Ongklak-angklok
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Ongklak-angklok adalah suatu permainan anak-anak (remaja) di Kota Ponorogo pada umumnya, tepatnya di Desa Sukosari Babadan, yaitu bermain memukul/ melempar batu yang sudah dijajar (seperti permainan bowling), dan kemudian di lempar dengan batu juga, tetapi dengan memakai kaki, yaitu batu dijepit di antara telapak dan kaki (bagian punggung kaki) dengan jarak sekitar 5 meter dari batu yang sudah disusun. Biasanya permainan ini dilakukan dengan 6 orang atau sedikitnya 4 orang dan dijadikan 2 team. Team ini, satu team setelah melakukan hum pim pa/ ping ut, maka yang kalah akan menata batunya di tempat yang sudah di sepakati, kemudian team yang menang ping sut akan mendapat giliran memukul pertama, sampai semua anggota team mendapat giliran memukul.
Setelah di pukul atau dilempar, pelempar batu yang bisa melemparkan batu paling jauh, nilainya paling tinggi, dan yang paling dekat jika masih disekitar susunan akan mendapat hukuman, yaitu dihitung dengan merenggangkan ibu jari dan kelingking, dan jika batu pelempar ada yang mendekat dengan batu yang dilempar dengan cara diukur dengan tangan juga, maka dia dihukum, yaitu tidak boleh main atau melempar sampai anggota teamnya bisa membebaskan batu mereka dari tempelan/ berdekatan dengan batu musuh.
Jika anggota team sudah tidak bisa melanjutkan pelemparan karena mendapat hukuman, yaitu batunya berdekatan/ menempel dengan batu musuh, maka permainan dilanjutkan oleh team yang kalah hom pim pa dan akan diperkenankan untuk gantian melempar.