PLN Icon Plus
PT Indonesia Comnets Plus (berbisnis dengan nama PLN Icon Plus) adalah anak usaha PLN yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 26 kantor perwakilan yang tersebar di seantero Indonesia.[3][4]
PLN Icon Plus | |
Perseroan terbatas | |
Industri | Teknologi informasi dan komunikasi |
Didirikan | 3 Oktober 2000 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Ari Rahmat Indra Cahyadi[1] (Direktur Utama) Hartanto Wibowo[2] (Komisaris Utama) |
Merek |
|
Jasa | |
Pendapatan | Rp 3,502 triliun (2021)[3] |
Rp 857,305 milyar (2021)[3] | |
Total aset | Rp 5,243 triliun (2021)[3] |
Total ekuitas | Rp 4,062 triliun (2021)[3] |
Pemilik |
|
Karyawan | 787 (2021)[3] |
Situs web | plniconplus |
Sejarah
suntingPerusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1987 saat PLN berencana membangun jaringan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi dari sistem tenaga listrik Jawa-Bali. Empat tahun kemudian, PLN pun meneken kontrak pembangunan jaringan serat optik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada tahun 2000, PLN resmi mendirikan perusahaan ini untuk mengelola jaringan serat optik yang telah selesai dibangun. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan Network Operation Centre di Gandul.
Pada tahun 2005, perusahaan ini mendapat izin prinsip untuk menyediakan layanan internet bagi masyarakat umum. Pada tahun 2007, perusahaan ini mendapat izin prinsip untuk menyediakan layanan NAP. Pada tahun 2007 juga, perusahaan ini mengembangkan jaringan telekomunikasinya ke Sumatera dan Indonesia bagian timur. Pada tahun 2014, PLN menugaskan perusahaan ini untuk mulai mengoptimalisasi proses bisnis PLN Group secara bertahap. Dua tahun kemudian, perusahaan ini pun meluncurkan sembilan aplikasi untuk memodernisasi dan mendigitalisasi proses bisnis dari PLN Group. Pada tahun 2017, perusahaan ini juga meluncurkan aplikasi PLN Mobile.
Pada tahun 2018, bersama PLN, perusahaan ini meluncurkan pogram desa berlistrik dan berinternet dengan membuka "Internet Desa Cafe" (Ides Cafe). Pada tahun 2019, perusahaan ini meluncurkan aplikasi pelayanan instalasi listrik yang diberi nama ListriQu dan aplikasi kasir daring yang diberi nama Airsale. Perusahaan ini juga meluncurkan layanan internet ritel yang diberi nama Stroomnet. Pada tahun 2020, perusahaan ini mendapat izin untuk menyediakan layanan pusat panggilan dan meluncurkan aplikasi New PLN Mobile.[3][4] Pada tahun 2021, perusahaan ini mengubah nama layanan Stroomnet menjadi ICONNET.[5][6]
Pada bulan September 2022, perusahaan ini mulai memakai nama dagang "PLN Icon Plus" untuk menegaskan statusnya sebagai anak usaha dari PLN.[7] Hingga akhir tahun 2023, layanan ICONNET dari perusahaan ini telah dipakai oleh 1 juta lebih pelanggan di seantero Indonesia.[8]
Referensi
sunting- ^ "Dewan Direksi". PT Indonesia Comnets Plus. Diakses tanggal 28 Maret 2023.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Indonesia Comnets Plus. Diakses tanggal 28 Maret 2023.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Indonesia Comnets Plus. Diakses tanggal 28 Maret 2023.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Indonesia Comnets Plus. Diakses tanggal 28 Maret 2023.
- ^ Media, Kompas Cyber (2021-06-01). "PLN Luncurkan Layanan Internet, Namanya Iconnet". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-08-27.
- ^ Umah, Anisatul. "Terungkap! Ini Alasan PLN Ikut-ikutan Masuk Bisnis Internet". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2023-08-27.
- ^ Setiawan, Verda Nano (22 September 2022). "PLN Resmi Punya 4 Subholding, Ini Perbedaan Tugasnya". CNBC Indonesia. CNBC Indonesia. Diakses tanggal 12 Oktober 2022.
- ^ Liputan6.com (2023-01-10). "Garap Bisnis Internet, PLN Catatkan 500 Ribu Pelanggan per Akhir 2022". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-08-27.