Pandemi Covid-19 di Guam

Pandemi koronavirus di Guam pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 15 Maret 2020, yaitu tiga kasus awal. Sampai tanggal 25 April 2020, telah terkonfirmasi adanya 141 kasus positif, 128 kasus pemulihan dan 5 kasus kematian akibat COVID-19 di Guam.[1]

Pandemi koronavirus di Guam
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiGuam
Tanggal kemunculan15 Maret 2020 (2020-03-15)
(4 tahun, 1 minggu dan 5 hari lalu)
AsalWuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok
Kasus terkonfirmasi141
Kasus sembuh128
Kematian
5

Pandemi koronavirus adalah pandemi yang disebabkan koronavirus (COVID-19) dan menyerang sistem pernafasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengumumkan pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada tanggal 11 Maret 2020.[2]

Kronologi sunting

Lou Leon Guerrero (Gubernur Guam) mengkonfirmasi tiga kasus pertama COVID-19 di Guam pada tanggal 15 Maret 2020. Pasien itu adalah dua orang penduduk asli yang telah melakukan perjalanan dari Manila dengan menggunakan penerbangan United Airlines. Mereka diduga tiba di Guam pagi hari pada tanggal 29 Februari 2020, setelah dilakukan isolasi selama 14 hari dan dinyatakan positif. Sedangkan untuk kasus ketiga juga dari seorang penduduk asli Guam yang tidak memiliki riwayat bepergian dinyatakan positif COVID-19.[3]

Sejak negara ini pertamakali mengkonfirmasikan adanya kasus COVID-19, sampai dengan tanggal 21 Maret 2020 terus mengalami peningkatan jumlah kasus positif dengan jumlah sementara sebanyak lima belas orang.[4]

Pada tanggal 22 Maret 2020, pemerintah Guam mengkonfirmasi jumlah kasus positif sebanyak 27 orang, dan terdapat satu kematian terkait koronavirus COVID-19, yaitu seorang wanita berusia 68 tahun. Wanita ini sebelumnya telah memiliki penyakit lain yang membahayakan sistem kekebalan tubuhnya, yaitu penyakit ginjal pada tahap akhir.[5]

Sedangkan, sejak pertamakali terdapat kematian akibat koronavirus di negara ini, jumlah kasus positif terus bertambah. Pada tanggal 27 Maret 2020, negara ini telah melakukan 308 tes, ditemukan adanya delapan tes dinyatakan positif, dan menjadikan jumlah kasus positif di negara ini menjadi 45 orang.[6]

Negara ini terjadi peristiwa kematian akibat COVID-19 yang kedua pada tanggal 31 Maret 2020, yaitu seorang pria berusia 79 tahun di Rumah Sakit Memorial Guam yang tidak memiliki riwayat perjalanan, melainkan karena kasus penularan lokal. Namun, sebelumnya lelaki ini telah memiliki riwayat beberapa penyakit yang telah dideritanya, yaitu penyakit kanker usus besar dan cedera pada tulang belakang. Dengan adanya kasus kematian yang kedua ini agar menjadikan peringatan bagi orang lain untuk tetap waspada terkait dengan pandemi koronavirus ini.[7][8]

Pada tanggal 1 April 2020, di negara ini terjadi satu kematian akibat COVID-19 lagi, sehingga jumlah kasus kematiannya menjadi tiga orang, sedangkan kasus positif menjadi 77 orang. Semakin hari jumlah kasus koronavirus di negara ini semakin bertambah sedikit demi sedikit.[9]

Pada tanggal 2 April 2020, Departemen Kesehatan Masyarakat dan Layanan Sosial Guam melakukan tes koronavirus pada 41 orang dengan hasil negatif sebanyak 36 orang dan kasus positif lima orang, sehingga jumlahnya menjadi 82 orang. Sedangkan untuk kasus yang dapat dipulihkan sebanyak 13 orang dan tiga orang meninggal.[10]

Pada tanggal 4 April 2020, jumlah kasus positif menjadi 93 orang, untuk kasus yang dapat dipulihkan dari koronavirus sebanyak 20 orang, dan pada kasus kematian juga bertambah satu orang sehingga jumlahnya menjadi empat orang.[9]

Pada tanggal 13 April 2020, jumlah kasus positif koronavirus negara ini menjadi 134 orang dan jumlah kasus kematian bertambah satu orang sehingga menjadi lima orang. Kasus meninggal tersebut adalah seorang pelaut dari Amerika Serikat yang bernama Theodore Roosevelt yang sebelumnya telah melanggar karantina di hotel tempat dia berada.[11][12] Pada tanggal 24 April 2020, jumlah kasus positif yang dikonfirmasi di negara ini berjumlah 141 orang, kasus pemulihan sebanyak 128 orang, dan kematian sebanyak lima orang.[13]

Reaksi sunting

Pada tanggal 15 Maret 2020, Rumah Sakit di Guam juga melakukan tindakan pencegahan penyebaran koronavirus dengan melakukan perubahan kebijakan pada pengunjung. Langkah awal yang dimulai dengan cara melakukan pemeriksaan suhu semua pengunjung atau perawat sebelum memasuki rumah sakit. Sedangkan pada bagian gawat darurat hanya diperbolehkan untuk pasien dan staf, dan untuk semua ruangan hanya diperbolehkan satu pengunjung saja.[14]

Pada tanggal 16 Maret 2020, Gubernur Guam melakukan langkah awal pencegahan penyebaran koronavirus dengan memberlakukan batasan perjalanan ke negara tersebut. Selain itu, dia juga mewajibkan karantina bagi orang yang datang dari negara-negara yang terkena COVID-19. Karantina wajib tidak berlaku bagi pemilik sertifikat dari Departemen Kesehatan Guam yang membuktikan bahwa dia tidak terinfeksi COVID-19.[15]

Dampak sunting

  • Pada tanggal 15 Maret 2020, dilakukannya penundaan semua acara desa yang akan berlangsung di negara ini.[14]
  • Pada tanggal 17 Maret 2020, terjadi penangguhan penerbangan di Bandara Narita oleh maskapai Japan Airlines.[16]
  • Pada tanggal 19 Maret 2020, ditutupnya kantor pemerintahan dan semua sekolah umum selama dua minggu.[17]
  • Pada tanggal 27 Maret 2020, mulai ditutupnya untuk bisnis yang tidak penting, seperti toko vape, toko barang olahraga dan sebuah bar.[6]

Lihat pula sunting

Rujukan sunting

  1. ^ Kaur, Anumita (15 Maret 2020). "Governor: Three Individuals Confirmed Positive for COVID-19". Pacific Daily News. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  2. ^ "WHO Director-General's opening remarks at the media briefing on COVID-19 - 11 March 2020". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-14. 
  3. ^ Kaur, Anumita (16 Maret 2020). "Governor: Three Individuals Confirmed Positive For COVID-19". Pacific Daily News. Diakses tanggal 28 Maret 2020. 
  4. ^ Johns Hopkins University & Medicine (tanpa tanggal). "COVID-19 Map". Johns Hopkins University & Medicine. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  5. ^ Radio New Zealand (22 Maret 2020). "Coronavirus: Guam Confirms Pacific's First Covid-19 Death". Radio New Zealand. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  6. ^ a b Delgado, Nick (27 Maret 2020). "'There are Tough Days Ahead' 45 of 308 Test Positive for COVID-19". The Guam Daily post. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  7. ^ Radio New Zealand (1 April 2020). "Second Covid-19 Death in Guam as Cases Rise". Radio New Zealand. Diakses tanggal 3 April 2020. 
  8. ^ The Guam Daily Post (31 Maret 2020). "Second COVID-19 Death Reported on Guam". The Guam Daily Post. Diakses tanggal 3 April 2020. 
  9. ^ a b Guam Department of Public Health and Social Services (tanpa tanggal). "Coronavirus Disease (COVID-19)". Guam Department of Public Health and Social Services. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  10. ^ Tomas, Jojo Santo (2 April 2020). "Five More Test Positive for Coronavirus, Guam Total at 82". Pacific Daily News. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  11. ^ The Guam Daily post (14 April 2020). "Warship sailor dies of COVID-19". The Guam Daily post. Diakses tanggal 25 April 2020. 
  12. ^ Sablan, Jerick (13 April 2020). "Rear Admiral: Sailor Under Investigation for Not Following Quarantine Protocol". Pacific Daily News. Diakses tanggal 25 April 2020. 
  13. ^ Department of Homeland Security (24 April 2020). "Jic Release No. 91-End of Day Results: One Tests Positive for COVID-19 by DPHSS; One Tests Positive by DLS". Department of Homeland Security. Diakses tanggal 25 April 2020. 
  14. ^ a b Joint Information Center (15 Maret 2020). "GMHA Visitor Policy Changes; Mayors Council Suspends All Village Events" (PDF). Joint Information Center. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  15. ^ Guam Visitors Bureau (tanpa tanggal). "Novel Coronavirus". Guam Visitors Bureau. Diakses tanggal 27 Maret 2020. 
  16. ^ Kaur, Anumita (21 Maret 2020). "Guam seeks federal relief as shut down goes in effect and closures, cancellations continue". Pacific Daily News. Diakses tanggal 25 April 2020. 
  17. ^ Radio New Zealand (17 Maret 2020). "Coronavirus: Stricter Measures Introduced in Guam, Cook Islands". Radio New Zealand. Diakses tanggal 5 April 2020. 

Pranala luar sunting