Pameran Buku Frankfurt

Pameran Buku Frankfurt atau Frankfurt Book Fair (Jerman: Frankfurter Buchmesse, disingkat FBM) adalah pameran perdagangan buku internasional terbesar di dunia berdasarkan jumlah peserta pameran dan jumlah pengunjung. Pameran ini dianggap sebagai pameran buku terpenting di dunia. Acara tahunan ini berlangsung selama lima hari pada bulan Oktober di Frankfurt Trade Fair di Frankfurt am Main, Jerman. Tiga hari pertama dibuka khusus untuk pelaku bisnis, sedangkan pengunjung dapat menghadiri pameran ini di akhir pekan dengan membayar tiket masuk. Indonesia pernah menjadi Tamu Kehormatan di Pameran Buku Frankfurt tahun 2015 yang membawa motto "17 Ribu Pulau Penuh Imajinasi".

Salah satu sudut di Pameran Buku Frankfurt tahun 2008.

Pameran ini adalah ajang pertemuan perusahaan penerbit dengan perusahaan konten dan teknologi media dari seluruh dunia untuk membicarakan tentang kerjasama maupun hak penerbitan. Pameran ini diselenggarakan oleh Frankfurter Buchmesse GmbH, anak perusahaan dari Asosiasi Penerbit dan Penjual Buku Jerman. Pada Pameran Buku Frankfurt tahun 2016, terdapat sebanyak 7.153 peserta pameran dari 106 negara dan diramaikan oleh 278.023 pengunjung dari 125 negara.[1] Pada tahun 2017, Pameran Buku Frankfurt diadakan pada tanggal 11-15 Oktober 2017.

Sejarah sunting

Pameran Buku Frankfurt telah berdiri selama 500 tahun lebih. Pameran buku pertama di Frankfurt diadakan tidak lama setelah buku pertama dicetak dari mesin Gutenberg di Mainz.[2] Menurut berbagai sumber, pameran buku mulai diadakan di Frankfurt sejak tahun 1478 dan sudah dianggap penting secara internasional sejak dahulu kala. Peter Weidhaas menuliskan dalam bukunya "A History of the Frankfurt Book Fair" bahwa Raja Henry VIII pernah mengutus Sir Thomas Bodley ke Pameran Buku Frankfurt untuk membeli buku-buku yang kemudian menjadi bagian dari koleksi perpustakaan Universitas Oxford.[3]

Pada masa gerakan Reformasi Katolik, penerbitan buku mengalami kesulitan karena proses sensor yang ketat sehingga pada pertengahan abad ke-17, popularitas Frankfurter Messe sebagai pusat perdagangan buku menurun drastis. Pada masa ini, kota kristiani Leipzig naik popularitasnya menjadi pusat industri perbukuan. Baru pada tahun 1949, Frankfurt kembali menduduki posisi tersebut saat 205 eksibitor Jerman mengadakan pameran buku pertama setelah Perang Dunia II. Sejak itu, Pameran Buku Frankfurt kembali menjadi pameran buku terbesar di dunia hingga kini.[2]

Pranala luar sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-09-22. Diakses tanggal 2017-10-03. 
  2. ^ a b "The Frankfurt Book Fair – The World's Biggest, Oldest Book Event". The Balance. Diakses tanggal 2017-10-03. 
  3. ^ Peter., Weidhaas,; 1933-, Wright, W. A. (Wendy A.), (2007). A history of the Frankfurt Book Fair. Toronto, Ontario: Dundurn Press. ISBN 1-55002-744-1. OCLC 150223120.