Panguragan, Cirebon

kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

Panguragan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang tebagi kedalam 9 Desa. Panguragan adalah sebuah kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Arjawinangun. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Gegesik, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan gegesik, Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Suranenggala, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Arjawinangun dan Klangenan.

Panguragan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenCirebon
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri32.09.25 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3209201 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Kepadatan- jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 6°37′37.30739″S 108°27′4.33606″E / 6.6270298306°S 108.4512044611°E / -6.6270298306; 108.4512044611

Kecamatan Panguragan cukup populer dengan sentra industri barang bekas yang cukup menyerap banyak tenaga kerja dan pengusaha baik kalangan masyarakat bawah maupun menengah. Bahkan beberapa pengusaha barang bekas asal Panguragan juga banyak membuka usahanya di daerah lain, baik yang masih di wilayah Cirebon atau bahkan sampai keluar Pulau Jawa.

Panguragan memiliki beberapa situs kramat, dua diantaranya yang paling terkenal adalah Situs Kramat Nyi Mas Gandasari dan Kramat Abah Umar. Nyi Mas Gandasari adalah salah seorang yang dianggap wali oleh penduduk setempat. Dia adalah keturunan Raja Aceh yang diangkat anak Oleh Pangeran Cakrabuana, Penguasa Cirebon kala itu.

Sedangkan Kramat Abah Umar yang bernama asli Al-Habib Abah Umar bin Isma’il bin Yahya adalah seorang da'i dan ulama keturunan Hadramaut. Dia adalah pendiri Ormas Islam atau Jamaah yang cukup terkenal khususnya di daerah Cirebon dan sekitarnya yaitu Jamaah Asy-Syahadatain.[1]

Panguragan Juga Banyak terdapat situs - situs kramat yaitu Situs Makam Bluwuk, Situs Makam Balong, yang semua nya itu banyak di ziarahi oleh peziarah dari berbagai daerah sekitar.

Makanan Khas Panguragan adalah " Kerupuk Mlarat " yaitu jenis makanan ringan kerupuk yang sangat digemari oleh penduduk sekitar dan berbagai masyarakat luar panguragan. Kerupuk Khas Panguragan "Kerupuk Mlarat" sering dijadikan oleh-oleh Kuliner bagi para perantau yang pulang kampung lalu membawa kerupuk ini ke daerah rantau nya.

Keunikan dari Kerupuk Mlarat ini adalah cara pembuatannya yang pada umumnya kerupuk dibuat secara di goreng dengan minyak tetapi beda dengan Kerupuk Mlarat ini yaitu dengan cara digoreng menggunakan pasir pilihan, setelah digoreng menggunakan pasir lalu kerupuk di olesi dengan bumbu khas yang terbuat dari bawang goreng.

Setiap Desa pada Kecamatan panguragan memiliki keunggulan tersendiri dengan berbagai keunikan dan keunggulan.

Kelurahan/desa

sunting
  1. Gujeg
  2. Kalianyar
  3. Karanganyar
  4. Kroya
  5. Lemahtamba
  6. Panguragan Kulon
  7. Panguragan Lor
  8. Panguragan Wetan
  9. Panguragan


  1. ^ Mahatma, Masmuni; Saari, Zarrina (2021-08-21). "Embodied Religious Belief: The Experience of Syahadatain Sufi Order in Indonesia". Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya. 6 (1): 87–100. doi:10.15575/jw.v6i1.13462. ISSN 2502-3489.