Orang Surigaonon
Surigaonon adalah suku bangsa yang mendiami dataran pesisir timur Mindanao, khususnya di provinsi Surigao del Norte, Surigao del Sur dan Kepulauan Dinagat. Mereka juga menempati provinsi Agusan del Norte, Agusan del Sur, dan Davao Timur. Mereka termasuk bagian dari orang Bisaya, yang merupakan kelompok etnolinguistik terbesar di Filipina.
Jumlah populasi | |
---|---|
367.278[1] (2010) | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Filipina (Caraga, Region Davao) | |
Bahasa | |
Surigaonon, Cebuano, Tagalog | |
Agama | |
sebagian besar Katolik Roma |
Demografi
suntingSaat ini, Surigaonon berjumlah sekitar 1.000.000 jiwa berdasarkan populasi penutur bahasa Surigaonon di Surigao del Norte, Surigao del Sur, dan Agusan del Norte.
Nenek moyang mereka adalah para imigran berbahasa Austronesia yang datang dari Tiongkok Selatan pada Zaman Besi. Bahasa mereka mirip dengan Cebuano, meskipun terdapat perbedaan dalam beberapa kata dan frasa lokal. Oleh karena itu, sebagian besar ahli bahasa menganggapnya sebagai bahasa terpisah. Karena masuknya pendatang Cebuano ke Mindanao, Surigaonon juga menggunakan bahasa Cebuano sebagai bahasa kedua, bahasa lain yang digunakan adalah bahasa Tagalog dan bahasa Inggris sebagai bahasa ketiga. Mayoritas Surigaonon adalah pemeluk Katolik Roma dengan sedikit pemeluk Islam, berbeda dengan kerabat mereka Tausug yang sebagian besar adalah Muslim.
Budaya
suntingSuku Surigaonon memiliki budaya yang mirip dengan Cebuano. Surigaonon Pra-Hispanik gemar membuat desain dan ornamen tradisional. Kebanyakan orang Surigaonon bekerja sebagai petani.
Referensi
sunting- ^ "2010 Census of Population and Housing, Report No. 2A: Demographic and Housing Characteristics (Non-Sample Variables) - Philippines" (PDF). Philippine Statistics Authority.