Palin Sutan Alamsyah

Palin Sutan Alamsyah atau dikenal sebagai Demang Palin adalah seorang birokrat pemerintah Hindia-Belanda yang setelah kemerdekaan Indonesia menjabat sebagai Kepala Luhak (sekarang Bupati) Tanah Datar, Sumatera Barat dari 8 Oktober 1945 sampai awal Januari 1946.[1] Ia meninggal dunia pada 4 Mei 1967.

Palin Sutan Alamsyah
[[Kepala Luhak Tanah Datar]] ke-1
Masa jabatan
8 Oktober 1945 – 23 Januari 1946
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Jabatan baru
Pengganti
Ali Akbar
Sebelum
Informasi pribadi
Meninggal4 Mei 1967
KebangsaanIndonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Palin adalah anak dari pasangan Pasir Dt. Maharadjo dan Ida asal Pandai Sikek. Ia mengawali karier sebagai juru tulis di District Sawahlunto pada 1914. Selanjutnya, ia pernah menjabat sebagai asisten demang di beberapa daerah, yakni Koto Baru Simalanggang (1920), Mungka (1921–1925),[2] Payakumbuh (September 1925–1933),[3] Padang Panjang (1933–1935), dan Sungai Dareh (1935–1936). Pada 1936, ia diangkat sebagai Demang Padang Panjang dan Batipuh X Koto.[4][5][6]

Muhammad Thahir Samad mengenang, sedari muda Palin dekat dengan berbagai lapisan rakyat. Ia dapat mendekati rakyat lewat permainan ceki. Ia bermain ceki dengan para kepala nagari dan ninik mamak, pegawai bawahannya, pegawai instansi-instansi lain, pedagang-pedagang pasar, serta dengan orang-orang Cina.[4]

Pada 31 Agustus 1929, pemerintah Hindia Belanda menganugerahkan penghargaan Bintang Perak Kecil (De Kleine Zilveren Ster) atas "loyalitas dan prestasi"-nya.[7]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah (1979). Sejarah daerah Sumatera Barat. Proyek. 
  2. ^ https://khastara.perpusnas.go.id/uploads/opac/938310_Sinar_Sumatra_1925_06_09_001.pdf
  3. ^ Indies, Dutch East (1931). Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indië (dalam bahasa Belanda). Landsdrukkerij. 
  4. ^ a b Muhammad Thahir Samad gelar Datuk Rajo Mangkuto (1986). Autobiografi Muhammad Thahir Samad gelar Datuk Rajo Mangkuo dan Ny. Djamari Amin selaku perintis kemerdekaan. Departemen Sosial R.I., Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial, Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan, Proyek Pembinaan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan. 
  5. ^ Hamka (2020-04-24). Kenang-Kenangan Hidup (dalam bahasa Melayu). Gema Insani. ISBN 978-602-250-743-7. 
  6. ^ Kahin, Audrey R. (2005). Dari pemberontakan ke integrasi Sumatera Barat dan politik Indonesia, 1926-1998. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-519-5. 
  7. ^ "Onderscheidingen ter Westkust". De Sumatra Post. 5 September 1929. 

Pranala luar sunting