Operasi Tidal Wave

Operasi Tidal Wave adalah serangan udara oleh pesawat pembom Angkatan Udara Amerika Serikat (USAAF) yang berbasis di Libya yang menargetkan kilang minyak di Ploiești, Rumania pada 1 Agustus 1943, selama Perang Dunia II. Misi tersebut adalah misi pengeboman strategis yang bertujuan untuk menghancurkan industri minyak Blok Poros di Eropa.[1] Misi ini tidak berhasil karena "tidak ada pengurangan terhadap output keseluruhan".[2]

Dari segi jumlah korban, operasi ini merupakan salah satu operasi yang paling memakan korban jiwa bagi Angkatan Udara Amerika Serikat di Palagan Eropa.

Persiapan

sunting

Rumania telah dikenal dalam industri minyak sejak tahun 1800-an dan juga salah satu produsen minyak terbesar di Eropa. Ploesti adalah ladang minyak terbesar di Rumania.[3][4] Pengilangan minyak Ploiești menyumbang sekitar 30% dari semua produksi minyak Blok Poros.[5]

Pertahanan udara Jerman

sunting

Pada bulan Juni 1942, 13 pembom berat B-24 Liberator yang tergabung dalam "Proyek Halverson" menyerang Ploiești. Meskipun hanya menimbulkan kerusakan kecil, Jerman menanggapinya dengan menempatkan ratusan senjata pertahanan anti-pesawat yang kuat di sekitar Ploiești.[6] Luftwaffe juga menempatkan tiga grup pesawat tempur di sekitar Ploiești (52 Bf 109 dan Bf 110, dan beberapa IAR-80 Rumania).[7]

Jerman juga selalu memantau peringatan ancaman serangan udara lewat stasiun intelijen sinyal Luftwaffe di Athena, yang memantau persiapan Sekutu Afrika Utara.

Rencana misi

sunting

Pasukan udara ke-9 Grup Pengebom ke-98 dan ke-376 ditugaskan untuk melaksanakan Operasi Tidal Wave. Pasukan udara ke-8 (Grup Pengebom ke-44, ke-93, dan ke-389) lantas diperbantukan menjadi kekuatan tambahan dalam misi tersebut. Semua pesawat pembom yang digunakan dalam Operasi Tidal Wave adalah B-24 Liberator.[8]

Operasi itu terdiri dari 178 pesawat pembom dengan total 1.751 kru pesawat, salah satu operasi militer pengeboman terbesar pada saat itu.[9] Pesawat-pesawat direncanakan terbang dari lapangan udara dekat Benghazi, Libya. Mereka akan menyeberangi Laut Tengah dan Laut Adriatik, terbang melewati Pegunungan Pindus di Albania, melewati Yugoslavia selatan, memasuki Rumania bagian barat daya, dan berbelok ke arah timur menuju Ploiești.

Karena alasan politis, para perencana Sekutu memutuskan untuk menghindari kota Ploiești, sehingga tidak akan kena dibom secara tidak disengaja.[1]

Penerbangan ke Rumania

sunting

Pasukan yang akan menyerang Ploiești diperintahkan untuk membom kilang minyak dari ketinggian rendah untuk menghindari pesawat pembom dari deteksi radar Jerman. Pada tanggal 1 Agustus 1943, lima grup pembom lepas landas dari lapangan udara di Benghazi.

Sejumlah besar debu beterbangan selama lepas landas menyebabkan visibilitas pilot terbatas dan mesin menjadi kepanasan karena dipaksa membawa beban beban bom yang lebih besar dan bahan bakar tambahan. Karena masalah tersebut salah satu pesawat mengalami insiden gagal lepas landas.

Saat rombongan mencapai Laut Adriatik, salah satu B-24 mengalami kerusakan mesin dan akhirnya jatuh ke laut. Semua kru tewas dalam kecelakaan tersebut. Selama perjalanan ada belasan pesawat yang mengalami gangguan navigasi dan terpaksa kembali ke pangkalan.

Grup Pembom ke-93 sampai terlebih dahulu ke Ploiești. Selama menjatuhkan bom ke kilang-kilang minyak, beberapa B-24 berhasil ditembak jatuh senjata anti-pesawat dan pesawat tempur IAR-80. Salah satu pesawat bernama Jose Carioca[10] berhasil ditembak jatuh, pesawat lalu jatuh dan menabrak Penjara Wanita Ploiești dan menyebabkan 100 orang tewas dan 200 orang luka-luka.[11]

Grup Pembom ke-376 berhasil membom kilang minyak di timur Ploiești, akan tetapi kesuksesan tersebut tidak bertahan lama. Pesawat-pesawat B-24 itu lalu ditembaki habis-habisan oleh unit Flak yang berada diatas bukit. Grup Pembom ke-98 dan ke-44 yang datang belakangan kesulitan menemukan targetnya akibat kepulan asap tebal dari kilang minyak yang terbakar.

Meskipun kesulitan mereka tetap menjatuhkan bom ke kilang-kilang minyak dan ke rel, stasiun dan gerbong-gerbong kereta api. Bahkan beberapa penembak di B-24 berhasil membunuh kru Flak Jerman. Grup Pembom ke-389 melancarkan serangan terakhir dalam operasi tersebut. Beberapa kilang minyak rusak berat terkena bom dari pesawat B-24.

Pasukan Udara Bulgaria

sunting

Saat rombongan B-24 akan pulang melewati Bulgaria, mereka diserang oleh 10 pesawat fighter Bf-109 dan 14 Avia B-534. 15 B-24 berhasil ditembak jatuh. Hanya 88 B-24 yang berhasil pulang ke Libya. 44 B-24 ditembak jatuh di Ploiești, yang lainnya jatuh di Laut Mediterania, beberapa mendarat darurat di Turki, ada yang berhasil mendarat di markas RAF yang berada di Cyprus dan bahkan ada kru B-24 yang berhasil diselamatkan oleh partisan Yugoslavia pimpinan Tito.

Ada 310 kru pesawat yang tewas dalam Operasi Tidal Wave.[12] Sekutu memperkirakan 40% kilang minyak Ploiești hancur, meskipun sebagian besar kilang minyak ada yang luput dari serangan itu.[12] Di pihak lawan, Luftwaffe hanya kehilangan 6 pesawat tempur (2 di Ploiesti dan 4 di Yunani). Sebagian besar kerusakan kilang minyak yang diakibatkan oleh ledakan bom dapat diperbaiki dalam waktu beberapa minggu, setelah itu produksi minyak di Ploiești malah meningkat lebih besar.

Pasukan Udara Bulgaria kehilangan dua pesawat tempurdan mengklaim 20 penembakan jatuh pesawat pembom.[13]

Banyaknya pesawat yang ditembak jatuh dan kru yang tewas, tidak sebanding dengan dampak kerusakan kilang minyak yang diserang. Akibatnya Operasi Tidal Wave dianggap sebagai kekalahan dari segi strategis bagi Amerika dan salah satu operasi militer paling berdarah selama Perang Dunia II.

Referensi

sunting
  1. ^ a b tbd. "Wings of Valor II - the Ploiesti Raid". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-20. Diakses tanggal 2011-03-27. 
  2. ^ Western Axis Subcommittee (c. 1943). "Estimated Refinery Output in Axis Europe -- 1943" (PDF). Enemy Oil Committee. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-03-27. Diakses tanggal 2009-03-21. 
  3. ^ ROMANIAN OIL INDUSTRY: History, Romanian Consulate, Boston
  4. ^ HISTORY Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine., ANEIR - Foreign Trade Promotion Centre S.A., National Association of Romanian Exporters and Importers (ANEIR), aneir-cpce.ro
  5. ^ Atkinson, Rick (2013). The Guns at Last Light (edisi ke-1). New York: Henry Holt. hlm. 354. ISBN 978-0-8050-6290-8. 
  6. ^ Schultz, Duane. Into the Fire Westholme Publishing, 2007, p.64-65
  7. ^ Jablonski, Edward (1971). Volume 1 (Tragic Victories), Book II (The Big League). Airpower. hlm. 157, 161. 
  8. ^ Video: American Bombers Smash Axis Oil Fields In Romania Etc. (1943). Universal Newsreel. 1943. Diakses tanggal February 21, 2012. 
  9. ^ "retrieved 2010-4-30". lipper.cc. 
  10. ^ Schultz (2007), p. 133
  11. ^ Dugan & Stewart. p. 127
  12. ^ a b Stout, Jay A (November 2003). Fortress Ploesti: The Campaign to Destroy Hitler's Oil Supply. hlm. 318. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-22. Diakses tanggal 2009-02-04. 
  13. ^ Spencer C. Tucker, World War II: The Definitive Encyclopedia and Document Collection (5 volumes), ABC-CLIO, 2016, p. 1421