Museum Bojong Kokosan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Museum Palagan Bojong Kokosan merupakan museum yang dibangun sebagai tanda penghargaan[1] bagi para pejuang Sukabumi melawan tentara Inggris.[2] yang datang dari arah Bogor menuju ke Sukabumi, dengan kekuatan satu batalyon.[3] Pertempuran ini terjadi sebanyak dua kali.[2] Pertempuran pertama terjadi sejak 9 hingga 12 Desember 1945 dan tidak menimbulkan banyak korban. Pertempuran kedua terjadi pada tanggal 10 hingga 14 maret 1946 dan merupakan pertempuran yang menelan banyak korban baik bagi pihak pribumi maupun penjajah.[2] Bojongkokosan berlokasi di Jalan Siliwangi nomor 75,[1][4] kecamatan Parungkuda, kabupaten Sukabumi.[5]
Lokasi | Jl. Siliwangi No. 75, Parung Kuda, Kabupaten Sukabumi |
---|
Pertempuran
suntingPeristiwa Bojongkokosan merupakan salah satu faktor penyebab daripada peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946.[6] Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional daerah jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut.[6]
Peristiwa Bojongkokosan merupakan awal dari serangan-serangan yang disusun oleh TKR pimpinan Letnan Kolonel Eddie Sukardi.[5] Peristiwa ini kemudian menjadi pemicu awal dalam peristiwa yang kita kenal dengan Perang Konvoi dan merupakan perang konvoi pertama (The First Convoy Battle) yang berlangsung dari tanggal 9 sampai dengan 12 Desember 1945.[5] Pada Perang Konvoi kedua yang berlangsung pada tanggal 10 sampai dengan 14 maret 1946, penghadangan sepanjang 81 kilometer terjadi mulai dari Cigombong, Bogor sampai Ciranjang, Cianjur telah mengakibatkan banyak korban dari kedua belah pihak.[5] Yaitu, 50 orang meninggal, 100 orang luka berat dan 30 orang menyerah dari pihak sekutu.[5] Sedangkan dari pihak tentara pejuang ada 73 orang meninggal dunia.[5] Maksud konvoi tentara sekutu tersebut adalah untuk mengambil interniran (tawanan) Jepang di daerah Sukabumi dan sekitarnya, memberikan bantuan ke Bandung yang pada saat itu sedang terjadi pergolakan antara pihak pemuda dengan tentara sekutu di Bandung, dan menjaga kelancaran hubungan jalan darat antara Bogor – Sukabumi – Cianjur.[5]
Koleksi
suntingMuseum Palagan Bojong Kokosan memilki beberapa koleksi yang terbagi dalam dua ruang pameran, yaitu:[5]
- Ruang Pameran I
Pada ruang pameran I terdapat 4 (empat) buah vitrin dan baling-baling dan kaca jendela pesawat serta foto dan nama –nama pahlawan yang gugur di medan perang dalam Pertempuran Bojong Kokosan.[5]
- Ruang Pameran II
Pada ruang pameran II terdapat: Miniatur masterplan Palagan Bojongkokosan yang berada di tengah-tengah ruangan. Terdapat 7 Minirama (maket) yang menggambarkan tentang Peristiwa di Bojong Kokosan.[7] Masing- masing menggambarkan dan diberi judul:[7]
Referensi
sunting- ^ a b (Indonesia) Dompu News. "Wisata Museum Palagan Bojongkokosan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-15. Diakses tanggal 14 Mei 2014.
- ^ a b c (Indonesia) Yoseph Iskandar, Dedi Kusnadi, dan Jajang Suryani (1997). "Pertempuran Konvoy Sukabumi-Cianjur 1945-1946". 1. PT. Sukardi LTD. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-15. Diakses tanggal 14 Mei 2014.
- ^ (Indonesia) Panoramio. "Monumen Perjoangan Palagan Bojongkokosan I". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-14. Diakses tanggal 14 Mei 2014.
- ^ (Indonesia) Nunik Sumasni, Tangguh Sutjaksono, Ardiatmiko. "Wisata Museum Palagan Bojong Kokosan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-14. Diakses tanggal 14 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. "Situs Museum Palagan Bojong Kokosan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 14 Mei 2014.
- ^ a b (Indonesia) Asosiasi Museum Indonesia. "Museum Palagan Perjuangan 1945 Bojongkokosan". Diakses tanggal 14 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Iwan Sumatri. ""73 Pejuang Bojong Kokosan" Pahlawan Sukabumi yang terlupakan". Diakses tanggal 12 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]