Pamebathon adalah tradisi dalam masyarakat Batak Toba yang berasal dari kata pan-mebat-hon, yang berarti "pergi berkunjung." Tradisi ini umumnya dilakukan oleh orang tua dari seorang bayi yang baru lahir untuk mengunjungi rumah orang tua ibu sang bayi. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan cucu kepada kakek-neneknya sekaligus menyampaikan kabar bahwa sang bayi lahir dalam keadaan sehat.

Selama acara pamebathon, bayi diberikan makanan khusus oleh kakek atau neneknya dengan cara dimeme, yaitu makanan yang terlebih dahulu dikunyah sebelum diberikan kepada bayi. Ritual ini diyakini dapat memberikan kesehatan dan perlindungan kepada sang bayi sepanjang hidupnya.[1]

Orang tua bayi membawa makanan berupa daging sebagai tanda penghormatan kepada pihak hula-hula, yakni keluarga pemberi istri. Sebagai balasan, pihak hula-hula menyiapkan ikan mas sebagai upa-upa (makanan berkat) untuk mendoakan kesehatan dan kelimpahan rezeki bagi cucunya. Acara ini juga dihadiri oleh tetangga dan keluarga besar pihak hula-hula, menambah suasana kekeluargaan.

Referensi

sunting
  1. ^ Nasution, Askolani; Siregar, Tikwan Raya; Hutasuhut, Anharuddin; Hamdani, Nasrul; Sinulingga, Jekmen; Rehulina, Eka Dalanta; Sekali, Mehamat Karo; Herlina, Herlina; Padang, Melisa (2021). Sibrani, Robert, ed. Ensiklopedia kebudayaan Kawasan Danau Toba. Banda Aceh: Balai Pelestarian dan Nilai Budaya Aceh. ISBN 978-623-6107-05-8.