Operasi Himmler adalah salah satu operasi penyerangan untuk tujuan invasi kepada Polandia di bawah kekuasaan pasukan khusus Nazi, Schutzstaffel (SS). Invasi Polandia dipersiapkan melalui Pakta Molotov–Ribbentrop dan Operasi Himmler.

Operasi ini dinamai berdasarkan nama Heinrich Himmler yang merupakan komandan pasukan khusus Nazi, Schutzstaffel (SS). Heinrich Himmler dikenal atas kekejamannya walaupun secara latar belakang sebenarnya Heinrich Himmler terlahir dari keluarga katolik yang taat.[1] Selain itu Heinrich Himmler di masa mudanya dikenal sebagai siswa yang cerdas dengan kemampuan organisasi yang mumpuni. Dia juga dikenal sangat mencintai tanah airnya.[2] Sehingga dengan Himmler memiliki latar belakang yang begitu mengagumi keagungan ras Jerman, hal ini yang di kemudian hari membuatnya makin ingin menggapai mimpinya dalam memusnahkan Yahudi. Bagi Nazi Yahudi dianggap bukan manusia.

Perang Dunia dan Operasi Himmler sunting

Heinrich Himmler dan Heyrich merupakan orang yang merancang serangan palsu terhadap Jerman yang seolah-olah dilakukan oleh pasukan Polandia di sepanjang perbatasan Polandia-Jerman sehingga diberi nama operasi Himmler. Hal ini dilakukan atas perintah Adolf Hitler sebagai alasan propaganda untuk memulai perang.[3] Hal ini dimulai pada tanggal 1 September 1939 Wehrmacht Jerman meluncurkan sebuah serangan yang dikenal sebagai Blitzkrieg ke Polandia yang ini lalu diambil alih oleh Jerman dan Soviet di kala itu. Perang Dunia II pecah karena Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Jerman dan sekutu secara cepat hampir menguasai benua Eropa dan Afrika Utara. Jerman melanggar kesepakatan dengan Uni Soviet karena Jerman berusaha untuk menguasai Uni Soviet juga dan hal ini melanggar Pakta Molotov-Ribbentrop. Serangan Jepang atas Amerika Serikat membuat Jerman menyatakan perang juga terhadap Amerika Serikat.

Heinrich Himmler selalu berkeinginan untuk bisa bertugas di garis depan dalam berkiprah di Perang Dunia I. Hal inilah yang membuatnya hengkang dari bangku sekolah dan membuatnya masuk ke militer pada Januari 1918. Belum sampai 1 tahun, Perang Dunia I telah berakhir dengan menyerahnya Jerman kepada sekutu. Sehingga mimpi Himmler untuk bisa berkiprah di medan laga pupus.

Setelah itu, Himmler memutuskan untuk belajar ilmu pertanian di Universitas Teknik Muenchen. Di sini Himmler mulai bergabung dengan organisasi pemuda nasionalis Jerman. Di samping itu Heinrich Himmler termasuk orang yang rajin membaca buku-buku mengenai nasionalisme dan rasisme. Kedua hal ini yang mendasari sepak terjang Himmler di masa selanjutnya. Selepas kuliah dia menjadi aktivits politik dan seorang nasionalis. Tepat pada tahun 1920-an dia bergabung dengan partai Nazi. Salah satu sepak terjang yang dilakukannya adalah dengan ambil bagian dalam pemberontakan 1923, namun gagal. Pada pemberontakan inilah Adolf Hitler dijebloskan ke penjara. Di saat di dalam penjara inilah Hitler menulis buku Mein Kampf yang begitu tersohor di kemudian hari. Selama berkiprah dalam Nazi, Heinrich Himmler sangat menonjol sehingga dia diberikan jabatan sebagai pemimpin bagian propaganda pada 1926-1930. Seringkali Himmler menyampaikan pidato-pidato tentang pemujaan terhadap Jerman, kesadaran ras, menghadapi musuh di dalam Jerman(Yahudi, kaum Marxis, kaum liberal demokrat, dan orang-orang Slavia), serta perlunya Jerman memperluas wilayah. Pada tahun 1929 Adolf Hitler menunjuk Heinrich Himmler sebagai pimpinan SS yang saat itu berjumlah 280 orang. SS adalah sebuah organisasi yang bertugas untuk melindungi Hitler dan pejabat Nazi lainnya serta mengawasi materi untuk koran partai Nazi. Pada tahun 1933 di bawah kepemimpinan Himmler SS membesar hingga mencapai 52.000 orang personil. Dia tak lupa menciptakan otonomi SS di dalam partai dan menunjukkan dominasi SS di Jerman. Pada tahun 1936 Himmler menjadi kepala kepolisian di Jerman karena sepak terjang yang telah dilakukannya.

Catatan Kaki sunting

  1. ^ "Kenali Lebih Jauh Heinrich Himmler". National Geographic Indonesia. 2014-06-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-12. Diakses tanggal 2017-12-12. 
  2. ^ Longerich, Peter (2012). Heinrich Himmler: A Life (dalam bahasa Inggris). OUP Oxford. ISBN 9780199592326. 
  3. ^ Basuki, Yoyok Rahayu. Adolf Hitler: Kebangkitan dan Kejayaan. Yoyok Rahayu Basuki.