PLN Energi Primer Indonesia
PT PLN Energi Primer Indonesia adalah anak usaha PLN yang bergerak di bidang pengadaan bahan bakar pembangkit listrik. Melalui anak-anak usahanya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini juga mengelola empat lokasi tambang batu bara, yakni di Sarolangun, Musi Rawas, Kalimantan Timur, dan Banjarbaru.[3][4]
Sebelumnya | PT PLN Batubara (2008 - 2022) |
---|---|
Perseroan terbatas | |
Industri | Ketenagalistrikan |
Didirikan | 11 Agustus 2008 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Iwan Agung Firstantara[1] (Direktur Utama) Yusuf Didi Setiarto[2] (Komisaris Utama) |
Jasa | |
Pendapatan | Rp 13,846 triliun (2021)[3] |
Rp 391,094 milyar (2021)[3] | |
Total aset | Rp 6,186 triliun (2021)[3] |
Total ekuitas | Rp 2,772 triliun (2021)[3] |
Pemilik | Perusahaan Listrik Negara |
Karyawan | 113 (2021)[3] |
Anak usaha | PT Jambi Prima Coal PT Pelayaran Bahtera Adhiguna PT PLN Batubara Investasi PT PLN Batubara Niaga PT PLN Gas & Geothermal |
Situs web | www |
Sejarah
suntingPerusahaan ini didirikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada bulan Agustus 2008 dengan nama PT PLN Batubara untuk mengamankan pasokan batu bara ke PLTU dan mengurangi resiko fluktuasi harga batu bara. Perusahaan ini diharapkan dapat memasok paling banyak 50% dari total kebutuhan batu bara dari seluruh PLTU milik PLN, dengan cara mengelola tambang batu bara dan berkoordinasi mengenai pembongkaran batu bara di PLTU. Pada awalnya, perusahaan ini mengirim batu bara yang ditambang oleh perusahaan lain.
Pada tahun 2009, perusahaan ini mulai memasok batu bara ke PLTU Ombilin dan PLTU Embalut. Pada tahun 2017, perusahaan ini membentuk PT Jambi Prima Coal untuk mengelola sebuah tambang batu bara di Jambi. Pada bulan Januari 2018, perusahaan ini membentuk PT PLN Batubara Investasi agar dapat melakukan integrasi vertikal di bisnis penambangan batu baranya. Pada bulan Maret 2018, Jambi Prima Coal mulai memasok batu bara ke sejumlah PLTU. Pada bulan Agustus 2019, perusahaan ini mendirikan PT PLN Batubara Niaga untuk berbisnis di bidang perniagaan batu bara. Sepanjang tahun 2019, perusahaan ini pun berhasil memasok 24,02 juta metrik ton batu bara ke puluhan PLTU milik PLN.[3][4]
Pada bulan Januari 2023, PLN menyerahkan mayoritas saham Bahtera Adhiguna dan PLN Gas & Geothermal ke perusahaan ini sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal PLN yang bergerak di bidang pengadaan bahan bakar pembangkit listrik. Nama perusahaan ini juga diubah menjadi seperti sekarang.[5]
Referensi
sunting- ^ "Dewan Direksi". PT PLN Energi Primer Indonesia. Diakses tanggal 1 April 2023.
- ^ "Dewan Komisaris". PT PLN Energi Primer Indonesia. Diakses tanggal 1 April 2023.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT PLN Batubara. Diakses tanggal 1 April 2023.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT PLN Energi Primer Indonesia. Diakses tanggal 30 Desember 2021.
- ^ Purwanti, Teti (3 Januari 2023). "Tok! PLN Resmi Punya 4 Subholding". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 1 April 2023.