta ini pada Kristus.