Oetoesan Hindia merupakan koran yang terbit pertama kali pada 1912. Koran ini resmi berada di bawah Sarekat Islam dengan Tjokroaminoto sebagai pemimpin redaksinya.[1]

Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan: 1907-2007, koran lahir dilatarbelakangi oleh perseteruanan antara golongan pedagang Tionghoa dengan golongan pedagang Arab dan Pribumi.[1]

Pada Februari 1912, terjadi pemogokan pasar Tionghoa di Surabaya. Aksi ini terus berlanjut. Percekcokan dan perkelahian antara mereka kian memanas. Para pedagang Arab dan Bumiputera memboikot golongan Tionghoa, salah satunya dengan tidak memasang iklan di surat kabar milik komunitas Tionghoa. Menyadari pentingnya fungsi surat kabar baik sebagai sumber berita serta media mempromosikan usaha, golongan pedagang Arab dan Bumiputera pun berinisiatif untuk mendirikan usaha penerbitan surat kabar yang mampu mengakomodir kebutuhan mereka.[1]

Di bawah komando Hasan Ali Soerati, para pedagang Arab dan Bumiputera mendirikan sebuah perusahaan yang bernama NV Handel Maatschkappij Setija Oesaha Soerabaia. Modalnya 50.000 gulden hasil patungan dari Hasan Ali Soerati dan gabungan pengusaha Arab dan Bumiputera Surabaya, Semarang, Pekalongan, Batavia, dan Bandung.[1]

Pada Desember 1912, NV Setija Oesaha menerbitkan Oetoesan Hindia dengan jargon "Surat Chabar dan Advertentie".[1]

Karena mayoritas pemilik saham Setija Oesaha adalah para aktivis Sarekat Islam, maka Oetoesan Hindia jelas berfungsi sebagai media propaganda organisasi politik itu khususnya di Surabaya.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007 (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: I:Boekoe. 2007. hlm. 60–62. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007.