Operasi Camar Maleo
Operasi Camar Maleo adalah operasi yang dilancarkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada awal tahun 2015 untuk menangkap kelompok teroris Santoso yang bersembunyi di wilayah pegunungan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.[1] Operasi ini dilaksanakan secara bergelombang, dan Operasi Camar Maleo IV dimaksudkan sebagai operasi pamungkas.[1] Operasi ini berhasil menangkap sekitar 28 anggota kelompok Santoso (termasuk dua orang pimpinan).[1] Namun, operasi ini gagal menangkap Santoso.[1] Operasi Camar Maleo kemudian digantikan oleh Operasi Tinombala pada tahun 2016.
Operasi Camar Maleo | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Terorisme di Indonesia | |||||||
Santoso, kepala kelompok teroris di Poso | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Mujahidin Indonesia Timur | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Joko Widodo Moeldoko Gatot Nurmantyo Badrodin Haiti |
Santoso Daeng Koro † | ||||||
Kekuatan | |||||||
1,700 TNI dan Polri | 30 Militan |
Catatan kaki
sunting- ^ a b c d Operasi Camar Maleo Usai, Teroris Santoso Tak Juga Tertangkap, CNN Indonesia, 9 Januari 2016.