Palahala dauk

Hippotragus equinus

Palahala dauk (Hippotragus equinus) adalah antelop besar penghuni sabana yang dapat ditemukan di Afrika bagian Barat, Selatan, dan beberapa di Afrika Tengah dan Timur.[1] Hewan ini dinamakan dauk karena memiliki warna bulu cokelat kemerahan (sedikit kemerahan, sandy-brown), perut palahala dauk berwarna lebih terang. Di area wajah serta moncong (sebagian besar) berwarna putih, tetapi di sekitar mata dan pangkal moncong berwarna hitam (seperti topeng) yang pada palahala dauk betina warnanya sedikit lebih terang. Selain itu, palahala dauk mempunya sepasang tanduk yang terbuat dari tulang yang dilapisi keratin. Baik jantan maupun betina, sama-sama memiliki tanduk walaupun tanduk itu lebih besar pada palahala jantan yang bisa tumbuh hingga 100 cm (39 inci). Jantan dan betina memiliki surai pendek, tegak, seperti mohawk yang menjuntai di punggung dan mempunyai janggut yang sangat tipis dan lebat, ciri ini lebih menonjol pada jantan. Surai dan janggut ini berwarna lebih gelap pada bagian ujung. Surainya membentang di sepanjang punggung dan perut palahala dauk, lalu pada bagian ekornya berwarna gelap. Palahala dauk memiliki telinga panjang nan tegak seperti telinga keledai.

Palahala dauk
H. e. equinus, Eswatini
H. e. koba in Senegal
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Subfamili: Hippotraginae
Genus: Hippotragus
Spesies:
H. equinus
Nama binomial
Hippotragus equinus
(É. Geoffroy, 1803)
     range
Sinonim[3]
List
  • Antilope equina É. Geoffroy Saint-Hilaire, 1803
  • H. aethiopica (Schinz, 1821)
  • H. aurita (C. H. Smith, 1827)
  • H. barbata (C. H. Smith, 1827)
  • H. docoi Gray, 1872
  • H. dogetti de Beaux, 1921
  • H. gambianus Sclater and Thomas, 1899
  • H. jubata (Goldfuss, 1824)
  • H. rufopallidus Neumann, 1899
  • H. truteri (J. B. Fischer, 1829)
  • H. typicus Sclater and Thomas, 1899

Palahala dauk merupakan salah satu antelop terbesar di dunia, setelah eland (Taurotragus sp.) dan nilgai (Boselaphus tragocamelus). Panjang hewan ini berkisar 190–240 cm (75-94 inci) dari kepala hingga ke pangkal ekor, dengan panjang ekor 37–48 cm (15-19 inci). Berat palahala dauk jantan bisa mencapai 242–300 kg (534-661 lb) dan betina 223–280 kg (492-617 lb), dengan tinggi bahu sekitar 130–140 cm (51-55 inci).[4][5][6]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Roan Antelope". World Association of Zoos and Aquariums. Diakses tanggal 14 April 2014. 
  2. ^ IUCN SSC Antelope Specialist Group (2017). "Hippotragus equinus". 2017: e.T10167A50188287. doi:10.2305/IUCN.UK.2017-2.RLTS.T10167A50188287.en. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MSW3
  4. ^ ANIMAL BYTES – Roan Antelope. Seaworld.org. Retrieved on 10 October 2013.
  5. ^ Burnie D and Wilson DE (Eds.), Animal: The Definitive Visual Guide to the World's Wildlife. DK Adult (2005), ISBN 0789477645
  6. ^ Roan antelope videos, photos and facts – Hippotragus equinus Diarsipkan 14 June 2012 di Wayback Machine.. ARKive (28 June 2011). Retrieved on 2013-10-10.