Objek (tata bahasa)
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Dalam sebuah kalimat transitif, objek bisa dikatakan adalah penderita/yang mengalami. Objek bisa dibagi menjadi dua macam yaitu objek final (datif) dan objek penderita (akusatif). Unsur objek hanya terdapat dalam kalimat aktif transitif. Objek berada di belakang langsung unsur predikat, dapat berubah menjadi unsur subjek dalam kalimat pasif, dan objek tidak dapat didahului oleh kata depan (di, ke, kepada, dari, dalam, pada). Kedua jenis objek ini memiliki karakteristik dan peran yang berbeda dalam kalimat transitif. Dalam kalimat transitif, objek mengacu pada penerima atau penderita dari tindakan yang dilakukan oleh subjek. Objek final (datif) merujuk pada penerima manfaat atau penderita dari tindakan tersebut, sedangkan objek penderita (akusatif) merujuk pada entitas yang langsung mengalami tindakan yang dilakukan oleh subjek.
Objek biasanya berupa nominal, frasa nominal, atau pronomina. Jika objek mengacu pada pronomina persona tunggal, objek dapat diganti dengan -nya. begitupun pada pronomina aku dan kamu, dapat diganti dengan -ku dan -mu.[1]
Lihat pula
sunting
- ^ Moeliono, Anton M., Dkk. (2016). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek. hlm. 421.