On the Art of Opera

buku karya pemimpin kedua Korea Utara, Kim Jong-il (1974)

On the Art of Opera atau Tentang Seni Opera (bahasa Korea: 음악 예술론, Eumak Yesullon) adalah sebuah buku yang ditulis oleh Kim Jong-il, pemimpin kedua Korea Utara, pada tahun 1974. Buku ini merupakan panduan ideologis dan artistik tentang seni opera, yang bertujuan untuk menunjukkan bagaimana opera seharusnya dibuat dan dipertunjukkan sesuai dengan prinsip ideologi Juche dan kebutuhan negara sosialis Korea Utara. Buku ini menegaskan bahwa seni opera tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk menyebarkan ideologi negara. Kim Jong-il menekankan pentingnya opera dalam membangkitkan semangat revolusi dan nasionalisme rakyat Korea Utara.[2][3]

On the Art of Opera:
Talk to Creative Workers in the Field of Art and Literature September 4–6, 1974
Edisi bahasa Inggris tahun 1990
PengarangKim Jong Il
NegaraKorea Utara
Subjek
PenerbitForeign Languages Publishing House
Tanggal terbit
1974
Tgl. terbit (bhs. Inggris)
1990
Halaman177
OCLC35592320
LCCML1751.K81 K56 1990
On the Art of Opera
Josŏn-gŭl
가극예술에 대하여
Hanja
歌劇藝術에 對하여
Alih AksaraGageug-yesul-e daehayeo
McCune–ReischauerKagŭgyesure taehayŏ
[1]

Latar belakang

sunting

Penulisan On the Art of Opera berkaitan erat dengan peran Kim Jong-il dalam pembentukan kebijakan budaya Korea Utara pada awal kariernya di bidang administrasi kebudayaan.[4] Meskipun tidak diketahui secara pasti apakah Kim sendiri yang menulis buku tersebut, seorang profesor studi Korea Utara di Universitas Korea, Jae-Cheon Lim, menganggap penerbitan buku itu atas namanya sebagai indikasi bahwa ia sangat tertarik dengan bidang tersebut.[5] Sekitar bulan September 1974, saat pidato yang menjadi dasar buku ini disampaikan,[6] Kim mulai memantapkan dirinya sebagai sosok yang mengarahkan seni dan budaya untuk mendukung ideologi negara.

Pidato tersebut disampaikan di tengah keberhasilan opera revolusioner pertama Korea Utara, seperti "Lautan Darah" (Sea of Blood), yang diproduksi sekitar tiga tahun sebelumnya dan menjadi model seni pertunjukan yang sesuai dengan prinsip Juche. Opera ini, bersama karya-karya lainnya, mencerminkan transformasi seni di Korea Utara menjadi alat propaganda yang kuat, menggambarkan perjuangan rakyat melawan penindasan Jepang, dengan pesan-pesan ideologis yang mendalam.[7]

On the Art of Opera adalah salah satu dari dua risalah Kim yang secara eksplisit membahas tentang musik, yang lainnya adalah karya pendampingnya On the Art of Music (1987).[3] Karyanya ini memelopori kombinasi tarian dan lagu di atas panggung dalam opera.[8]

Referensi

sunting
  1. ^ Information Center on North Korea n.d.
  2. ^ Breen, Michael (2012). Kim Jong-Il, Revised and Updated. Wiley. ISBN 9781118153802. 
  3. ^ a b Burnett, Lisa (2016). The Artwork of the People: A History of the Gesamtkunstwerk from Richard Wagner to Kim Jong Il (Tesis PhD). Stanford: Department of Music, Stanford University. OCLC 951370910. https://purl.stanford.edu/kt601qx6533. 
  4. ^ Weinman, Jaime (December 19, 2011). "Kim Jong-Il's Aesthetics". Macleans.ca. Diakses tanggal July 4, 2020. 
  5. ^ Lim, Jae-Cheon (2015). Leader Symbols and Personality Cult in North Korea: The Leader State. New York: Routledge. ISBN 978-1-317-56741-7. 
  6. ^ Breen, Michael (2012). Kim Jong-il: North Korea's Dear Leader (edisi ke-Revised and updated). Singapore: John Wiley & Sons. ISBN 978-1-118-15377-2. 
  7. ^ Kim, Sung Chull (2012). North Korea under Kim Jong Il. State University of New York Press. 
  8. ^ "5 Strange Things You Didn't Know About Kim Jong-Il". US News.