Otokichi
Otokichi (山本 音吉 , Yamamoto Otokichi, atau menyebut diri sebagai John Matthew Ottoson; 1818–Januari 1867) adalah orang Jepang yang terdampar di Amerika Serikat pada tahun 1834. Ia berasal Onoura, Mihama, pantai barat Tanjung Chita di Prefektur Aichi, Jepang.
Biografi
suntingOtokichi berumur 14 tahun ketika bekerja sebagai awak kapal Hojunmaru (宝順丸) yang mengangkut beras menuju Edo. Kapal berukuran panjang 15 meter ini berangkat pada 3 November 1832 dengan nakhoda bernama Oguri Jukichi. Muatan berupa 150 ton beras dan 14 awak kapal. Di tengah perjalanan, kapal dihantam badai hingga terhanyut ke Samudra Pasifik.
Sampai di Amerika
suntingSetelah kehilangan tiang layar dan kemudi rusak, kapal terbawa oleh arus ke utara Samudra Pasifik. Kapal terhanyut-hanyut selama 14 bulan. Selama itu pula awak kapal bertahan hidup dari memasak beras muatan kapal dan minum air laut hasil desalinasi. Sebagian awak kapal meninggal akibat skorbut. Hanya tiga awak yang selamat ketika kapal sampai di Tanjung Alava, titik paling barat Semenanjung Olympic, negara bagian Washington, Amerika Serikat. Tiga awak yang selamat adalah Iwakichi (29), Kyukichi (16), dan Otokichi yang sudah berusia 15 tahun.
Setelah dirawat dan pulih, Otokichi dan dua rekannya sempat dijadikan budak oleh suku Indian Makah. Ketiganya kemudian diserahkan kepada Chief Factor John McLoughlin (direktur) Hudson's Bay Company untuk Distrik Columbia. Ketika berada di Amerika, Otokichi bertemu dengan Ranald MacDonald yang waktu itu masih bocah. Ketika dewasa, MacDonald menjadikan kisah perjalanan Otokichi sebagai inspirasi untuk bertualang ke Jepang pada tahun 1848. MacDonald lalu menjadi orang Barat pertama yang menjadi guru bahasa Inggris di Jepang yang waktu itu menjalankan politik isolasi. Seperti halnya Otokichi, MacDonald adalah tokoh penting yang memperkenalkan Jepang dengan dunia Barat.[1]
Perjalanan ke Eropa
suntingJohn McLoughlin berusaha memanfaatkan tiga awak kapal Jepang yang terdampar untuk membantu negosiasi dagang dengan Jepang. Ia mengirim Otokichi dan kedua rekannya ke London dengan menumpang kapal Eagle. Ketiganya dipakai untuk menjelaskan kepada tahta Britania tentang rencana McLoughlin berdagang dengan Jepang. Otokichi sampai di London pada tahun 1835, dan kemungkinan merupakan orang Jepang pertama yang sampai di London setelah Christopher dan Cosmas pada abad ke-16.
Usul McLoughlin akhirnya ditolak Pemerintah Britania. Otokichi dan kedua rekannya dinaikkan ke kapal General Palmer yang berangkat ke Makau, dengan maksud agar ketiganya dapat meneruskan perjalanan ke Jepang.
Tiba di Makau dan usaha kembali ke Jepang
suntingSetiba di Makau, Otokichi, Kyukichi, dan Iwakichi disambut oleh misionaris Jerman Karl Gutzlaff yang bekerja sebagai penerjemah bahasa Tionghoa untuk Pemerintah Inggris. Gutzlaff yang berangan-angan menyebarkan injil di Jepang, dengan penuh semangat belajar bahasa Jepang dari Otokichi dan kedua rekannya. Otokichi dan rekan membantu Gutzlaff menerjemahkan Injil Yohanes ke dalam bahasa Jepang. Ikut bergabung dengan mereka, empat orang Jepang dari Prefektur Kumamoto (Kyushu) yang menjadi korban kapal karam di Pulau Luzon di Filipina.
Otokichi dan kawan-kawan mendapat kesempatan pulang ke Jepang ketika pedagang Amerika Serikat Charles W. King menawarkan jasa untuk mengantarkan mereka pulang ke Jepang. Namun King juga bermaksud menolong dengan harapan dapat menjalin hubungan dagang dengan Jepang. Pada bulan Juli 1837, Otokichi dan enam rekannya berangkat dengan naik kapal Morrison ditemani Charles W. King. Kapal mereka tiba di Uraga yang merupakan pintu masuk ke Teluk Edo. Kedatangan kapal mereka disambut dengan tembakan meriam gencar, dan King tidak berhasil mewujudkan niat mengadakan kontak diplomatik dengan Jepang. King lalu berlayar menuju Kagoshima, tapi kembali dihadang oleh tembakan meriam. Pada akhirnya King membatalkan niat dan berlayar pulang ke Kanton. Setelah itu, Otokichi dan rekan-rekan memulai hidup di pengasingan.
Kehidupan di luar negeri
suntingSetelah gagal kembali ke Jepang, Otokichi dan rekan-rekan memulai hidup baru di Makau. Mereka kemungkinan bekerja sebagai penerjemah bagi perwakilan dagang dan misionaris Inggris.
Otokichi kemudian tercatat bekerja untuk perusahaan dagang Inggris Dent & Co. pada tahun 1843 di Shanghai. Ia juga kemungkinan bekerja sebagai anak buah kapal di kapal-kapal Amerika. Para awak kapal Jepang yang terdampar di luar negeri juga dibantunya dengan menaikkan mereka ke kapal-kapal Cina atau Belanda yang masih diizinkan berlabuh di Jepang.
Otokichi menikah dengan wanita Inggris yang meninggal kemudian karena sakit. Pernikahan kedua Otokichi dengan wanita Melayu menghasilkan seorang anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Otokichi akhirnya mendapat kewarganegaraan Inggris dengan naturalisasi, dan memakai nama John Matthew Ottoson. Nama Ottoson konon adalah pelafalan bahasa Inggris untuk Oto-san (Tuan Oto) yang merupakan panggilan hormat untuk Otokichi oleh teman-temannya yang orang Jepang.
Rehabilitasi
suntingOtokichi diketahui pernah pulang dua kali ke Jepang; pertama sebagai penerjemah di atas kapal HMS Mariner yang memasuki Pelabuhan Uraga pada tahun 1849 untuk melakukan survei topografi. Ia menyamar sebagai orang Cina untuk menghindari masalah dengan pihak berwenang Jepang. Otokichi mengaku belajar bahasa Jepang dari sang ayah yang diakuinya sebagai pedagang yang pernah ke Nagasaki.
Ketika tiba untuk kedua kalinya di Jepang pada September 1854, Otokichi menggunakan nama Inggris "Ottoson". Ia menjadi anggota armada Britania di bawah pimpinan Laksamana James Stirling. Armada Stirling berlabuh di Nagasaki, dan misi Stirling melakukan negosiasi dan sukses menandatangani Traktat Persahabatan Inggris-Jepang pada 14 Oktober 1854. Pada waktu itu, Otokichi bertemu dengan banyak orang Jepang, termasuk Fukuzawa Yukichi. Ia kemungkinan juga mendapat izin untuk menetap di Jepang, namun memilih untuk kembali ke Shanghai untuk berkumpul bersama keluarga.
Pada masa tuanya, Otokichi pindah dari Shanghai ke negeri kelahiran istrinya di Singapura. Pemerintah Inggris memberikannya kompensasi dalam jumlah besar atas jasa Otokichi mewujudkan perjanjian dagang dengan Jepang. Uang tersebut kemungkinan dipakainya untuk menyewa rumah kolonial mewah di Jalan Orchard.
Ia meninggal dunia di Singapura pada tahun 1867 dalam usia 49 tahun. Makam Otokichi berada di Taman Pemakaman Jepang Singapura. Setengah dari abunya dipulangkan ke kampung halamannya di Mihama, Jepang pada 20 Februari 2005.
Lihat pula
sunting- Nakahama Manjiro, orang Jepang korban kapal karam yang tiba di Amerika Serikat 10 tahun setelah Otokichi.
- Hasekura Tsunenaga, orang Jepang yang berangkat ke benua Amerika naik kapal galiun pada tahun 1614.
- Tanaka Shosuke, orang Jepang yang mengunjungi Amerika pada tahun 1610
- William Adams (pelaut), nakhoda kapal Belanda berkebangsaan Inggris yang menetap di Jepang pada tahun 1600.
- Christopher dan Cosmas, orang Jepang pertama yang berkunjung ke Inggris (1591).
Referensi
sunting- ^ Webber, Bert (1984). Wrecked Japanese Junks adrift in the North Pacific Ocean. Ye Galleon Press. ISBN 0-87770-220X Periksa nilai: checksum
|isbn=
(bantuan).
Pranala luar
sunting- (Inggris) Kisah hidup Otokichi