Paleobenua adalah sebuah wilayah khas dari kerak benua yang dahulunya merupakan sebuah massa daratan utama di masa lampau geologis.[1] Derdapat banyak jenis benua selama Bumi ada.[butuh rujukan] Ukuran mereka berbeda-beda, beberapa hanyalah kumpulan mikrobenua sementara lainnya adalah sebuah kumpulan besar kerak. Seiring waktu berjalan dan ketinggian air laut naik dan turun, lebih banyak kerak dapat muncul ke permukaan, menghasilkan massa daratan yang lebih besar. Benua-benua di masa lampau membentuk evolusi organisme di Bumi, serta berkontribusi pada iklim global. Seiring massa daratan pecah, spesies terpisah dan mereka yang awalnya merupakan spesies yang sama akan berevolusi menjadi spesies baru untuk menyesuaikan iklim yang baru. Pergerakan terus-menerus massa-massa daratan ini sangat menentukan distribusi organisme pada permukaan Bumi. Hal ini dapat dilihat dengan adanya fosil-fosil serupa yang ditemukan pada massa benua yang berbeda.[2] Selain itu, pergerakan benua juga menghasilkan peristiwa pembangunan gunung (orogeni), yang menyebabkan perubahan pada iklim global seiring batuan baru naik ke permukaan dan lebih banyak batu terpapar di permukaan pada ketinggian yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan penyebaran es glasial, dan secara keseluruhan iklim global yang lebih dingin. Pergerakan benua juga sangat mempengaruhi penyebaran organisme secara keseluruhan ke seluruh dunia, dan tren cuaca selama sejarah Bumi.[3] Contohnya paleobenua adalah Laurentia, Baltica dan Avalonia, yang bertubrukan bersama selama orogeni Kaledonia untuk memebentuk paleobenua Batu pasir merah tua Laurussia.[1] Contoh lainnya mencakup tumbukan yang terjadi pada Pennsylvanium akhir dan Kisuralium antara benua Tarimsky dan Kirgiz-Kazakh. Tumbukan ini disebabkan oleh konvergensi miring mereka, saat cekungan laut kunonya tertutup.[4]

Referensi sunting

  1. ^ a b Nance R.D. (2008). "The Rheic Ocean: Origin, Evolution, and Significance" (PDF). GSA Today. 18 (12): 4–12. Bibcode:2008GSAT...18l...4N. doi:10.1130/GSATG24A.1 . 
  2. ^ "Rejoined continents [This Dynamic Earth, USGS]". pubs.usgs.gov. Diakses tanggal 2017-06-12. 
  3. ^ "Caledonian orogenic belt | geological region, Europe". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-06-12. 
  4. ^ Biske, Yu (August 1995). "Late Paleozoic collision of the Tarimskiy and Kirghiz-Kazakh paleocontinents". Geotectonics. 29: 26.