Papias dari Hierapolis

(Dialihkan dari Papias)

Papias (bahasa Yunani: Παπίας) adalah seorang Bapa Apostolik, Uskup Hierapolis (sekarang kota Pamukkale, Turki), dan pengarang (~ tahun 100) "Eksposisi Perkataan-perkataan Tuhan" (bahasa Inggris: Exposition of the Sayings of the Lord; bahasa Yunani: Λογίων Κυριακῶν Ἐξήγησις) dalam lima jilid.

Papias
Papias dari Hierapolis
Uskup Hierapolis, Bapa Apostolik
Meninggalsetelah tahun 100
Dihormati diGereja Katolik Roma, Gereja Katolik Timur
Pesta22 Februari[1]

Karya ini, sekarang hilang kecuali sejumlah kutipan dalam tulisan-tulisan di kemudian hari, merupakan sumber kuno yang penting mengenai tradisi lisan Kristen dan khususnya asal mula Injil-injil Kanonik.

Kehidupan

sunting

Hanya sedikit yang diketahui mengenai Papias selain dari apa yang dapat disimpulkan dari tulisan-tulisannya sendiri. Ia digambarkan sebagai "seorang kuno yang merupakan pendengar Yohanes dan teman sejawat Polikarpus" oleh murid Polikarpus, Irenaeus (~ tahun 180).[2]

Eusebius menambahkan bahwa Papias adalah Uskup Hierapolis sekitar masa hidup Ignatius dari Antiokhia.[3] Jabatan Papias ini rupanya diteruskan oleh Abercius dari Hierapolis.

Nama Papias cukup umum di daerah ini, menunjukkan bahwa ia tampaknya adalah penduduk asli wilayah itu.[4]

Tarikh

sunting

Karya Papias diperkirakan oleh kebanyakan para sarjana ditulis sekitar tahun 95–120.[5][6] Eusebius merujuk Papias hanya pada buku ketiganya dan tampaknya memberi tarikh sebelum pembukaan buku keempatnya tahun 109. Papias sendiri mengenal sejumlah kitab-kitab Perjanjian Baru, yang tarikhnya sendiri masih kontroversial, dan ia sendiri diajari oleh Yohanes, putri-putri Filipus dan banyak "penatua" yang mendengar langsung dari Keduabelas Rasul. Ia disebut sebagai rekan sejawat Polikarpus (51–155) yang berumur panjang. Karena semua alasan ini, Papias dianggap menulis karya-karyanya sekitar pergantian memasuki abad ke-2.

Sumber-sumber

sunting

Papias menggambarkan caranya mengumpulkan informasi pada kata pengantarnya (sebagaimana yang dikutip oleh Eusebius):[7]

Aku tidak akan ragu-ragu untuk menempatkan pada susunan yang teratur untukmu, bersama-sama dengan tafsiran-tafsiran, semua yang kupelajari dengan saksama pada masa lampau dari para penatua dan mencatatnya secara teliti, untuk kebenaran yang kujunjung. Karena tidak seperti kebanyakan orang, aku tidak menyukai mereka yang menceritakan banyak kisah-kisah berbeda, tetapi hanya mereka yang mengajarkan kebenaran. Juga aku tidak menyukai mereka yang melaporkan ingatan mereka akan perintah-perintah orang lain, melainkan hanya mereka yang melaporkan ingatannya akan perintah-perintah yang diberikan oleh Tuhan dan keluar dari Kebenaran itu sendiri. Dan jika kebetulan datang seorang yang pernah hadir di kalangan para penatua, aku menanyai mengenai perkataan-perkataan para penatua - apa yang diucapkan oleh Andreas atau Petrus, atau Filipus atau Tomas atau Yakobus atau Yohanes atau Matius atau murid-murid Tuhan yang lain, dan apa yang diutarakan oleh Aristion dan penatua Yohanes, murid-murid Tuhan. Karena aku tidak menganggap informasi dari buku-buku itu akan menguntungkanku lebih daripada informasi dari suara hidup dari orang yang masih hidup.

Fragmen-fragmen

sunting

Ada indikasi bahwa karya-karya Papias masih terlestarikan sampai akhir abad pertengahan,[8] tetapi sekarang teks lengkapnya hilangt. Sejumlah saduran muncul dalam banyak tulisan-tulisan lain, ada yang mengutip nomor jilid buku. MacDonald mengusulkan rekonstruksi tentatif kelima buku itu menurut perkiraan urutan Matthaean (Injil Matius).[9]

2
The unnamed parameter 2= is no longer supported. Please see the documentation for {{columns-list}}.
  1. Pengantar dan kotbah Yohanes
    • pengantar
    • asal usul Injil
    • mereka yang disebut anak-anak (Buku 1)
  2. Yesus di Galilea
    • perempuan berdosa
    • Firdaus dan Gereja
    • Kematian Yakobus dan Yohanes (Buku 2)
  3. Yesus di Yerusalem
    • Seribu Tahun (Millennium)
  4. Kesengsaraan
    • kelimpahan hasil pertanian dalam Kerajaan (Buku 3)
    • Kematian Yudas (Buku 4)
    • Kejatuhan malaikat-malaikatt
  5. Setelah Kebangkitan Yesus
    • Barsabas minum racun
    • Kebangkitan ibu Manaem dari kematian

Asal usul Injil

sunting
 
Pasqualotto, St. Markus menulis Injilnya menurut penuturan St. Petrus, abad ke-17.

Papias memberikan cerita paling kuno mengenai penulisan Injil-injil. Eusebius melestarikan dua saduran kata demi kata dari Papias mengenai asal usul Injil, yang satu mengenai Injil Markus dan yang lain mengenai Injil Matius.[10]

Mengenai Injil Markus, Papias mengutip Yohanes (Sang Penatua):

Sang Penatua pernah berkata: Markus, dalam kapasitasnya sebagai penerjemah Petrus, menuliskan secara akurat banyak hal yang diingatnya - meskipun tidak dalam bentuk berurutan - hal-hal yang dikatakan maupun dilakukan oleh Tuhan. Karena ia tidak mendengar (langsung) dari Tuhan maupun menyertai-Nya, tetapi kemudian, sebagaimana kataku, Petrus, yang biasanya mengajar dalam bentuk chreiai,[Notes 1] tetapi tidak bermaksud untuk memberi susunan teratur perkataan-perkataan (logia) Tuhan. Jadi Markus tidak membuat kesalahan pada waktu ia menulis bagian-bagian tertentu dari ingatannya. Karena ia berhati-hati untuk tidak menghilangkan apapun yang didengarnya atau memalsukan apapun.

Saduran mengenai Injil Matius hanya memuat:

Maka Matius menempatkan logia dalam susunan yang teratur dalam bahasa Ibrani, tetapi setiap orang menafsirkannya semampunya.[Notes 2]

Pericope Adulterae

sunting
 
Henri Lerambert,[11] Kristus dan perempuan yang berzina, abad ke-16

Eusebius mengakhiri catatannya mengenai Papias dengan menulis bahwa ia mengulas "kisah lain tentang seorang perempuan yang dituduh berbuat banyak dosa di hadapan Tuhan, yang ditemukan dalam Injil menurut orang Ibrani".[12] Agapius dari Hierapolis (abad ke-10) memberikan ringkasan yang lebih lengkap dari tulisan Papias tersebut, menyebut perempuan itu seorang pezina.[13] Ini jelas paralel dengan kisah Pericope Adulterae (Yesus dan perempuan yang berzina) (Yohanes 7:53–8:11), sebuah bagian yang tidak dimuat pada sejumlah naskah Injil kuno. Fakta yang penting adalah bahwa kisah ini dikenal dalam bentuk tertentu oleh saksi-saksi kuno seperti Papias.

Kematian Yudas

sunting

Menurut suatu scholium yang diyakini merupakan tulisan Apollinaris dari Laodikea, Papias juga mencatat suatu kisah mengenai nasib tragis Yudas Iskariot:[14]

Yudas tidak mati karena gantung diri[15] tetapi tetap hidup, karena talinya putus sebelum ia tercekik sampai mati. Sesungguhnya, Kisah Para Rasul menyatakan dengan jelas: Jatuh dengan kepala di bawah, perutnya terbelah dan ususnya keluar.[16] Papias, murid Yohanes, menceritakan hal ini lebih jelas dalam kitab keempat "Eksposisi Perkataan-perkataan Tuhan" (Exposition of the Sayings of the Lord), sebagai berikut: Yudas adalah contoh hidup yang celaka akan kebejatan di dalam dunia ini, tubuhnya mengembang begitu rupa sehingga ia tidak dapat lewat melalui tempat di mana sebuah kereta dapat lalu dengan mudah, bahkan kepalanya yang mengembang tidak cukup. Karena dikatakanorang bahwa kelopak matanya begitu membengkak sehingga ia tidak dapat melihat cahaya sama sekali, sekalipun oleh seorang dokter menggunakan instrumen optik, sedemikian dalam matanya tenggelam di bawah permukaan. Kemaluannya tampak begitu menjijikkan dan lebih besar dari orang lain, dan ketika ia kencing, keluarlah nanah dan cacing dari setiap bagian tubuhnya, sehingga memalukan dirinya sendiri. Setelah banyak kesengsaraan dan penghukuman, kata mereka, ia akhirnya meninggal di tempatnya sendiri, dan karena bau busuk daerah itu ditinggalkan dan tidak dihuni sampai sekarang; nyatanya, sampai hari ini orang tidak bisa melalui tempat itu tanpa menutup hidup, karena begitu banyak kotoran dari tubuhnya dan begitu luas penyebarannya di tanah.

Saksi yang dapat dipercaya

sunting

Eusebius tahu bahwa Irenaeus meyakini Papias sebagai seorang saksi yang dapat dipercaya mengenai tradisi-tradisi apostolik asli, meskipun ia mempunyai pandangannya sendiri.[17] Para sarjana di kemudian hari mempertanyakan apakah Papias dapat dipercaya. Kebanyakan diskusi berkaitan komentar Papias mengenai Injil Markus dan Injil Matius diperbincangkan dengan mengukur seberapa jauh Papias dapat dipercaya sebagai bukti asal usul Injil-injil ini atau dengan menekankan karakter apologetik Injil-injil untuk meragukan keasliannya.[18]

Kontroversi tulisan

sunting

Ante-Nicene Fathers mencatat tulisan Papias dari Hierapolis dalam Exposition of the Sayings of the Lord, yang menjelaskan bahwa "Maria istri Kleopas atau Alfeus" adalah ibu dari Yakobus saudara Yesus, Simon, Yudas Tadeus, dan seorang bernama Yusuf. "Maria" ini diidentifikasi oleh Papias sebagai saudari dari Maria ibu Tuhan, dan bibi Tuhan.[19]

J.B. Lightfoot, seorang teolog dan Uskup Anglikan, berpendapat bahwa fragmen yang bersangkutan (Fragmen X) adalah palsu.[20] Pernyataannya didukung dengan pendapat yang mengatakan bahwa fragmen tersebut merupakan tulisan Papias dari Lombardy (abad ke-11). Papias dari Lombardy adalah seorang leksikograf (lexicographer; penyusun kamus) yang menulis suatu naskah yang sekarang disimpan dan diberi kode "Bodleian 2397", suatu naskah bahasa Latin yang bertarikh 1302/1303 M, sebagai berikut:

(1) Maria ibu Tuhan. (2) Maria istri Kleopas (Cleophas) atau Alfeus (Alphaeus), yang adalah ibu Yakobus, sang uskup dan rasul (James the bishop and apostle), dan Simon dan Tadeus (Thaddeus), dan seorang Yusuf (Joseph). (3) Maria Salome, istri Zebedeus, ibu Yohanes, sang penginjil dan Yakobus. (4) Maria Magdalena. Keempat orang ini ditemukan dalam Injil. Yakobus dan Yudas dan Yusuf adalah putra-putra bibi (2) Tuhan. Yakobus yang lain dan Yohanes adalah putra-putra bibi (3) Tuhan yang lain. Maria (2), ibu Yakobus Muda dan Yusuf, istri Alfeus, adalah saudara perempuan Maria ibu Tuhan, yang oleh Yohanes dinamakan dari keluarga Kleopas, entah dari ayah Maria atau dari sanak keluarga besar, atau alasan lain. Maria Salome (3) yang disebut Salome entah dari suaminya atau desanya. Sejumlah orang menyatakan bahwa ia adalah sama dengan Maria dari keluarga Kleopas karena ia mempunyai dua suami.[21][22]

Lihat pula

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Suatu chreia adalah anekdot singkat yang berguna ("χρεία" artinya "berguna") mengenai suatu tokoh tertentu. Jadi, chreia ini lebih pendek dari suatu narasi — sering kali hanya satu kalimat panjangnya — tetapi bukan seperti suatu maxim, dipusatkan pada suatu tokoh tertentu. Biasanya disesuaikan dengan salah satu dari beberapa pola, yang paling umum adalah "Dari melihat..." (ιδών atau cum vidisset), "Ketika ditanya ..." (ἐρωτηθείς atau interrogatus), dan "Ia berkata..." (ἔφη atau dixit).
  2. ^ Eusebius, "History of the Church" 3.39.14-17, c. 325 CE, Greek text 16: "ταῦτα μὲν οὖν ἱστόρηται τῷ Παπίᾳ περὶ τοῦ Μάρκου· περὶ δὲ τοῦ Ματθαῖου ταῦτ’ εἴρηται· Ματθαῖος μὲν οὖν Ἑβραΐδι διαλέκτῳ τὰ λόγια συνετάξατο, ἡρμήνευσεν δ’ αὐτὰ ὡς ἧν δυνατὸς ἕκαστος. Various English translations published, standard reference translation by Philip Schaff at CCEL: "[M]engenai Matius ia [Papias] menulis demikian: 'Maka kemudian (963) Matius menuliskan perkataan-perkataan (oracles) dalam bahasa Ibrani, dan setiap orang menafsirkan nya sedapat mungkin.'(964)" (Versi online memuat catatan kaki 963 dan 964 oleh Schaff).

Referensi

sunting
  1. ^ Butler, Alban; Burns, Paul, ed. (1998). Butler's Lives of the Saints. 2. hlm. 220. ISBN 0860122514. 
  2. ^ Irenaeus, Adv. Haer. 5.33.4. The original Greek is preserved apud Eusebius, Hist. Eccl. 3.39.1.
  3. ^ Eusebius, Hist. Eccl. 3.36.2.
  4. ^ Huttner, Ulrich (2013). Early Christianity in the Lycus Valley. hlm. 216. ISBN 9004264280. 
  5. ^ Norelli, Enrico (2005). Papia di Hierapolis, Esposizione degli Oracoli del Signore: I frammenti. hlm. 38–54. ISBN 8831527525. 
  6. ^ Yarbrough, Robert W. (Jun 1983). "The Date of Papias: A Reassessment" (PDF). Journal of the Evangelical Theological Society. 26 (2): 181–191. 
  7. ^ Eusebius, Hist. Eccl. 3.39.3–4. Translation from Bauckham, Richard (2012). "Papias and the Gospels" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-10-13. Diakses tanggal 2014-02-15. 
  8. ^ Harnack, Adolf (1893). Geschichte der Altchristlichen Litteratur bis Eusebius. 1. hlm. 69.  See translation by Stephen C. Carlson.
  9. ^ MacDonald, Dennis R. (2012). Two Shipwrecked Gospels: The Logoi of Jesus and Papias’s Exposition of Logia about the Lord. hlm. 9–42. ISBN 158983691X. 
  10. ^ Eusebius, Hist. Eccl. 3.39.15–16. Translations from (Bauckham 2006) p. 203.
  11. ^ "Navigart". navigart.fr. Diakses tanggal 2019-02-04. 
  12. ^ Eusebius, Hist. Eccl. 3.39.16.
  13. ^ Templat:Harvtxtp Cf. Schmidt's translation Diarsipkan 2014-09-10 di Wayback Machine..
  14. ^ Templat:Harvtxtp Cf. Schmidt's translation Diarsipkan 2014-09-10 di Wayback Machine., Smith's translation Diarsipkan 2015-11-16 di Wayback Machine..
  15. ^ Matius 27:5.
  16. ^ Kisah Para Rasul 1:18.
  17. ^ Orchard, Bernard; Riley, Harold (1987). The Order of the Synoptics: Why Three Synoptic Gospels?. hlm. 172. ISBN 0865542228.  "…has three divisions: (1) Sections l–8a are concerned with Eusebius's attempt to use Papias's preface to his five books of… Thirdly, Eusebius knew that Irenaeus believed Papias to be a reliable witness to the original apostolic tradition."
  18. ^ Bauckham, Richard (2007). The Testimony of the Beloved Disciple: Narrative, History, and Theology in the Gospel of John. hlm. 53. ISBN 080103485X.  "Much discussion of Papias's comments about Mark and Matthew, preoccupied either with showing their reliability as evidence for the origins of these Gospels or with emphasizing their apologetic character in order to discredit their reliability…."
  19. ^ (Inggris) Papias of Hierapolis. "Fragments of Papias". Dalam Alexander Roberts, James Donaldson, A. Cleveland Coxe. Ante-Nicene Fathers (edisi ke-1885). Buffalo, NY: Christian Literature Publishing Co. (retrieved from New Advent). 
  20. ^ (Inggris) J.B. Lightfoot (1865), The Brethren of the Lord, philologos.org, diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-18, diakses tanggal 2015-10-07 
  21. ^ (Inggris) Ben C. Smith, Papias of Hierapolis, textexcavation.com, diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-16, diakses tanggal 2014-10-08 
  22. ^ (Inggris) Peter Kirby (5 November 2013), Putting Papias in Order 

Pranala luar

sunting