Oligochitosan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Oligochitosan adalah zat hasil degradasi atau hidrolisis dari Chitosan. Chitosan sendiri sangat mudah kita jumpai dari kulit udang dan kepiting. Oligochitosan sendiri bagi kita masih terdengar asing kalau dibandingkan dengan Chitosan, karena Oligochitosan lebih populer didunia industri dan sains. Tidak seperti Chitosan yang lebih terkenal dalam dunia kesehatan dan make up. Oligochitosan sering dimanfaatkan untuk industri pangan dan pertanian sebagai penambah nutrisi dan herbisida.
Oligochitosan bisa digunakan sebagai herbisida alami, karena terbukti dapat mengurangi patogen penyakit pada tanaman. Jika pemerintah, investor, dan para petani berminat, zat ini tentunya bisa jadi alternatif herbisida sintetis yang sekarang menjadi kebutuhan dalam dunia pertanian. Ditambah lagi Oligochitosan yang merupakan zat organik tidak membuat lingkungan rusak seperti zat sintetis, malah menambah kesuburan tanah karena Oligochitosan yang terurai ditanah akan memperkaya komposisi hara.
Oligochitosan memiliki sifat yang mudah larut dalam larutan dengan pH netral. Sifatnya yang mudah larut ini lah yang menjadi keunggulannya terhadap Chitosan. Karena mudah larut ini lah yang memebuat Oligochitosan mudah terurai dialam. Selain itu, Oligochitosan menjadi lebih mudah diserap oleh tanaman, sehingga tanaman menjadi lebih subur dan lebih kebal terhadap penyakit. Bisa disebut Oligochitosan adalah vitamin bagi tanaman.
Referensi
suntingWidiantini, Fitri, Andang Purnama, Endah Yulia, and Dwindry Formanda. 2016. “Keefektifan Oligochitosan Dalam Menekan Pertumbuhan Jamur Patogen Rigidoporus Lignosus [(Klotzsch) Imazeki] Penyebab Penyakit Jamur Akar Putih Pada Tanaman Cengkeh Secara in Vitro.” Agrikultura 27 (1). http://jurnal.unpad.ac.id/agrikultura/article/view/8477.